Liputan6.com, Jakarta Orangtua perlu waspada saat mendapati tubuh anak menjadi ruam dan demam secara tiba-tiba. Ya, mungkin Anda hanya mengira bahwa kondisi tersebut merupakan gejala campak. Namun Anda perlu berhati-hati lagi, keadaan tersebut bisa jadi merupakan salah satu gejala infeksi rubella alias campak Jerman.
Baca Juga
Advertisement
Perlu diketahui, bahwa rubella berbeda dengan campak. Rubella merupakan penyakit yang ditularkan oleh virus rubella. Penyakit ini sering menyerang anak-anak. Sedangkan pada campak (Measles) merupakan penyakit infeksi virus yang mudah menular melalui batuk dan bersin.
Mengutip dari Klikdokter, menurut situs Health Line, virus rubella sangat mudah dan cepat menular. Seseorang bisa terkena rubella jika menyentuh mulut, hidung, mata, atau bekas lendir atau cairan dari orang yang terinfeksi rubella. Kemungkinan kalau Anda juga mungkin bisa terkena rubella melalui berbagai makanan atau minuman dengan seseorang yang terinfeksi rubella.
Oleh karena itu, pentingnya pemberian vaksin atau imunisasi bertujuan untuk menghindari anak-anak, khususnya balita, dari penyakit-penyakit yang mudah menjangkit saat masa pertumbuhannya. Berikut ulasan tentang penyakit rubella, penyebab, gejala dan cara mencegahnya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (13/3/2019).
Penyebab dan Gejala Penyakit Rubella
Penyakit rubella disebabkan oleh virus rubella. Di mana virus ini bisa menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan air liur (droplet) saat penderita rubella bersin, batuk, atau berbagi makanan dengan orang lain yang sehat.
Infeksi penyakit rubella didapati dengan demam ringan (37 – 37,8 derajat celsius) selama kurun waktu 1-2 hari, yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di leher belakang atau di belakang telinga. Setelah itu akan muncul ruam kemerahan di kulit, dimulai dari wajah dan menyebar hingga ke tangan dan kaki.
Kadang ruam kemerahan ini terasa agak gatal dan akan hilang dalam waktu 1-3 hari. Selain itu, gejala lain penyakit rubella yang biasa muncul adalah sakit kepala, pegal-pegal, tidak nafsu makan, mata merah, hidung berair, atau nyeri sendi. Namun demikian, pada orang yang memiliki daya tahan tubuh baik, rubella seringkali hanya menimbulkan gejala ringan saja, atau bahkan tak bergejala sama sekali.
Penyakit rubella menjadi berbahaya ketika ibu hamil yang terinfeksi virus ini. Ya, karena infeksi rubella pada ibu hamil dapat menimbulkan kecacatan janin. Bayi yang akan lahir akan berpotensi mengalami Congenital Rubella Syndrome. Sindrom ini merupakan kecacatan bayi akibat infeksi rubella yang ditandai dengan penyakit jantung bawaan, gangguan pendengaran, katarak, retardasi mental, atau gangguan hati dan sumsum tulang.
Gejala rubella yang sering terjadi seperti:
- Ruam kulit pada kepala menyebar ke tubuh selama 2-3 hari
- Sakit kepala, demam ringan
- Hidung tersumbat atau ingusan
- Kelenjar getah bening leher dan belakang telinga membengkak
Rubella pada orang dewasa dan remaja dapat ditambah dengan gejala sebagai berikut:
- Hilang nafsu makan
- Infeksi kelopak mata dan bola mata
- Sendi bengkak dan nyeri, pada wanita usia muda
Gejala yang muncul ini bisa saja hilang dalam beberapa hari, namun dapat juga lebih lama.
Advertisement
Orang yang Berisiko Terkena Rubella
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko anak dan Anda terkena penyakit rubella. Namun kalau ak memiliki faktor risiko, bukan berarti Anda tidak dapat menderita penyakit rubella ini. Tanda ini hanyalah referensi saja. Anda tetap perlu memeriksakan dan konsultasi dengan dokter untuk informasi lebih detailnya.
- Pernah menderita rubella sebelumnya
- Tidak pernah mendapat vaksin gondok, cacar air, dan campak
- Bepergian ke negara lain atau tempat epidemik rubella
Cara Mengatasi Penyakit Rubella di Rumah
Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi rubella sendiri di rumah:
1. Konsumsi obat yang diresepkan
2. Jangan menggaruk karena dapat meninggalkan bekas. Anda dapat menggunakan krim pengurang rasa gatal yang dijual di apotek
3. Anak atau Anda harus menghindari kontak dengan orang lain hingga kondisi membaik, khususnya jangan berdiri dekat atau berkontak dengan orang hamil
4. Gunakan aspirin rubella untuk anak kecil
Mencegah Penyakit Rubella Muncul
Anda tak perlu khawatir terhadap penyakit ini, karena penyakit rubella bisa dicegah dengan imunisasi rubella. Di Indonesia sendiri, imunisasi rubella diberikan dalam bentuk imunisasi MMR atau MR. Jenis imunisasi ini diberikan pada anak usia 15 bulan. Kemudian perlu diulang lagi pada usia 5 tahun.
Bila Anda orang dewasa belum menerima imunisasi ini, maka imunisasi MR atau MMR juga dapat diberikan pada orang dewasa, selama tidak sedang hamil. Khusus pada wanita, sebaiknya tidak merencanakan kehamilan dalam 1 bulan setelah imunisasi rubella ini.
Selain dengan imunisasi, tindakan lainnya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran rubella adalah dengan menghindari kontak dengan penderita rubella, khususnya jika Anda belum pernah mendapatkan vaksin MMR atau MR. Menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan, misalnya saat Anda pulang dari bepergian atau melakukan kontak dengan penderita rubella.
Advertisement