Doa Hari Kamis dan Keutamaannya, Baca untuk Mendapat Ampunan

Selain membaca doa hari Kamis, umat Islam juga dianjurkan berpuasa sunnah serta berzikir untuk mendapatkan keberkahan hari istimewa ini.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 15 Jun 2023, 08:40 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2023, 08:40 WIB
Ilustrasi doa
Ilustrasi doa. Photo by freepik

Liputan6.com, Jakarta Hari Kamis menjadi salah satu hari yang memiliki banyak keutamaan dalam ajaran Islam. Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda,

تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ اْلاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلاَّ عَبْدًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

Artinya: Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu'ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan... (H.R. Shahih Muslim)

Maka dari itu berbagai jenis amalan dianjurkan untuk dilakukan seorang Muslim pada hari Kamis, termasuk doa hari Kamis. Salah satu doa hari Kamis yang paling terkenal adalah doa yang dibaca oleh Sayyidah Fatimah Az-Zahra, selaku putri Rasulullah Muhammad SAW.

Selain membaca doa hari Kamis, umat Islam juga dianjurkan berpuasa sunnah serta berzikir untuk mendapatkan keberkahan hari istimewa ini. Berikut beberapa doa hari Kamis yang dapat diamalkan dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (15/6/2023).

1. Doa Fatimah Az-Zahra

ilustrasi berdoa. © pexels.com/Timur Weber
ilustrasi berdoa. © pexels.com/Timur Weber

Dalam kitab Shahifah Al-Fathimiyyah terdapat kumpulan doa yang dipanjatkan oleh Sayyidah Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah Muhammad SAW. salah satu doa yang ada di dalamnya adalah doa hari Kamis, seperti berikut.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالْتُقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى ، وَالعَمَلَ بِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ قُوَّتِكَ لِضَعْفِنَا ، وَمِنْ غِنَاكَ لِفَقْرِنَا وَفَاقَتِنَا ، وَمِنْ حِلْمِكَ وَعِلْمِكَ لِجَهْلِنَا ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ ، وَأعِنَّا عَلَى شُكْرِكَ وَذِكْرِكَ ، وَطَاعَتِكَ وَعِبَادَتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Allhumma innii as'aluka hudaa wattuqaa wal 'afaafa wa ghinaa wal 'amala bima tuhibbu watardhaa, allhumma inni as'aluka mon quwwatika lidha'finaa wa min ghinaaka lifaqrinaa wa faaqatinaa, wamin hilmika wa 'ilmika li jahlinaa, allahumma shalli 'alaa muhammadin wa 'aali muhammadin, wa a'innaa 'alaa syukrika wa dzikrika, wa thaa'atika wa 'ibaadatika, birahmatika yaa arhamar raahimiin.

Artinya: Ya Allah, aku memohon petunjuk pada-Mu dan kehormatan dan kekayaan serta beramal sesuai dengan apa yang Engkau cintai dan ridhai. Ya Allah, aku memohon kekuatan dari-Mu karena kelemahan kami, kekayaan dari-Mu karena kefakiran dan kepapaan kami, dan kearifan dan ilmu dari-Mu karena kejahilan kami. Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad Saw dan keluarganya dan bantulah kami supaya dapat bersyukur dan berzikir pada-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi.

2. Doa Kamis Pagi

Ilustrasi doa, zikir, muslim
Ilustrasi doa, zikir, muslim. (Photo by Thirdman on Pexels)

Selain doa hari Kamis yang dipanjatkan oleh Fatimah Az-Zahra, ada satu doa yang diajarkan Oleh Rasulullah untuk dibaca pada Kamis pagi. Berikut bacaannya

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ 

Allahumma bika ashbahna, wa bika amsaina, wa bika nahya, wa bika namutu, wa ilaikan nusyuru.

Artinya: “Ya Allah, dengan-Mu aku berpagi hari, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali. (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya).

3. Doa Kamis Malam

Rasulullah juga membaca doa hari Kamis di malam hari, berikut bacannya.

اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبّي لاَ اِلَهَ إلاَّ اَنْتَ خَلَقْتَنِي وَاَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ اَمَتِكَ وَفِي قَبْضَتِكَ وَنَاصِيَتِي بِيَدِكَ اَمْسَيْتُ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْـتَطَعْتُ اَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ شَـرِّ مَا صَنَعْتُ اَبُوءُ بِنِعْمَتِكَ وَاَبُوءُ بِذُنُوبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى اِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ اَنْتَ .

Allahumma anta robbi la ilaha illa anta kholaqtani wa ana ‘abduka wabnu amatika wafi qobdhotika wa nashiyati biyadika amsaitu ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu a’uzu biridhoka min syarri ma shona’tu abu-u bini’matika wa abu-u bizunubi faghfirli zunubi innahu la yaghfiruz zunuba illa anta

Artinya: Ya Allah, Engkaulah Tuhanku tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, putra hamba-Mu dan berada dalam genggaman-Mu dan nasibku berada di tangan-Mu. Aku memasuki petang ini atas perjanjian kepada-Mu sesuai dengan kemampuanku, aku berlindung dengan ridha-Mu dari keburukan perbuatanku, aku kembali kepada-Mu dengan nikmat-Mu dan aku kembali kepada-Mu dengan membawa dosa-dosaku, maka ampuni dosa-dosaku, karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.

Pintu Surga Dibuka saat Hari Kamis

Ilustrasi muslim memanjatkan doa
Ilustrasi muslim memanjatkan doa. (Photo by Masjid Pogung Dalangan on Unsplash)

Seperti sudah dijelaskan Kamis menjadi salah satu hari istimewa yang memiliki berbagai keutamaan. Selain sebagai hari dimana amal manusia selama satu minggu dilaporkan, hari Kamis juga menjadi hari dimana Allah memberikan ampunan bagi para umatnya. Ini sebabnya, doa hari Kamis sangat baik dipanjatkan. Seperti dalam sebuah hadits yang mengatakan Rasulullah SAW bersabda,

"تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا."

Artinya: Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, 'Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai. (HR. Shahih Muslim).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya