4 Bahaya Konsumsi Obat Ilegal, Kenali Ciri-Ciri dan Cara Menghindarinya

Bahaya konsumsi obat ilegal, dapat memengaruhi kualitas hidup.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 22 Mei 2023, 18:15 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2023, 18:15 WIB
Puluhan Ribu Obat Keras Ilegal dan Kadaluwarsa Disita Polisi
Sejumlah kemasan obat hasil operasi di sejumlah apotek, toko, dan warung ditampilkan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/9). Sebanyak enam orang tersangka ditangkap dalam operasi tersebut. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Obat adalah zat yang mempengaruhi cara fungsi tubuh, namun jika obat diklasifikasikan sebagai 'ilegal' berarti dilarang oleh hukum. Mengutip dari laman positivechoices.org, obat ilegal merujuk pada obat-obatan yang diproduksi, diperdagangkan, atau dikonsumsi tanpa izin resmi dari otoritas kesehatan yang berwenang. Bahaya konsumsi obat ilegal sendiri, dapat menyebabkan reaksi alergi, keracunan hingga kerusakan organ. 

Bahaya konsumsi obat ilegal perlu diketahui, karena proses produksinya dihasilkan dalam lingkungan yang tidak memenuhi standar yang aman, dan dapat mengandung bahan-bahan berbahaya atau tidak cocok untuk dikonsumsi manusia.

Contoh obat ilegal termasuk narkotika terlarang seperti heroin, kokain, dan metamfetamin, hingga obat-obatan penenang dan penghilang rasa sakit yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter

Selain itu, bahaya konsumsi obat ilegal menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis yang serius, serta meningkatkan risiko penularan penyakit menular jika menggunakan jarum suntik yang tidak steril. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghindari konsumsi obat ilegal dengan mematuhi peraturan, dan konsultasi dengan tenaga medis yang terpercaya.

Berikut ini bahaya konsumsi obat ilegal yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (22/5/2023). 

1. Kesehatan yang Terancam

23 Website Penjual Obat Ilegal Diblokir
Ilustrasi obat (ist.)

Salah satu bahaya konsumsi obat ilegal adalah risiko terhadap kesehatan. Banyak obat ilegal diproduksi di fasilitas yang tidak memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ketat. Pada umumnya, proses produksinya tidak diawasi dengan baik dan dapat melibatkan penggunaan bahan-bahan yang tidak aman, atau tidak cocok untuk dikonsumsi manusia.

Kandungan obat ilegal sering kali tidak diketahui atau tidak akurat, sehingga pengguna tidak memiliki informasi yang cukup mengenai apa yang sebenarnya mereka konsumsi. Penggunaan obat ilegal dapat menyebabkan reaksi alergi, keracunan, kerusakan organ, serta meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kesehatan yang serius, termasuk kematian.

2. Efek Samping yang Berbahaya

Obat ilegal sering mengandung bahan kimia berbahaya yang tidak boleh dikonsumsi. Beberapa obat ilegal seperti narkotika dan amfetamin, memiliki efek psikoaktif yang kuat dan dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis yang serius.

Selain itu, obat-obatan tertentu seperti obat penenang yang dijual ilegal atau tanpa resep dapat menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, depresi, dan masalah mental lainnya. Efek samping yang berbahaya ini dapat memengaruhi kualitas hidup, dan kesejahteraan individu secara keseluruhan.

3. Penyakit Menular

Penggunaan obat ilegal melalui jarum suntik yang tidak steril, meningkatkan risiko penularan penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis B, dan hepatitis C. Ketika obat ilegal disuntikkan melalui jarum yang tidak steril, dapat terjadi penularan infeksi jika jarum tersebut digunakan secara bersamaan oleh beberapa orang, atau tidak dibersihkan dengan benar. Selain itu, pengguna obat ilegal cenderung berbagi jarum suntik untuk memenuhi kebutuhan mereka, yang meningkatkan potensi penularan penyakit melalui kontak darah.

4. Dampak Sosial dan Ekonomi

Konsumsi obat ilegal juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Individu yang mengalami ketergantungan pada obat ilegal, sering mengalami penurunan produktivitas dalam berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan hubungan sosial.

Mereka mungkin menghadapi masalah finansial yang berat, karena pengeluaran yang meningkat untuk membeli obat ilegal. Keterlibatan dalam konsumsi obat ilegal juga dapat mengarah pada perilaku kriminal seperti pencurian, penipuan, atau perdagangan obat ilegal itu sendiri. 

