Liputan6.com, Jakarta Minuman berkafein seperti kopi, bukan lagi barang asing bagi manusia. Sejak dahulu, kopi menjadi salah satu komoditi yang dicari oleh masyarakat. Bahkan, hingga saat ini semakin banyak orang yang suka mengonsumsi kopi, baik usia remaja, dewasa, pria, bahkan wanita. Meski dikenal akan banyak manfaatnya, ternyata kandungan kafein di dalamnya, bisa menyebabkan kecanduan.
Baca Juga
Advertisement
Kendati kopi dikenal sebagai sumber kafein, sebenarnya kafein tersebut juga bisa ditemukan pada sumber lain seperti soda, minuman berenergi, teh bahkan permen karet. Namun, kadarnya yang memang yang membedakan.
Lalu, apa saja gejala kecanduan kafein? Sering disadari atau tidak, biasanya gejala kecanduan kafein hampir mirip dengan gejala penyakit ringan yang umum ditemukan dan dialami banyak orang. Bahkan, gejala kecanduan kafein juga tidak menunjukkan ciri khusus.
Maka dari itu, jika Anda merasa gemar konsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh, atau minuman berenergi, ada baiknya mengetahui gejala kecanduan kafein tersebut. Berikut Liputan6.com telah merangkum apa saja gejala kecanduan kafein yang bisa dikenali, Kamis (14/1/2021).
1. Merasa gelisah
Salah satu gejala kecanduan kafein dosis tinggi, bisa menyebabkan timbulnya rasa gelisah bagi sebagian orang. Bahkan, konsumsi kafein dalam jumlah yang terlalu banyak juga akan menyebabkan timbul rasa cemas bahkan bisa meningkatkan serangan panik pada beberapa orang, khususnya mereka yang rentan mengalami gangguan kesehatan mental. Maka dari, akan lebih bijak jika mengurangi dosis kafein secara perlahan.
Advertisement
2. Kepala berdenyut saat tidak minum kopi di pagi hari
Kafein merupakan vasokonstriktor, artinya bis membuat pembuluh darah jadi sedikit sempit dan akhirnya akan membuat kepala pusing. Apabila Anda minum kafein dengan teratur, lalu tiba-tiba tidak mengonsumsi kafein walau hanya satu hari, maka hal ini akan berdampak pada timbulnya sakit kepala.
3. Mudah marah
Gejala kecanduan kafein selanjutnya, bisa menyebabkan jadi mudah marah. Pasalnya, kafein adalah sejenis stimulan yang bisa merangsang saraf pusat. Menurut ahli gizi senior di UCLA Medical Center, Dana Hunnes, Ph.D., M.P.H., R.D., kafein dapat merangsang reseptor dopamin dalam otak. Dampaknya seperti halnya kokain dan obat-obatan tertentu lainnya, akan tetapi tidak dengan tingkat yang sama. Selain itu, kafein juga bisa melepaskan adrenalin.
Advertisement
4. Sulit konsentrasi tanpa kafein
Kafein bisa memberi tubuh dorongan adrenalin yang akan membantu Anda tetap waspada dan juga fokus. Apabila Anda menggunakan dorongan tersebut tiap hari, Anda juga bisa mengalami kabut otak atau sulit berkonsentrasi serta menyelesaikan tugas-tugas, tanpa adanya asupan kafein.
5. Ingin menambah konsumsi kafein
Kemudian, gejala kecanduan kafein yang terakhir yaitu keinginan konsumsi minuman berkafein terutama kopi yang semakin meningkat. Sama dengan hal lainnya, tubuh bisa mentoleransi apapun benda yang masuk. Awalnya, mungkin segelas kopi tidak mampu menahan rasa kantuk Anda sama seperti ketika pertama kali Anda mengonsumsinya. Lama kelamaan, Anda jadi membutuhkan porsi lebih banyak agar tetap terjaga. Akan tetapi, dampaknya adalah lama-kelamaan tubuh jadi semakin kebal terhadap kafein.
Advertisement
Cara Mengatasi Kecanduan Kafein
Jika Anda sudah menyadari adanya gejala kecanduan kafein, maka mulailah berhenti secara perlahan. Tentunya, supaya kecanduan tersebut tidak terjadi secara berkelanjutan.
Melansir Klikdokter, berikut ini cara mengatasi kecanduan kafein yang bisa diterapkan:
Â
1. Kurangi bertahap
Apabila Anda terbiasa minum lima cangkir kopi setiap hari, coba untuk mengurangi porsinya yang dikonsumsi secara bertahap. Jika sebelumnya mengonsumsi satu penuh cangkir kopi dalam satu waktu, coba untuk menguranginya menjadi setengahnya.
Â
2. Ganti dengan minuman bebas kafein
Mungkin Anda terbiasa minum kopi karena suka dengan kehangatannya sampai akhirnya kecanduan. Salah satu cara menghilangkan kecanduan kafein adalah menggantinya dengan minuman bebas kafein. Seperti menukar kopi yang biasa diminum sore hari dengan segelas jeruk hangat.
Teh hijau atau teh herbal lain yang bebas kafein juga bisa jadi pilihan untuk mengatasi kecanduan kafein. Anda juga bisa untuk mencoba teh yang punya aroma jeruk dan mint. Pasalnya, teh dengan campuran tersebut dipercaya mampu mengatasi kecanduan kafein.
Â
3. Tukar dengan minuman kafein rendah
Kandungan kafein dalam setiap jenis minuman sangat beragam. Maka, cara menghilangkan kecanduan kafein berikutnya adalah dengan memilih jenis minuman yang punya kadar kafein lebih rendah. Seperti, menukar kopi hitam dengan kopi decaf.
Â
4. Tidur berkualitas
Biasa tidur cukup dan tepat waktu bisa mengurangi pikiran serta kecanduan terhadap kafein. Ketika mendapatkan tidur yang cukup, tubuh tidak akan kelelahan, selalu fit, serta akhirnya Anda tidak butuh kafein yang terlalu banyak.
Â
5. Rutin olahraga
Olahraga bisa memberi efek stimulasi pada tubuh. Hal ini juga bisa memberi manfaat bagi kesehatan. Maka, apabila Anda ingin tubuh yang lebih segar, ada baiknya untuk lakukan olahraga secara rutin serta teratur dibandingkan harus ketergantungan pada kopi.