Dermatosis adalah Kelainan Kulit, Kenali Penyebab, Gejala, dan Jenis-jenisnya

Dermatosis adalah istilah yang mengacu pada beberapa kondisi kulit dan mungkin juga melibatkan rambut dan kuku.

oleh Husnul Abdi diperbarui 13 Jul 2023, 12:55 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2023, 12:55 WIB
Dermatosis adalah Kelainan Kulit
Dermatosis adalah Kelainan Kulit. Credit: pexels.com/Alfo

Liputan6.com, Jakarta Dermatosis adalah istilah yang mungkin belum terlalu familier bagi sebagian orang. Oleh karena itu, kamu perlu memahaminya agar dapat menghindari kondisi ini. Setiap kondisi yang memengaruhi kulit dapat dikategorikan sebagai dermatosis.

Kulit adalah organ terbesar di tubuh manusia. Ada sangat banyak hal yang dapat memengaruhi kondisi kulit sehingga mengalami masalah. Oleh karena itu, kamu perlu memahami penyebab dari dermatosis, gejala, hingga jenis-jenisnya.

Dermatosis adalah istilah yang mengacu pada beberapa kondisi kulit dan mungkin juga melibatkan rambut dan kuku. Ini termasuk ketidakteraturan atau lesi pada kulit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti infeksi, iritasi, penyakit autoimun, atau kanker.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (13/7/2023) tentang dermatosis.

Dermatosis adalah

Dermatosis adalah Kelainan Kulit
Dermatosis adalah Kelainan Kulit Credit: pexels.com/Ekaterina

Dermatosis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan cacat kulit atau lesi pada kulit. Dermatosis adalah istilah yang mengacu pada penyakit pada sistem integumen. Sistem integumen ini mencakup semua yang ada di permukaan tubuh, seperti kulit, kuku, hingga rambut. Setiap kondisi yang memengaruhi kulit dapat dikategorikan sebagai dermatosis. Kulit memiliki beberapa lapisan, termasuk epidermis, dermis, dan jaringan subkutan. Dermatosis adalah kondisi yang mungkin melibatkan perubahan pada salah satu atau semua lapisan kulit ini.

Dermatosis adalah istilah yang mengacu pada beberapa kondisi kulit dan mungkin juga melibatkan rambut dan kuku. Ini termasuk ketidakteraturan atau lesi pada kulitDermatosis adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti infeksi, iritasi, penyakit autoimun, atau kanker.

Perawatan untuk dermatosis adalah tergantung pada penyebabnya, dan mungkin bisa menggunakan steroid topikal, pelembap, antibiotik, antijamur, atau kemoterapi. Dengan adanya beberapa jenis penyakit kulit, sulit untuk mendiagnosis secara mandiri. Kamu perlu menemui dokter kulit untuk mengetahui apa yang menyebabkan masalah kulit yang kamu alami dan bagaimana cara mengobatinya.

Penyebab Dermatosis

Dermatosis adalah Kelainan Kulit
Dermatosis adalah Kelainan Kulit (Foto: Ilustrasi kaki/ Unsplash)

Dermatosis adalah kondisi yang disebabkan oleh beragam faktor. Melansir Healthline, penyebab dermatosis adalah sebagai berikut:

1. Gangguan Autoimun

Kondisi ini terjadi saat tubuh seseorang mulai menyerang dirinya sendiri, sehingga mengakibatkan kulit mengembangkan berbagai macam kondisi, seperti vitiligo, lupus, dan alopecia areata.

2. Bakteri

Bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes dapat menyebabkan infeksi kulit, seperti impetigo.

3. Jamur

Jamur tinea dapat mengakibatkan infeksi kulit. Contohnya seperti athlete’s foot atau penyakit kulit pada kaki atlet.

4. Genetik

Jika salah satu anggota keluarga kamu memiliki gen HLA-DR4, risiko dermatosis lebih tinggi dialami daripada mereka yang tidak.

5. Virus

Virus HIV/AIDS juga bisa menjadi penyebab dermatosis yang dikenal dengan nama dermatosis ashy.

Gejala Dermatosis

Dermatosis adalah Kelainan Kulit
Dermatosis adalah Kelainan Kulit. (dok. Pixabay/Novi Thedora)

Dermatosis adalah kondisi kulit yang gejalanya hampis sama dengan gangguan kulit lainnya, sehingga akan sulit mendiagnosis bahwa kamu mengelami dermatosis. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai sebagai dermatosis:

  1. Ruam. Kondisi yang biasanya ditandai dengan warna kulit memerah dan juga menonjol yang disertai dengan gatal.
  2. Lesi. Lesi merupakan area kulit yang tidak normal atau berbeda dengan area lainnya.
  3. Makula. Perubahan warna atau konsistensi kulit
  4. Papula. Benjolan pada kulit dengan diameter lebih kecil dari 1 cm.
  5. Nodul. Benjolan pada kulit dengan diameter lebih dari 1 cm.
  6. Plak. Area besar kulit yang terkena dengan tepi jelas dan mungkin mengelupas.
  7. Vesikel dan Bula. Tonjolan yang berisi cairan pada kulit.
  8. Lichenifikasi. Kondisi yang terjadi saat warna kulit berubah dan menjadi tebal, seperti lumut pada pohon.
  9. Pustula. Benjolan yang berisi nanah, kemungkinan karena infeksi.

Jenis-Jenis Dermatosis

Dermatosis adalah Kelainan Kulit
Dermatosis adalah Kelainan Kulit. Credits: pexels.com by Cats Coming

Melansir verywellhealth, jenis-jenis dermatosis adalah sebagai berikut:

1. Jerawat

Jerawat adalah masalah kulit yang sangat umum terjadi ketika pori-pori kulit kamu tersumbat oleh kotoran, minyak, atau bakteri. Setelah pori-pori tersumbat, jerawat akan terbentuk di kulit. Jerawat paling sering muncul di wajah, punggung, dada, dan bahu.

2. Alopesia Areata

Alopesia areata adalah penyakit kulit yang menyebabkan rambut rontok. Rambut biasanya rontok dalam ukuran seperempat, tetapi kondisi ini jarang menyebabkan kerontokan total. Hal ini dapat terjadi pada rambut bagian mana saja di tubuh, termasuk kulit kepala, wajah, ketiak, dan telinga.

3. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan plak tebal pada kulit. Itu terjadi ketika sel-sel kulit beregenerasi terlalu cepat. Hal ini menyebabkan sel kulit mati menumpuk di kulit bukannya mengelupas sebagaimana mestinya. Plak kulit yang berkembang biasanya berwarna putih keperakan dan gatal.

4. Kurap

Kurap disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit. Kaki atlet dan gatal di selangkangan adalah contoh infeksi kurap.

5. Kanker Kulit

Kanker kulit adalah kanker paling umum di Amerika Serikat. Bentuk yang paling umum adalah karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma. Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling serius dan memerlukan pengobatan segera.

6. Vitiligo

Vitiligo adalah kondisi kronis yang menyebabkan bercak kulit kehilangan warnanya, juga dikenal sebagai pigmen. Tidak ada obat untuk vitiligo tetapi perubahan warna dapat diobati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya