Doa Mandi Nifas dan Caranya, Begini Perintah dan Keutamaannya

Doa mandi nifas dan caranya perlu diperhatikan agar badan menjadi suci dan dapat kembali beribadah.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 30 Mar 2024, 10:36 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2023, 09:30 WIB
Ilustrasi sponge mandi (vicaleksa/unsplash.com)
Ilustrasi mandi (vicaleksa/unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta Doa mandi nifas dan caranya menjadi hal yang penting untuk diketahui oleh wanita Muslim, terutama bagi yang baru saja melahirkan. Nifas adalah istilah dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menggambarkan periode pasca melahirkan pada wanita. Dalam konteks medis, nifas merujuk pada waktu setelah seorang wanita melahirkan bayinya, ketika tubuhnya mengalami perubahan fisik dan hormonal yang mengarah pada pemulihan pasca persalinan.

Periode nifas biasanya berlangsung selama 40 hari, tetapi durasinya dapat bervariasi tergantung pada individu dan kondisi kesehatan ibu. Nifas termasuk dalam perkara hadats besar yang harus disucikan sebelum beribadah. Menyucikannya dapat dilakukan dengan mandi wajib yang diawali dengan membaca niat mandi nifas setelah melahirkan. Doa mandi nifas dan caranya perlu diperhatikan agar badan menjadi suci dan dapat kembali beribadah.

Doa mandi nifas dan caranya perlu dilakukan dengan teliti agar ibadah yang dilakukan setelahnya sah. Berikut doa mandi nifas dan caranya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/6/2023).

Niat Mandi Wajib Setelah Nifas

Ilustrasi muslimah, memanjatkan doa
Ilustrasi muslimah, memanjatkan doa. (Foto oleh Thirdman: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-wanita-agama-budaya-7956903/)

Seperti sudah dibahas sebelumnya, nifas merupakan salah satu kondisi hadas besar yang perlu disucikan dengan mandi. Setiap kondisi hadas besar memiliki bacaan niat yang berbeda, berikut adalah niat mandi wajib setelah nifas.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi Ta'aala.

Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala.

Tatacara Mandi Wajib

Ilustrasi mandi
Ilustrasi mandi. (Photo by Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/photo/close-up-photo-of-a-shower-head-4194866/)

Berbeda dengan niat mandi wajib, tidak ada perbedaan tata cara mandi wajib pada tiap kondisi berhadasnya. Berikut adalah urutan langkah mandi wajib.

1. Membaca Niat 

Langkah pertama mandi wajib adalah membaca niat sesuai penyebab hadasnya. Membaca niat ini hukumnya wajib karena bagian inilah yang membedakan mandi wajib dan mandi biasa. Cara membaca niat mandi wajib dapat dilakukan di dalam hati atau bersuara.

2. Membasuh Tangan

Agar sesuai sunnah Rasulullah, membasuh tangan dapat dilakukan sampai tiga kali. Hal ini bertujuan agar tangan bersih dari najis.

3. Bersihkan Sela-sela tubuh

Langkah mandi wajib dilanjutkan dengan membersihkan kotoran yang berada di sela-sela tubuh. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar, dan lain–lain.

4. Cuci Tangan Lagi

Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Pada zaman dahulu cusi tangan pada taham ini dilakukan dengan mengusap-usapkan tangan ke tanah atau tembok. Namun sekarang cuci tangan dapat dilakukan dengan menggunakan sabun kemudian dibilas.

5. Berwudhu 

Mandi wajib dilanjutkan dengan mengambil wudhu seperti saat akan melakukan salat.

6. Sela Pangkal Rambut

Sela pangkal rambut dengan jari-jari yang sudah dicelup ke air sampai menyentuh bagian kulit kepala.

7. Basuh Kepala

Membasahi kepala dengan mengguyurnya tiga kali hingga seluruh permukaan pada kulit dan rambut basah oleh air.

8. Guyur Seluruh Tubuh

Setelah itu membasahi tubuh secara merata dengan mengguyurkan dari ujung rambut hingga ujung kaki, dimulai bagian kanan terlebih dahulu kemudian bagian kiri.

Perintah Mandi Wajin dan Keutamaannya

Doa Malam Nuzulul Qur’an
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Dalam buku Fiqh Ibadah, Zaenal Abidin dijelaskan bahwa mandi wajib ini merupakan proses pembersihan fisik yang sifatnya wajib bagi seorang muslim. Tujuan mandi wajib ini untuk membersihkan tubuh dan mensucikannya dari hadas besar. Sifatnya yang wajib mengharuskan seorang Muslim mengikuti kaidah yang telah ditentukan untuk mengerjakannya.

Ketika akan salat, seorang Muslim harus berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil. Sedangkan ketika berada dalam kondisi junub, setelah haid, maupun nifas, sebelum melakukan ibadah harus mandi wajib karena semua itu merupakan hadas besar.

Anjuran untuk melaksanakan mandi besar dalam keadaan berhadas besar, tdijelaskan dalam  Al-Maidah ayat 6 berikut.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

Dalam surat An-Nisa ayat 43 juga dijelaskan tentang perintah Allah untuk mandi wajib bagi umat muslim dalam keadaan junub sebelum menunaikan salat.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكَارٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا

Artinya: Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya