Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Penyakit Cacar Air dan Campak

Cacar air dan campak adalah kondisi yang berbeda

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 28 Mei 2023, 20:20 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2023, 20:20 WIB
Cacar air (iStockphoto)
Cacar air (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Cacar air dan campak rentan menyerang anak. Kedua penyakit ini menyebabkan gejala serupa pada kulit seperti bintik dan ruam merah. Banyak masyarakat yang menganggap cacar air dan campak adalah penyakit yang sama. Padahal, keduanya merupakan kondisi yang berbeda.

Cacar air dan campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang berbeda. Kedua penyakit ini merupakan infeksi yang umum terjadi pada anak. Namun, berkat pemberian vaksin, jumlah pengidap penyakit ini makin berkurang. Sekilas, jika dilihat dari gejalanya, cacar air dan campak nampak serupa.

Banyak orang yang keliru menyebut penyakit kulit satu ini. Namun, jika dilihat lebih dalam, cacar air dan campak adalah dua kondisi yang tak dapat disamakan. Gejala yang timbul juga memiliki sedikit perbedaan. Penanganan dan pencegahannya pun berbeda.

Agar tak salah lagi, berikut perbedaan cacar air dan campak, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(22/10/2019).

Penyebab cacar air

Cacar air (iStockphoto)
Cacar air (iStockphoto)

Infeksi cacar air disebabkan oleh virus Varicella-zoster (VZV). Cacar air dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ruam. Penyakit kulit ini juga dapat menyebar ketika seseorang dengan cacar air batuk atau bersin. Virus ini bisa menular ke orang-orang di sekitat selama satu atau dua hari sebelum lepuh muncul.

Risiko terinfeksi virus varicella-zoster yang menyebabkan cacar air lebih tinggi jika belum pernah menderita cacar air atau jika belum mendapatkan vaksin cacar air. Cacar air juga rentan diderita oleh anak di bawah usia 12 tahun.

Penyebab campak

Campak
Penyakit campak umumnya mengintai bayi atau anak-anak, namun ternyata masih bisa menyerang orang dewasa.

Campak disebabkan oleh infeksi virus dari keluarga paramyxovirus. Setelah terinfeksi, virus menginvasi sel inang dan menggunakan komponen seluler untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Virus campak menginfeksi saluran pernapasan terlebih dahulu. Namun, itu akhirnya menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui aliran darah.

Kemudian, ketika seseorang dengan campak batuk, bersin atau berbicara, tetesan yang terinfeksi menyemprot ke udara, di mana orang lain dapat menghirupnya. Penyakit ini menular selama 4 hari sebelum ruam muncul, dan terus menular selama sekitar 4 hingga 5 hari setelahnya.

Gejala cacar air

Ilustrasi cacar air
Ilustrasi cacar air (sumber: iStockphoto)

Gejala-gejala cacar air meliputi ruam yang awalnya muncul di dada, wajah, dan punggung, demam, sakit kepala, kelelahan, batu pilek, dan nafsu makan menurun. Ruam lepuh gatal yang disebabkan oleh infeksi cacar air muncul 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus dan biasanya berlangsung sekitar lima hingga 10 hari.

Ruam gatal pada kulit awalnya bewarna kemerahan, ruam ini kemudian berkembang menjadi luka lepuh berisi cairan. Lepuh ini nantinya akan pecah, mengering, dan bisa menimbulkan koreng. Ruam cacar air akan menyebar mulai dari bagian tengah tubuh seperti perut, dada hingga bagian sekitarnya seperti kaki dan tangan.

Gejala campak

Gejala campak
Gejala campak (sumber: wikimedia commons)

Gejala umum campak meliputi ruam yang pertama kali muncul di garis rambut atau dahi kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh, demam, batuk kering, hidung beringus, sakit tenggorokan, mata meradang (konjungtivitis), dan munculnya bintik Koplik (bintik-bintik merah kecil dengan bagian tengah biru-putih ditemukan di dalam mulut dan pipi.

Ruam kulit yang menyebar adalah tanda klasik campak. Ruam ini dapat bertahan hingga 7 hari dan umumnya muncul dalam 14 hari setelah terpapar virus.

Ruam biasanya mulai di belakang telinga dan menyebar ke kepala dan leher. Setelah beberapa hari, itu menyebar ke seluruh tubuh, termasuk kaki. Saat bintik tumbuh, mereka bisa bergabung dengan sendirinya.

Periode penularan

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Cacar air dan campak sangat menular, artinya seseorang dapat dengan mudah menyebarkannya ke orang lain. Cacar air dan campak bisa menyebar melalui menghirup tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang sakit batuk atau bersin. Ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi atau dengan cairan dari lepuh yang pecah.

Cacar bisa ditularkan hingga dua hari sebelum ruam muncul. Cacar air akan tetap menular sampai semua luka mengering. Berbeda dengan cacar air, campak bisa menular hingga empat hari sebelum ruam muncul dan kemudian selama empat hari sesudahnya.

Perbedaan penanganan

anak
ilustrasi anak sakit/copyright Rawpixel

Karena cacar air dan campak disebabkan oleh infeksi virus, pengobatan difokuskan pada meredakan gejala sampai infeksi sembuh. Biasanya campak dapat sembuh dengan sendirinya tergantung pada daya tahan penderita. Pada penderita campak, dianjurkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan suplemen atau makanan.

Sementara pada cacar air, dokter biasanya akan memberikan obat antivirus. Karena ruam cacar air bisa sangat gatal, dokter mungkin akan meresepkan antihistamin untuk membantu mengatasi rasa gatal.

Perbedaan vaksin

Ilustrasi suntik vaksin campak (AP/Seth Wenig)
Ilustrasi suntik vaksin campak (AP/Seth Wenig)

Cacar air dan campak dapat dicegah melalui vaksinasi. Vaksin ini adalah bagian dari jadwal vaksinasi normal anak. Kedua vaksin diberikan dalam dua dosis. Dosis pertama diberikan antara usia 12 dan 15 bulan, sedangkan dosis kedua diberikan antara usia 4 dan 6 tahun.

Jika orang dewasa melewatkan salah satu vaksin ini selama masa kanak-kanan, ia harus merencanakan untuk mendapatkan vaksinasi. Ini tidak hanya melindungi dari infeksi, tetapi juga membantu mencegah cacar air dan campak agar tidak menyebar di lingkungan sekitar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya