Liputan6.com, Jakarta Mandi wiladah, atau mandi besar setelah melahirkan, adalah sebuah tindakan penting dalam agama Islam yang dilakukan oleh seorang wanita setelah proses kelahiran. Tindakan ini mencakup niat yang tulus dalam hati untuk membersihkan diri dari hadats besar yang timbul akibat melahirkan. Niat mandi wiladah ini merupakan landasan utama dalam menjalani prosedur suci ini.
Baca Juga
Advertisement
Penting untuk memahami bahwa niat mandi wiladah harus tulus dan ikhlas, dengan kesadaran sepenuhnya bahwa tindakan ini dilakukan semata-mata karena Allah SWT. Ini bukan hanya sekadar tindakan membersihkan tubuh, tetapi juga bagian dari ibadah yang mendatangkan pahala. Dalam Islam, niat mandi wiladah adalah penegasan tekad untuk menjalani perintah Allah dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Tata cara mandi wiladah juga mencakup langkah-langkah yang harus diikuti dengan hati-hati. Selain niat mandi wiladah, ada berbagai tahapan seperti membersihkan kemaluan, mencuci seluruh tubuh, dan mengguyur kepala. Semua langkah ini dijalani dengan penuh kesungguhan, karena kebersihan fisik juga mencerminkan kebersihan spiritual.
Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, niat mandi wiladah dan tata caranya, serta dalil dan keutamaannya, pada Selasa (10/10/2023).
Pengertian dan niat mandi wiladah
Wiladah adalah proses kelahiran seorang bayi. Dalam konteks agama Islam, wiladah merujuk pada proses kelahiran bayi dan bagaimana ibu yang baru melahirkan perlu menjalani sejumlah tata cara bersuci yang diatur dalam agama untuk membersihkan dirinya dari hadats besar (keadaan yang mengharuskan mandi besar) yang disebabkan oleh proses kelahiran.
Mandi wiladah adalah bagian dari tata cara kesucian dalam Islam dan harus dilakukan oleh ibu yang baru melahirkan agar bisa kembali melakukan ibadah seperti salat dan puasa. Mandi wiladah biasanya dilakukan setelah bayi lahir, dan tata cara mandi wiladah telah dijelaskan dalam hadits dan ajaran agama Islam.
Berikut bacaan niat mandi wiladah yang bisa dilafalkan oleh wanita muslim.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْوِلَادَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anil wilaadati lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar sebab wiladah karena Allah Ta'ala."
Advertisement
Tata Cara Mandi Wiladah
Berikut adalah tata cara mandi wiladah berdasarkan ajaran Islam:
- Persiapan: Pastikan Anda memiliki air yang cukup untuk mandi. Pastikan juga bahwa lingkungan mandi bersih dan aman.
- Berwudhu: Sebelum memulai mandi wiladah, lakukan wudhu seperti yang biasa Anda lakukan untuk salat. Ini adalah langkah persiapan penting.Cuci Kemaluan: Mulailah dengan membersihkan kemaluan Anda dengan tangan kiri. Pastikan Anda membersihkan dengan baik dan benar. Ini adalah langkah penting untuk menghilangkan najis yang
- mungkin ada.
- Mandi Bagian Atas: Setelah membersihkan kemaluan, Anda bisa mulai mandi bagian atas. Siramkan air ke atas kepala sebanyak tiga kali, memastikan air meresap sampai ke akar rambut.
- Mandi Seluruh Badan: Mengguyur air ke seluruh tubuh Anda, dimulai dari sisi kanan, kemudian sisi kiri, dan seluruh tubuh. Pastikan seluruh tubuh Anda terkena air.
- Penggunaan Sabun (Opsional): Menggunakan sabun atau bahan pembersih lainnya adalah opsional, tetapi dapat membantu membersihkan tubuh dengan lebih baik.
- Perhatian Khusus pada Rambut: Pastikan air meresap hingga ke akar rambut Anda. Ini adalah langkah penting untuk memastikan tubuh Anda benar-benar bersih.
- Melepas Ikatan Rambut (Opsional): Jika rambut Anda terikat, lepaskan ikatan tersebut sehingga air bisa mencapai akar rambut.
- Mengakhiri Mandi: Setelah Anda yakin bahwa Anda telah mencuci semua bagian tubuh dengan baik, Anda dapat mengakhiri mandi dengan berdoa dan mengucapkan pujian kepada Allah SWT.
- Berpakaian: Setelah mandi wiladah, Anda bisa mengenakan pakaian bersih.
Penting untuk diingat bahwa mandi wiladah adalah tindakan ibadah yang dianjurkan dalam Islam, dan melakukannya dengan benar adalah bagian dari ketaatan kepada Allah SWT. Juga, jika ada hal-hal yang spesifik atau istimewa yang harus Anda lakukan berdasarkan panduan dari seorang ahli agama atau ulama, pastikan untuk mengikutinya.
Dalil tentang mandi wiladah
Dalil atau petunjuk tentang mandi wiladah dalam agama Islam tidak ditemukan secara eksplisit dalam Al-Quran, tetapi terdapat dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa hadits yang menjelaskan tata cara mandi wiladah:
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, istri Nabi Muhammad SAW, beliau berkata:
عَلَّمَنِي رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَيْفَ نَغْسِلُ الْوِلَادَةَ، وَكَانَتِ امْرَأَةٌ مِنَ الْأَنْصَارِ تُغْسِلُ النِّسَاءَ الْوِلَادَةَ، فَقَالَتِ: إِنَّكُنَّ مُرِيضَاتٌ وَالنِّسَاءُ تُعِينُ النِّسَاءَ فِي الْوِلَادَةِ، فَلَا تَغْسِلْنَ فِي الْوِلَادَةِ، وَأَخْرِجِي لَنَا بِئْرًا طَهُورًا، فَغَسَلْنَ فِي الْبِئْرِ وَغَسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِيهَا، ثُمَّ غَسَلَتْنَ النِّسَاءُ بِهَا
Artinya: "Rasulullah SAW mengajari saya bagaimana cara mandi wiladah, dan seorang wanita dari kaum Anshar biasanya mencuci wanita-wanita yang baru melahirkan. Dia berkata, 'Kalian sedang sakit, dan wanita-wanita membantu wanita lain saat melahirkan. Jadi, janganlah kalian mencuci di dalam wiladah. Keluarkanlah air dari sumur yang suci untuk kami.' Kami kemudian mandi di sumur tersebut, dan Rasulullah SAW juga mandi di dalamnya, dan kemudian wanita-wanita mencuci diri mereka dengan air itu." (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
Hadits lain yang menjelaskan tata cara mandi wiladah adalah hadits dari Ummu Salamah RA, yang mengatakan:
سُئِلَتْ أُمُّ سَلَمَةَ عَنِ النُّجَاسَةِ إِنِّي أُفَاجِئُ بِشَيْءٍ أَنَامُ فَاحْتَلَمْتُ وَمَا أَعْلَمُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَطُّ قَالَ فِيهِ غُسْلٌ
Artinya: "Ummu Salamah ditanya tentang najis. Saya mendapati sesuatu saat saya tidur, dan saya bermimpi basah, tetapi saya tidak tahu apakah Rasulullah SAW pernah mengatakan sesuatu tentang hal ini. Dia menjawab, 'Dalam hal ini, diperlukan mandi.'" (Hadits riwayat Abu Dawud).
Dengan demikian, tata cara mandi wiladah berdasarkan petunjuk dari hadits-hadits Nabi Muhammad SAW adalah suatu kewajiban bagi wanita yang baru melahirkan untuk membersihkan diri dari hadats besar akibat proses kelahiran.
Advertisement
Keutamaan mandi wiladah
Mandi wiladah memiliki berbagai keutamaan dalam agama Islam. Beberapa di antaranya adalah:
- Menjaga Kesucian: Mandi wiladah adalah cara untuk menjaga kesucian dan kebersihan tubuh setelah melahirkan. Ini merupakan bagian penting dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya kebersihan dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari.
- Membuka Kembali Pintu Ibadah: Setelah melahirkan, seorang wanita mungkin harus menahan diri dari berbagai ibadah seperti salat dan puasa. Mandi wiladah membuka kembali pintu untuk berpartisipasi dalam ibadah-ibadah tersebut.
- Menghilangkan Hadats Besar: Proses melahirkan menyebabkan seorang wanita mengalami hadats besar, yang mengharuskannya untuk mandi besar. Dengan mandi wiladah, seorang wanita dapat menghilangkan status hadats besar tersebut dan kembali ke dalam keadaan suci.
- Memperoleh Pahala: Mandi wiladah dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Setiap tindakan ibadah yang dilakukan dengan niat yang tulus untuk mematuhi perintah Allah dianggap sebagai amal yang mendatangkan pahala.
- Menyambut Kelahiran Anak: Mandi wiladah juga dapat menjadi momen yang berharga untuk menyambut kelahiran anak dan berdoa agar anak tersebut tumbuh dalam keberkahan, kesehatan, dan kebahagiaan.
- Mengikuti Sunnah Nabi: Rasulullah Muhammad SAW juga menunjukkan tata cara mandi wiladah kepada umatnya melalui hadits-haditsnya. Dengan melakukan mandi wiladah, seorang Muslim mengikuti sunnah Rasul dan mendapatkan keberkahan dalam tindakannya.
- Menjaga Kesehatan: Selain aspek keagamaan, mandi wiladah juga memiliki manfaat kesehatan. Membersihkan tubuh setelah melahirkan dapat membantu mencegah infeksi dan masalah kesehatan lainnya.
Sekarang, sambil melaksanakan mandi wiladah, seorang wanita Muslim dapat merenungkan nilai-nilai spiritual dan kebersihan yang diwakili oleh tindakan ini. Ini adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaharui komitmen untuk menjalani ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.