Liputan6.com, Jakarta Salah satu syarat sah shalat Jumat adalah adanya khutbah Jumat. Dengan kata lain, tanpa adanya khutbah Jumat singkat pdf, shalat Jumat tidak akan sah.
Khutbah berisi tentang nasihat-nasihat guna mempertebal iman dan taqwa kepada Allah SWT. Sebagai salah satu syarat sah shalat Jumat, khutbah Jumat singkat pdf disampaikan sebanyak dua kali.
Advertisement
Khutbah disampaikan secara monolog, yaitu komunikasi satu arah. Bila khatib sudah melakukan khutbah, para jamaah wajib untuk mendengarkannya. Dengan begitu, khatib dalam menyampaikan khutbah tidak memiliki kesempatan untuk melakukan tanya jawab atau diskusi, sedangkan jamaah hanya mendengarkan dengan khidmat.
Advertisement
Adapun syarat menyampaikan khutbah Jumat singkat pdf, khatib harus memenuhi sejumlah syarat, di antaranya khatib harus laki-laki, bebas dari hadas besar dan kecil, menutup aurat, berdiri bila mampu, disampaikan setelah adzan kedua pada waktu dzuhur, didengarkan setidaknya 40 orang, duduk di antara dua khutbah.
Di samping itu, ada syarat khutbah jumat singkat pdf, yakni kedua khutbah harus disampaikan secara berturut-turut. Adapun rukun khutbah juga harus disampaikan dalam bahasa Arab.
Mengingat ada syarat di mana rukun khutbah harus disampaikan dalam bahasa Arab, menyiapkan teks khutbah tentu akan sangat membantu khatib ketika menyampaikan khutbah. Oleh karena itu, berikut ini adalah contoh teks khutbah jumat singkat pdf, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (10/6/2023).
Khutbah I
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ وبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ فى العالمين إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَيَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Pertama-tama, mari kita ungkapkan rasa syukur kita kepada Allah, yang telah memberi kita begitu banyak nikmat, memungkinkan kita untuk melaksanakan Shalat Jumat di tempat ibadah yang mulia ini.
Marilah kita terus mengirimkan shalawat dan salam kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad, yang telah menjadi petunjuk bagi kita menuju kehidupan yang penuh cahaya dan jelas, yaitu agama Islam yang sempurna. Semoga kita senantiasa mencintai beliau dan mengirimkan shalawat kepada beliau, sehingga kita dikenal sebagai umatnya dan menerima syafaatnya di hari kiamat kelak. Amin.
Hadirin yang mulia dalam Sidang Jumat,
Sebagai khatib, kami mengajak semua hadirin, termasuk diri kami sendiri, untuk terus berusaha meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah dengan mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kita agar tetap teguh dalam iman dan taqwa kepada-Nya. Amin.
Hadirin yang dihormati dalam Sidang Jumat,
Allah Yang Maha Adil memperlakukan setiap hamba-Nya dengan adil, tidak ada sedikitpun kezaliman dari-Nya terhadap mereka. Setiap amal perbuatan manusia akan mendapatkan balasan yang setimpal, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Allah menegaskan hal ini dalam banyak firman-Nya, seperti yang dikemukakan dalam beberapa ayat berikut:
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (sesuai) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (QS Al-An’am: 132)
Imam al-Qurthubi menjelaskan bahwa kelak pada Hari Kiamat, jin dan manusia akan diberi balasan sesuai dengan amal mereka. Orang-orang yang menaati Allah akan ditempatkan di surga dan yang durhaka akan disiksa di neraka. Ayat ini juga menjelaskan bahwa pahala yang Allah siapkan juga bertingkat-tingkat, sesuai dengan amal ketaatan yang dikerjakan. (Al-Jami’ Li Ahkami Al-Qur’an)
Dalam ayat lainnya, Allah juga menyebutkan tentang hal senada. Allah berfirman:
هُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ¬¬
“(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS Ali Imran: 163)
Setiap individu memiliki keinginan dan kepribadian yang mengarah pada keinginan menjadi yang terbaik, menjadi yang istimewa, dan ingin meraih kemenangan, terutama dalam hal-hal yang baik. Namun, mencapai hal tersebut tidaklah terjadi secara instan, melainkan memerlukan usaha yang gigih dan maksimal. Allah memberikan petunjuk kepada kita untuk mengarah ke arah tersebut melalui dorongan untuk berlomba, seperti yang dinyatakan dalam firman-Nya:
سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيم
“Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS Al-Hadid: 21)
Ayat tersebut menganjurkan umat Islam untuk berlomba untuk menjadi yang terbaik dalam kebaikan. Kebaikan-kebaikan apa yang perlu kita lakukan agar mendapatkan kedudukan dan kehormatan yang tinggi di mata Allah dan manusia:
Advertisement
Pertama, menjadi penolong atau solusi bagi saudaranya
Memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan dianggap sangat baik di mata Allah dan manusia. Orang yang memberikan bantuan akan mendapatkan pertolongan dan kebaikan dari Allah, dengan setiap kebaikan yang diberikan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Bagi siapa yang menolong Allah, Allah pun akan memberikan pertolongannya.
Tidak ada seorang pun yang tidak menghadapi masalah, bahkan terkadang membutuhkan bantuan dari orang lain untuk menyelesaikannya. Ketika kita merasa dorongan batiniah untuk berkontribusi dalam membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah mereka, hal ini dianggap sebagai perbuatan mulia. Keutamaan ini bahkan diakui oleh Nabi dengan memberikan gelar "manusia terbaik" kepada orang yang melakukan tindakan tersebut, seperti yang beliau sampaikan dalam sabdanya,
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR Ahmad, Thabrani, dan ad-Daruquthni)
Kedua, menjadi ahli tahajud
Shalat Tahajud termasuk ke dalam ibadah malam atau shalat malam. Meski bukan ibadah wajib, ada makna besar dan beberapa berkah yang terkait dengan tahajud. Shalat tahajud dianggap sebagai bagian dari Sunah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ : شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ ، وَأفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ : صَلاَةُ اللَّيْلِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim No 1163)
Orang yang melaksanakan Shalat Tahajud secara teratur akan mendapatkan berkah dari Allah. Dikatakan juga bahwa shalat ini membawa seorang Muslim lebih dekat kepada Yang Mahakuasa dan hidupnya dipenuhi dengan kedamaian.
وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا
“Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.” (QS Al-Furqan: 64)
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا – ٧٩
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah Shalat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS Surat Al-Isra Ayat 79)
Advertisement
Ketiga, menjadi sahabat dekat Al-Qur’an
Kesadaran akan keunggulan Al-Qur'an sebagai bacaan utama umat Islam, Al-Qur'an sebagai panduan dalam menjalani kehidupan, dan Al-Qur'an sebagai wahyu Allah yang kaya makna dan penuh inspirasi bagi umat Islam, adalah hal yang penting. Oleh karena itu, wajar jika kita menginginkan menjadi individu yang baik, hidup dengan ketenangan dan penuh inspirasi, dengan menjalin hubungan akrab dengan Al-Qur'an. Selalu berada bersama Al-Qur'an, membacanya, mencari inspirasi melalui Al-Qur'an, serta memperoleh pertolongan dari Al-Qur'an, baik di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah:
إِقْرَؤُالْقُرْاآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهْ
“Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat menjadi pemberi syafaat bagi orang-orang yang bersahabat dengannya”. (HR Muslim No.1337)
Dalam hadits lain Rasulullah bersabda:
.يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Diperintahkan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia membacanya dengan tartil. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (HR Ibnu Majah, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad)
Jadi, sebaik-baik sahabat karib adalah Al-Qur’an yang dengannya akan membuat hati kita tentram, bahagia, dan lebih dari itu Al-Qur’an akan menjadi pembela kita di Hari Kiamat kelak.
Keempat, menjadi orang berilmu
Untuk menjadi seseorang yang berpengetahuan, tentunya diperlukan proses pembelajaran yang baik dan tekun, serta restu dari orang tua dan guru. Terdapat berbagai cara dan metode yang dapat dilakukan untuk memperoleh pengetahuan yang luas dan bermanfaat.
Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi setiap individu yang mengaku sebagai seorang Muslim. Bahkan, ayat pertama yang diturunkan juga mengandung perintah untuk membaca atau belajar, dan pentingnya proses belajar dari awal hingga akhir sangat ditekankan.
Manfaat atau hasil dari pembelajaran yang baik dan benar adalah memperoleh pengetahuan yang melimpah, sehingga seseorang menjadi individu yang berpengetahuan. Individu yang berpengetahuan akan memiliki kedudukan yang tinggi, karena Allah akan meninggikan derajatnya, sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ
“Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Mujadilah: 11)
Demikian khutbah yang singkat ini. Semoga kita selalu bisa juara dalam kebaikan, mendapatkan ampunan, dan memiliki derajat yang tinggi dan dekat dengan Allah. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ؛ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Advertisement
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.إنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ، فى العالمين إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌاَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتْ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِينِنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ فِيهِ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ . رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ. . رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عباد الله، ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطكم ولذكر الله اكبر