Liputan6.com, Jakarta Penyebab batuk berdarah terjadi karena beberapa faktor. Batuk berdarah atau dalam dunia medis disebut dengan hemoptisis. Batuk berdarah beraasal dari hidung, tenggorokan, batang tenggorok, dan paru-paru.
Batuk berdarah merupakan tanda adanya kerusakan pembuluh darah yang berada di sekitar saluran pernapasan. Munculnya gejala ini bisa menjadi tanda dari penyakit saluran pernapasan yang bisa bersifat serius dan memerlukan penanganan. Beberapa penyakit yang dapat menimbulkan gejala batuk berdarah adalah TBC atau bronkiektasis.Â
Baca Juga
Advertisement
Ketika mengalami hemoptisis, seseorang bisa menunjukkan batuk darah merah cerah dalam jumlah kecil atau dahak berlumuran darah berbusa. Sementara, jika darah berwarna gelap dan mengandung sedikit makanan atau terlihat seperti bubuk kopi, itu berasal dari sistem pencernaan. Kondisi ini adalah masalah yang lebih serius dan seseorang harus segera pergi ke rumah sakit apabila mengalaminya. Maka, penting pula mengetahui penyebab batuk beradarh.
Berikut ini ulasan mengenai penyebab batuk berdarah dan cara pengobatannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (30/9/2021).
Penyebab Batuk Berdarah
Ada banyak kondisi yang dapat menjadi penyebab batuk berdarah, berikut ini penjelasannya:
1. Batuk parah yang berkepanjangan
Batuk parah yang berkepandangan dapat menjadi penyebab batuk berdahak. Pasalnya, kondisi tersebut bisa mengakibatkan tenggorokan atau saluran pernapasan terluka atau mengalami iritasi hingga berdarah.
2. Infeksi paru-paru
Infeksi paru-paru dapat disebabkan oleh bakteri atau virus. Infeksi paru-paru lebih mungkin terjadi jika dahak berubah warna atau berisi nanah, disertai demam, dan merasakan sesak di dada.
3. Bronkiektasis
Bronkiektasis terjadi ketika saluran udara paru-paru melebar dan menebal secara abnormal, sehingga muncul penumpukan lendir dan bakteri berlebih. Kondisi medis ini lebih mungkin terjadi jika seseorang juga mengalami mengi atau sesak napas.
4. Emboli paru (gumpalan darah di paru-paru)
Penyebab batuk berdarah lainnya adalah emboli paru. Embol paru biasanya menyebabkan juga sesak napas dan nyeri dada secara tiba-tiba.
5. Edema paru (cairan di paru-paru)
Penyebab batuk berdarah lainnya adalah edema paru. Pada kasus edema paru, dahak yang ditemukan biasanya akan berwarna merah muda dan berbusa. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang dengan masalah jantung yang sudah ada sebelumnya.
6. Kanker paru-paru
Penyebab batuk berdarah yang selanjutnya adalah kanker paru-paru. Kanker paru-paru lebih mungkin terjadi jika seseorang berusia di atas 40 tahun dan menjadi perokok.
7. Tuberkulosis (TBC)
TB adalah penyakit paru-paru akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis. TB termasuk infeksi paru-paru parah yang berhubungan dengan demam dan berkeringat di malam hari. Untuk pengobatannya, diperlukan pemberian antibiotik jangka panjang.
8. Kanker tenggorokan
Siapa pun bisa terkena kanker esofagus. Tapi, tidak selalu jelas apa penyebabnya. Seseorang lebih mungkin menderita kanker tenggorokan apabila berusia di atas 75 tahun, ini tidak umum terjadi pada orang di bawah 45 tahun adalah seorang pria yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit refluks asam parah atau gastro-oesophageal reflux jangka panjang, atau kondisi yang disebut esofagus barrett.
9. Bronkitis
Bronkitis adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan utama dari paru-paru atau yang disebut dengan bronkus. Akibat penyakit ini adalah akan terjadi peradangan atau inflamasi yang kemudian akan menimbulkan gejala yang mengganggu pernapasan. Salah satu gejala yang bisa muncul pada bronkitis kronis adalah batuk berdarah.Â
10. Antikoagulasi
Penyebab batuk berdarak yang lainnya adalah antikoagulasi. Kondisi yang diakibatkan oleh penggunaan obat pengencer darah (antikoagulan)Â yang berlebih untuk menghentikan pembekuan darah.
11. Cedera dada
Penyebab batuk berdarah lainnya adalah cedera dada. Trauma pada tulang dan otot paru akibat kecelakaan dan benturan dapat menyebabkan batuk berdarah.
12. PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)
Penyebab batuk berdarak yang lainnya adalah PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis. Penyakit PPOKÂ menandakan terdapatnya kerusakan serius pada paru-paru yang mengakibatkan penurunan fungsi paru secara menerus seiring berjalannya waktu.
13. Penyempitan katup jantung
Penyebab batuk berdarak yang lainnya adalah penyempitan katup jantung. Penyakit ini dapat menyebabkan penderitanya kesulitan untuk bernapas terutama saat sedang berbaring.
Advertisement
Diagnosis Batuk Berdarah
Pemeriksaan dokter ketika seseorang mengalami batuk berdarah bertujuan untuk mencari tahu penyebab batuk berdarah, mengukur berapa banyak perdarahan yang terjadi, serta menilai adanya risiko gangguan bernapas.
Untuk mendiagnosis penyebab batuk berdarah, dokter terlebih dahulu akan menanyakan gejala-gejala yang dialami oleh pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.
Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk menentukan penyebab batuk berdarah dan keparahan penyakit yang menjadi penyebabnya. Tes penunjang yang akan dilakukan oleh dokter antara lain:
1. Menanyakan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik untuk mengumpulkan petunjuk guna mengidentifikasi penyebabnya.
2. Rontgen dada untuk dapat menunjukkan apakah ada massa di dada atau area cairan atau kemacetan di paru-paru .
3. CT-scan, yakni dengan gambar detail dari bagian dalam dada, tes ini mungkin dapat mengungkapkan beberapa penyebab batuk darah.
4. Bronkoskopi, di mana dokter menjalankan tabung fleksibel dengan kamera di ujungnya, yang disebut bronkoskop, melalui hidung atau mulut dan masuk ke tenggorokan dan saluran udara.
5. Complete blood count (CBC) untuk memeriksa jumlah sel darah putih dan merah dalam darah Anda, bersama dengan trombosit (sel yang membantu pembekuan darah).
6. Urinalisis karena beberapa penyebab hemoptisis juga terlihat pada tes urine sederhana ini.
7. Profil kimia darah untuk mengukur elektrolit dan seberapa baik ginjal bekerja.
8. Tes koagulasi. Perubahan pada kemampuan darah untuk menggumpal dapat menyebabkan pendarahan dan batuk darah.
9. Tes gas darah arteri untuk mengukur kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Tingkat oksigen bisa rendah pada orang yang batuk darah.
10. Pulse oximetry untuk menguji tingkat oksigen dalam darah.
Pengobatan Batuk Berdarah
Pengobatan batuk berdarah disesuaikan dengan penyebabnya. Jika batuk berdarah disebabkan oleh TBC, pasien akan menjalani pengobatan dengan kombinasi obat antituberkulosis (OAT). Pasien akan menjalani pengobatan selama beberapa bulan dan perlu mengikuti anjuran dokter untuk mencegah resistensi bakteri TBC.
Jika batuk berdarah disebabkan oleh kanker paru, pasien dapat menjalani pengangkatan jaringan kanker melalui operasi. Selain itu, pasien juga dapat menjalani kemoterapi, radioterapi, atau kombinasi dari keduanya untuk membunuh jaringan kanker yang tersisa, serta mencegah kanker muncul kembali.
Seseorang yang menderita batuk darah yang parah dapat kehilangan darah dalam jumlah banyak dan mengalami syok hipovolemik. Syok hipovolemik merupakan kondisi darurat yang harus segera ditangani oleh dokter karena dapat membahayakan nyawa penderita batuk darah. Dokter akan memberikan cairan infus dalam jumlah yang banyak untuk mempertahankan aliran darah ke seluruh tubuh.
Â
Advertisement