Ciri-Ciri dan Tips

Ilustrasi vitamin atau Obat. Foto Unsplash/Adam Nieścioruk
Ilustrasi vitamin atau Obat. Foto Unsplash/Adam Nieścioruk
  1. Efek yang dirasakan berbeda dari yang seharusnya, bahkan tidak memberikan efek sama sekali.
  2. Informasi yang tercantum tidak sesuai dengen informasi yang disetujui.
  3. Kondisi kemasan tidak baik atau warna berbeda dari yang biasanya beredar secara resmi.
  4. Informasi produsen, nomer bets, dan tanggal kedaluwarsa tidak di tulis dan tidak terbaca dengan jelas.
  5. Adanya kesalahan penggunaan bahasa, tata bahasa dan ejaan.
  6. Adanya kecurigaan terhadap sumber,harga,dan keaslian dokumen produk.
  7. Produk memiliki tampilan, bau, dan rasa yang tidak semestinya (dapat di bandingkan dengan obat sebelumnya untuk obat yang sering di konsumsi).

Tips terhindar obat ilegal

  1. Beli obat dari fasilitas pelayanan kefarmasian yang berizin, jika beli secara online, beli pada sarana berizin penyelenggara sistem elektronik farmasi (PSEF).
  2. Beli obat keras debgan resep doķter
  3. Waspadai harga obat yang terlaĺu murah dan mahal dari harga pasaran.
  4. Waspada iklan obat berlebihan, seperti klaim yang menuliskan “ampuh”
  5. Selalu cek klik (kemasan,label,izin edar,kedaluwarsa), sebelum membeli dan mengonsumsi obat.
  6. Kamu bisa chat penjualnya untuk tanya lengkap informasi produk kalau beli online.
  7. Cek legalitas produk melalui BPOM Mobile, unduh aplikasinya di Appstore atau Playstore

Pencegahan

Efek Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu
Ilustrasi obat-obatan/credit: unsplash.com/Roberto

Pendidikan dan Kampanye Kesadaran:

  1. Melakukan kampanye pencegahan obat ilegal melalui media massa, internet, dan sosial media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tentang bahaya konsumsi obat ilegal.
  2. Mengadakan program pendidikan di sekolah-sekolah, yang menyampaikan informasi tentang risiko kesehatan dan sosial dari obat ilegal.
  3. Melibatkan komunitas dan keluarga dalam program-program pencegahan, untuk memastikan penyebaran informasi yang efektif.

Kerja Sama Lintas Sektor:

  1. Membangun kerja sama antara pemerintah, lembaga kesehatan, penegak hukum, sekolah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta untuk menyatukan upaya dalam pencegahan konsumsi obat ilegal.
  2. Membentuk tim lintas sektoral yang terdiri dari ahli kesehatan, penegak hukum, pekerja sosial, pendidik, dan masyarakat sipil untuk merencanakan dan melaksanakan program pencegahan secara terpadu.

Pengawasan dan Penegakan Hukum:

  1. Memperkuat pengawasan terhadap produksi, distribusi, dan penjualan obat ilegal dengan mengintensifkan inspeksi terhadap fasilitas produksi dan perdagangan.
  2. Meningkatkan penegakan hukum terhadap pelaku ilegal, termasuk penangkapan, pengadilan, dan hukuman yang tegas bagi mereka yang terlibat dalam produksi, peredaran, atau penjualan obat ilegal.
  3. Mendorong kerjasama internasional untuk memerangi perdagangan obat ilegal yang lintas batas.

Akses ke Perawatan Kesehatan yang Aman:

  1. Meningkatkan akses ke perawatan kesehatan yang legal dan aman, terutama bagi individu dengan masalah kesehatan mental atau penyalahgunaan zat.
  2. Mengembangkan program pemulihan dan rehabilitasi yang efektif untuk individu yang mengalami ketergantungan obat ilegal.Menyediakan layanan konseling dan dukungan bagi individu dan keluarga yang terpengaruh oleh konsumsi obat ilegal.

Penelitian dan Inovasi:

  1. Mendukung penelitian ilmiah untuk memahami lebih lanjut tentang penyebab dan dampak konsumsi obat ilegal, serta mengembangkan pendekatan pencegahan yang lebih efektif.
  2. Mendorong inovasi dalam deteksi obat ilegal dan teknologi penegakan hukum untuk memperkuat upaya pencegahan.

Pengawasan dan Regulasi yang Ketat:

  1. Meningkatkan pengawasan terhadap bahan baku dan zat-zat kimia, yang digunakan dalam produksi obat-obatan untuk mencegah penggunaan ilegal atau penyalahgunaan.
  2. Memperkuat regulasi dan persyaratan pendaftaran obat-obatan, serta meningkatkan pengawasan terhadap distribusi dan penjualan obat ilegal.
  3. Mengembangkan sistem pelaporan dan penanganan yang efektif untuk melacak, dan menindaklanjuti laporan tentang penjualan atau penggunaan obat ilegal.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya