12 Tanda Tubuh Kekurangan Lemak, Kenali Fungsinya

Liputan6.com, Jakarta Lemak merupakan asupan penting bagi tubuh. Meski lemak kerap dikaitkan dengan risiko kelebihan berat badan dan kondisi kesehatan lainnya, tubuh tetap memerlukan jumlah lemak yang cukup.

Tubuh membutuhkan lemak makanan untuk berbagai proses biologis. Lemak penting untuk memberikan energi dan mendukung pertumbuhan sel. Lemak juga membantu tubuh menyerap banyak nutrisi dan menghasilkan hormon penting.

Kekurangan asupan lemak membuat tubuh lebih sulit berfungsi sebagaimana mestinya dan masalah kesehatan akan timbul. Untuk mendapat manfaat lemak, disarankan untuk memilih jenis lemak sehat seperti lemak tak jenuh. Konsumsi lemak sehat mampu mengontrol kadar kolesterol darah dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Jika tubuh kekurangan lemak, ada beberapa tanda yang bisa dirasakan. Berikut tanda tubuh kekurangan lemak, yang berhasil Liputan6.com rangkum, Selasa(8/12/2020).

Bantu penyerapan vitamin

Vitamin A, D, E, dan K larut dalam lemak, artinya tubuh dapat menyerapnya hanya jika Anda mengkonsumsinya bersama dengan lemak. Kekurangan lemak dalam makanan dapat menyebabkan kekurangan vitamin ini.

Mendukung pertumbuhan sel

Lemak memberikan struktur pada membran luar setiap sel di tubuh.

Mendukung kesehatan otak dan mata

Asam lemak omega-3 eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) membantu menjaga kesehatan otak, sistem saraf pusat, dan retina.

Penyembuhan luka

Asam lemak esensial memainkan peran kunci dalam penyembuhan luka dan pembekuan darah.

Produksi hormon

Tubuh membutuhkan lemak makanan untuk membuat hormon tertentu, termasuk hormon seks testosteron dan estrogen.

Sumber energi

Setiap gram lemak yang memberi sekitar 9 kalori energi. Sebagai perbandingan, setiap gram karbohidrat atau protein hanya menghasilkan 4 kalori energi.

Dermatitis

Lemak adalah bagian penting dari struktur sel kulit dan membantu kulit mempertahankan penghalang kelembapannya. Jika tubuh tidak mendapat cukup asupan lemak, ini dapat memengaruhi kesehatan kulit dan menyebabkan dermatitis.

Dermatitis merupakan kondisi peradangan kulit. Dermatitis yang disebabkan oleh kekurangan lemak dari makanan sering kali muncul sebagai ruam kering dan bersisik.

Kulit kering

Salah satu tanda terbesar tubuh tidak makan cukup lemak adalah kulit kering. Lemak membuat tubuh terlumasi dengan baik. Anda tidak cukup hanya menggunakan pelembap di atas kulit. Tubuh perlu mendapat asupan asam lemak esensial dan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda untuk menjaga sel dan kulit tetap lembap.

Lemak juga membantu tubuh menyerap vitamin yang larut dalam lemak yang dapat membantu kulit bersinar.

Luka sulit sembuh

Tubuh membutuhkan lemak untuk membuat banyak molekul penting yang mengontrol respons peradangan tubuh. Asupan lemak makanan yang rendah dapat mengganggu respons ini dan menyebabkan penyembuhan luka yang lambat. Kekurangan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin C dan vitamin D juga dapat menyebabkan luka sembuh lebih lambat.

Rambut rontok

Molekul lemak di tubuh yang disebut prostaglandin meningkatkan pertumbuhan rambut. Mengonsumsi terlalu sedikit lemak esensial dapat mengubah tekstur rambut. Penelitian menunjukkan hal itu juga dapat meningkatkan risiko rambut rontok pada kulit kepala atau alis.

Sering sakit

Membatasi asupan lemak secara signifikan dapat melemahkan sistem kekebalan dan menyebabkan penyakit lebih sering. Tubuh membutuhkan lemak makanan untuk menghasilkan beberapa molekul yang merangsang aktivitas sel kekebalan.

Asam lemak esensial juga penting untuk pertumbuhan sel imun. Secara khusus, tubuh membutuhkan asam lemak omega-3 asam alfa-linolenat dan asam linoleat asam lemak omega-6 untuk menjaga kekebalan tubuh.

Sering merasa lapar

Lemak memberikan rasa kenyang dalam waktu lama. Tubuh menggunakan karbohidrat dan protein dengan sangat cepat. Lemak, sebaliknya, sangat memperlambat pencernaan makanan dan menyediakan kalori yang cukup besar. Jika Anda sering merasa lapar, bahkan setelah makan, ini bisa jadi tubuh tidak mendapat cukup lemak.

Sering merasa kelelahan

Rasa lelah baik mental maupun fisik bisa jadi tanda kekurangan asupan lemak. Gangguan neurologis seperti masalah konsentrasi, mengingat, atau kekurangan energi mental secara keseluruhan dapat disebabkan oleh kekurangan asam lemak esensial.

Asupan lemak yang rendah kemungkinan akan menyebabkan rendahnya asupan kalori keseluruhan. Ini dapat membuat tubuh cepat merasa lelah dan lemah.

Nyeri sendi

Asam lemak omega-3 membantu menjaga integritas struktural setiap sel dari ujung rambut hingga ujung kaki. Asupan omega-3 dan lemak yang rendah, secara keseluruhan dapat menyebabkan hilangnya fleksibilitas pada persendian dan meningkatkan peradangan. Ini bisa dirasakan terutama untuk individu yang aktif.

Pengaturan suhu tubuh yang buruk

Orang dengan lemak tubuh rendah atau yang tidak mendapatkan cukup lemak dalam makanannya akan sering merasa kedinginan. Seseorang yang kurang asupan lemaknya juga akan mudah terserang flu atau pilek.

Kabut otak

Dalam jangka panjang, konsumsi lemak sehat dapat menurunkan risiko penurunan kognitif. Asam lemak omega-3 juga penting untuk menjaga keutuhan struktural sel-sel otak. Jika Anda merasa kurang konsentrasi, sulit mengingat, atau sult berpikir, ini bisa jadi tanda kurangnya asupan lemak dalam tubuh. Ssupan omega-3 juga terkait dengan suasana hati secara keseluruhan.

Gejala kekurangan vitamin

Tubuh membutuhkan lemak makanan untuk membantu menyerap vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Tidak mendapat cukup lemak bisa meningkatkan risiko gejala kekurangan vitamin seperti rabun malam, infertilitas, gusi bengkak, mudah memar, depresi, nyeri otot, hingga rambut dan kulit kering.

Siklus menstruasi terganggu bagi wanita

Meskipun penyebab potensial lain seperti olahraga berlebihan dan ketidakseimbangan hormon lainnya dapat menyebabkan menstruasi terganggu, persentase lemak tubuh yang rendah dapat menghentikan siklus menstruasi. Ini kearna tubuh tidak cukup mendapat nutrisi yang cukup untuk mendukung kesuburan.

Kondisi ini adalah masalah kesehatan yang serius karena mirip dengan menopause di mana kepadatan tulang akan menurun dan membuat wanita berisiko mengalami patah tulang.