Liputan6.com, Jakarta Penyebab batuk berdarah tiba-tiba memang menjadi sesuatu yang kerap dikhawatirkan bagi penderitanya. Darah yang keluar tiba-tiba tersebut dapat berasal dari saluran pencernaan maupun saluran pernapasan. Ada banyak penyebab batuk berdarah tiba-tiba muncul. Di seluruh dunia, TBC merupakan penyebab paling umum dari batuk berdarah ini.
Pada jumlah darah yang keluar dari batuk berdarah sedikit, masih dianggap sebagai batuk darah ringan. Pada kondisi batuk berdarah ringan memiliki penyebab jinak dan dapat menghilang dengan sendirinya tanpa efek serius atau permanen. Penyebab batuk berdarah tiba-tiba juga bisa disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil yang disebabkan oleh batuk terlalu keras dan atau infeksi bronkitis.
Advertisement
Baca Juga
Apabila kamu sedang mengalami batuk berdarah tiba-tiba, atau ada orang di sekeliling yang sedang mengalami, jangan panik. Kamu bisa melakukan beberapa tindakan pertolongan pertama untuk penderita batuk berdarah tiba-tiba.
Berikut ini Liputan6.com, Senin (9/9/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa penyebab batuk berdarah tiba-tiba dan pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk membantu penderita.
Mengenal tentang Batuk Berdarah
Sebelum memasuki penyebab batuk berdarah tiba-tiba, alangkah lebih baik mengenal terlebih dahulu seputar batuk berdarah. Batuk berdarah atau dalam medis disebut dengan hemoptisis merupakan keadaan dimana seseorang mengalami batuk yang disertai darah.
Pada penderita batuk yang dialami oleh kalangan usia muda dengan riwayat kesehatan baik, biasanya itu bukan merupakan pertanda dari suatu penyakit serius. Namun, apabila yang mengalaminya adalah orang berusia lanjut atau diketahui memiliki kebiasaan merokok, maka ada kemungkinan bahwa batuk berdarah tiba-tiba merupakan gejala dari suatu penyakit serius.
Batuk berdarah berbeda dengan batuk muntah berdarah. Batuk berdarah merupakan keluarnya darah dari saluran napas, sedangkan muntah darah merupakan keluarnya darah dari saluran pencernaan bagian atas. Gejala sebelum darah ini keluar dari mulut biasanya berbeda. Pada batuk berdarah, gejala awalnya nyeri dada, rasa ingin batuk, dan rasa tidak enak di tenggorokan. Sedangkan pada muntah berdarah, gejala saluran pencernaan lebih mendominasi, seperti nyeri perut, perut bengkak, dan mual.
Pada batuk berdarah dengan jumlah yang sedikit dianggap sebagai hemoptisis ringan. Batuk berdarah ringan memiliki penyebab jinak dan dapat menghilang dengan sendirinya tanpa efek serius atau permanen. Hemoptisis juga dapat disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil yang disebabkan oleh batuk terlalu keras dan/atau infeksi bronkitis.
Pada seseorang dengan riwayat merokok, batuk berdarah bisa menjadi tanda dari penyakit serius, termasuk kanker. Sebagian besar penyebab umum batuk berdarah pada perokok adalah bronkitis, kanker paru-paru, dan pneumonia.
Kanker paru-paru harus dicurigai pada perokok dengan usia ≥ 40 tahun. Bronkitis juga dapat memiliki gejala batuk berdahak disertai darah terutama pada pagi hari. Bronkitis kronis adalah salah satu bentuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Namun, untuk memastikan penyebab keluhan ini kamu bisa memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam atau spesialis paru untuk mendapatkan terapi yang optimal.
Advertisement
Penyebab Batuk Berdarah Tiba-tiba
Batuk berdarah umumnya dapat disebabkan karena batuk parah yang terjadi dalam waktu yang lama. Namun ada banyak kondisi lain yang dapat menjadi penyebab batuk berdarah tiba-tiba, seperti:
Kanker Paru
Penyakit ini lebih umum terjadi pada perokok aktif berusia di atas 40 tahun. Namun ternyata tidak hanya perokok aktif saja, orang-orang yang sering menghirup asap rokok tapi tidak pernah merokok juga memiliki risiko terhadap penyakit ini. Gejala utama dari kanker paru, terutama pada stadium akhir adalah batuk darah, mengi, serta sesak napas.
Pneumonia
Pneumonia atau yang dikenal dengan paru-paru basah merupakan infeksi yang memicu peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Kantong-kantong udara ini kemudian akan membengkak dan dipenuhi dengan cairan.
Umumnya, penderita pneumonia ditandai dengan gejala batuk kering atau batuk dengan dahak kental berwarna kuning, hijau, ataupun disertai darah. Selain itu, gejala pneumonia lainnya yang biasanya muncul adalah demam, berkeringat dan menggigil, napas pendek atau terengah-engah, mual atau muntah, dan diare.
Bronkitis
Penyebab batuk berdarah tiba-tiba juga disebabkan karena bronkitis. Penyakit ini merupakan peradangan pada jaringan paru-paru dan merupakan penyebab batuk berdarah tiba-tiba yang paling sering terjadi. Bronkitis dapat dipicu oleh banyak penyebab, seperti infeksi paru-paru yang pernah dialami dan menghirup unsur polusi.
Edema Paru
Penyebab batuk berdarah tiba-tiba bisa terjadi apabila penderita sedang mengalami edema paru yang juga terdiagnosis memiliki masalah pada jantung. Darah yang keluar saat batuk akan memiliki tekstur berbusa dan berwarna merah muda.
Tuberkulosis
Tuberkulosis atau yang dikenal juga dengan TBC termasuk infeksi paru-paru yang cukup serius. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis dan sangat menular. Pada TBC yang tidak segera diobati dengan baik bisa menyebabkan komplikasi berupa penurunan fungsi paru-paru yang ditandai dengan batuk yang mengeluarkan dahak berdarah.
Pertolongan Pertama untuk Penderita Batuk Berdarah Tiba-tiba
Langkah awal dan yang paling penting dalam pengobatan batuk berdarah tiba-tiba adalah mempertahankan kondisi jalan napas. Hal ini diperlukan karena darah pada saluran napas dapat menyebabkan gagal napas dan berakibat fatal. Pemberian suplementasi oksigen, dan mempertahankan keadaan hemodinamik sangat diperlukan.
Apabila keadaan sudah stabil, pada kondisi batuk berdarah yang banyak dapat dilakukan prosedur bronkoskopi untuk mencari sumber dan penyebab pendarahan. Setelah diketahui sumbernya, suntikan epinefrin atau penekanan dengan balon juga bisa dilakukan.
Agar batuk berdarah tidak memanjang dan menyebabkan komplikasi lain, tindakan pencegahan yang bisa kamu lakukan adalah menerapkan gaya hidup sehat, menjauhi polusi udara dengan menggunakan masker, berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok, dan mengonsumsi obat batuk atau obat-obatan penunjang lainnya sesuai dengan resep dokter.
Advertisement