Liputan6.com, Jakarta Paracetamol obat apa? Paracetamol adalah obat untuk meredakan demam dan nyeri, termasuk nyeri haid atau sakit gigi. Paracetamol atau acetaminophen tersedia dalam bentuk tablet, sirop, tetes, suppositoria, dan infus.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kegunaannya, paracetamol obat apa diketahui bekerja  pada pusat pengaturan suhu yang ada di otak untuk menurunkan suhu tubuh saat seseorang sedang mengalami demam. Selain itu, obat ini juga bisa menghambat pembentukan prostaglandin, sehingga bisa meredakan nyeri.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sedikitnya ada 120 obat yang mengandung paracetamol. Kini, paracetamol tersedia dalam beragam merek. Umumnya, paracetamol paling banyak dikemas dalam bentuk tablet ukuran 500 mg atau 600 mg.
Sebelum mengonsumsi paracetamol pastikan Anda mengetahui hal-hal mengenai paracetamol obat apa? Berapa dosis dan efek sampingnya? Berikut ini penjelasan mengenai paracetamol yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (23/12/2021).
Mengenal Obat Paracetamol
Paracetamol obat apa? Paracetamol adalah obat yang dapat digunakan untuk mengobati rasa sakit ringan hingga sedang. Beberapa kondisi yang dapat diatasi oleh paracetamol adalah sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, nyeri selama flu, dan demam. Paracetamol dapat digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, paracetamol dapat terserap ke dalam ASI apabila anda sedang menyusui, untuk itu alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Advertisement
Fungsi Obat Paracetamol
Setelah mengetahui paracetamol obat apa, berikut ini ada beberapa fungsi obat paracetamol, yaitu:
- Fungsi paracetamol pertama digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia. Namun, obat ini sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi obat penurun panas. Menurut rekomendasi WHO, penggunaan obat penurun panas, bila suhu tubuh lebih besar dari 38.5 °C (101,3 °F).
- Fungsi paracetamol berikutnya digunakan secara luas untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Pada nyeri yang lebih berat seperti nyeri pasca operasi obat ini biasanya dikombinasikan dengan NSAID atau analgetic opioid.
- Kombinasi paracetamol dengan kafein adalah obat lini pertama pada pengobatan migrain.
- Fungsi paracetamol lainnya bisa dipilih untuk meredakan nyeri pada arthritis ringan, dengan efek yang sebanding dengan aspirin tetapi efek samping yang lebih ringan.
- Obat ini adalah komponen utama pada obat flu dan pilek yang beredar luas di pasaran.
Peringatan Sebelum Menggunakan Paracetamol
Setelah mengenal paracetamol obat apa, dan sebelum mengonsumsi paracetamol Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan menggunakan paracetamol jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda menderita penyakit liver, penyakit ginjal, atau kecanduan alkohol.
- Beberapa produk paracetamol sirup mungkin akan mengandung aspartame, konsultasikan dengan dokter jika Anda menderita diabetes atau fenilketonuria.
- Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum Anda memberikan paracetamol kepada anak usia di bawah 2 tahun.
- Paracetamol suntik hanya boleh diberikan oleh dokter di rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi suplemen, produk herbal, atau obat tertentu, seperti obat antikejang, obat batuk pilek, atau obat pengencer darah.
- Konsultasikan dengan dokter perihal konsumsi obat penurun demam dan antinyeri, seperti paracetamol jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan paracetamol.
Advertisement
Dosis Aman Mengonsumsi Obat Paracetamol
Setelah mengetahui paracetamol obat apa, ada baiknya kita juga mengetahui dosis yang aman untuk mengonsumsinya. Sama seperti dengan jenis obat lainnya, dosis pemakaian paracetamol diselaraskan berdasarkan usia serta kondisi kesehatan penderitanya. Umumnya, kemasan dari obat paracetamol pasti memiliki dosis dan aturan pemakaian yang wajib ditaati oleh pasien atau bisa dengan mengikuti nasehat yang diberikan dokter. Berikut rinciannya:
1. Anak Usia di Bawah 2 Bulan
Untuk anak di usia kurang dari 2 bulan, pemakaian paracetamol harus selalu ditanyakan terlebih dahulu kepada dokter dan terus diawasi. Jadi, jangan sembarangan memberikan obat tersebut untuk anak bayi dengan alasan apa pun karena dapat membahayakan kondisi kesehatannya.
2. Anak Berusia 2 Bulan-12 Tahun
Dosis pada anak berusia 2 bulan hingga 12 tahun ditentukan dengan berat badan anak tersebut. Per kilogram berat badannya, anak hanya boleh mengonsumsi paracetamol dengan takaran 10 sampai 15 mg setiap 6 hingga 8 jam sekali. Artinya, jika bobot anak adalah 20 kg, maka dosis aman pemakaian paracetamol adalah 200 sampai 300 mg.
3. Dewasa
Sedangkan untuk orang dewasa, dosis penggunaan paracetamol adalah 325 sampai 650 mg dan bisa diminum setiap 4 hingga 6 jam sekali. Paracetamol bisa juga dikonsumsi pada takaran 1.000 mg namun dalam jangka waktu 6 sampai 8 jam sekali. Bentuk tablet yang umumnya berukuran 500 mg tentu memudahkan pasien dewasa untuk mengonsumsi obat tersebut tanpa melebihi dosis.
Efek Samping Obat Paracetamol
Setelah mengetahui paracetamol obat apa dan dosis yang dianjurkan sesuai usia. Perlu diketahui bahwa saat mengonsumsi paracetamol ada beberapa efek samping yang mungkin akan timbul seperti berikut ini:
1. Reaksi hipersensitivitas.
2. Kulit ruam.
3. Kelainan darah, seperti trombositopenia, leukopenia, neutropenia.
4. Hipotensi atau tekanan darah rendah.
Perlu diingat, penggunaan paracetamol dalam jangka panjang dan dosis tinggi tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan overdosis. Efek overdosis paracetamol lebih dari 2.000 miligram per hari bisa merusak hati atau organ liver.
Advertisement