Dermatitis Adalah Radang Kulit, Kenali Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Dermatitis adalah kondisi yang ditandai dengan adanya peradangan dan ruam bengkak kemerahan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 13 Jul 2023, 10:20 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2023, 10:20 WIB
Dermatitis adalah
Dermatitis adalah. Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Dermatitis adalah penyakit yang ditandai dengan kondisi kulit yang memerah, ada bercak, ataupun ketombe yang kerap membandel. Pada kondisi ini, apabila digaruk akan membuat kulit menjadi terluka dan bercak merahnya akan menyebar. 

Dermatitis adalah kondisi yang ditandai dengan adanya peradangan dan ruam bengkak kemerahan. Kondisi ini umumnya membuat kulit menjadi sangat kering. Penyakit dermatitis dapat terjadi pada semua usia, termasuk bayi sekalipun. Orang-orang dengan riwayat alergi, demam, atau asma lebih rentan terkena penyakit dermatitis ini.

Ada tiga jenis dermatitis yang umum terjadi dan perlu kamu kenali, yaitu dermatitis eksem, dermatitis kontak, dan dermatitis seboroik. Ketiga jenis penyakit dermatitis ini memiliki penyebab dan gejala yang berbeda-beda.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (13/7/2023) tentang dermatitis.

Mengenal Penyakit Dermatitis

Dermatitis adalah
Dermatitis adalah (Sumber: Pixabay)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dermatitis adalah radang kulit (disebabkan oleh bakteri, jamur, alergi, dan sebagainya) yang disertai gatal. Dermatitis adalah penyakit kulit yang biasanya ditandai dengan peradangan dan ruam bengkak kemerahan. Kondisi ini umumnya membuat kulit menjadi sangat kering.

Pada kondisi yang lebih serius, kulit yang terkena dermatitis bisa sampai melepuh, mengeluarkan cairan, hingga mengelupas. Maka tak heran, bagi beberapa penderitanya, penyakit ini dapat mengganggu dan membuat kamu tidak nyaman. Apalagi, rasa gatal yang menyertainya dapat terasa ringan sampai sangat parah.

Dermatitis adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja atau bisa terjadi pada semua usia, termasuk bayi sekalipun. Hal ini lebih rentan lagi terjadi pada kamu yang memiliki riwayat alergi, demam, atau asma. Namun kamu tak perlu khawatir, soalnya penyakit dermatitis ini tidak menular. Kamu hanya perlu mengombinasikan perawatan dan pengobatan yang tepat agar gejala penyakit dermatitis bisa terkendali dan teratasi dengan baik.

Penyebab Dermatitis

Penyebab dermatitis adalah sebagai berikut:

1. Genetik

Penyebab dermatitis yang pertama yaitu genetik. Jika kamu memiliki gen yang membuat kulitnya menjadi lebih sensitif, ia dapat terkena dermatitis. Kamu juga dapat mengalami dermatitis jika memiliki keluarga dengan kondisi yang sama.

2. Respons sistem kekebalan tubuh

Pada beberapa orang, zat pemicu alergi tertentu bisa mengakibatkan sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan, sehingga menyebabkan dermatitis atopik.

3. Lingkungan

Faktor lingkungan juga bisa memengaruhi penyebab dermatitis. Contohnya seperti paparan asap rokok atau asap kendaraan. Bulu hewan peliharaan, serbuk sari, dan debu juga bisa menjadi penyebab dermatitis.

4. Paparan iritan

Beberapa jenis dermatitis dapat terjadi ketika kulit terpapar bahan kimia atau iritan. Sebagai contoh, dermatitis kontak iritan bisa terjadi jika tangan terpapar deterjen.

Selain faktor-faktor tersebut, dermatitis sering terjadi pada orang yang kurang tidur, atau mengalami depresi, gangguan cemas, asma, maupun penyakit alergi lainnya.

Gejala Dermatitis Berdasarkan Jenisnya

Dermatitis adalah
Dermatitis adalah Credit: pexels.com/Ralph

Dermatitis adalah penyakit kulit yang terdiri dari beberapa jenis. Tiap jenisnya memiliki gejala yang berbeda-beda. Ada yang menetap dalam waktu lama, ada pula yang hanya muncul jika terpapar zat tertentu. Berikut penjelasannya:

1. Dermatitis Atopik (eksem)

Dermatitis jenis ini terjadi dimulai dari masa bayi dan bisa terus kambuh hingga dewasa. Berbagai tanda dan gejala yang kerap dirasakan penderita dermatitis atopik (eksem) adalah rasa gatal di bagian kulit yang tertekuk, seperti dalam siku, depan leher, dan belakang lutut.

Selain itu, kondisi ini juga menimbulkan ruam yang berkerak dan berair jika tergores. Bercak merah, kasar, pecah, atau bersisik di kulit juga kerap dirasakan penderitanya. Berbagai gejalanya bisa timbul kemudian menghilang. Biasanya gejala muncul saat kamu terpapar oleh zat tertentu yang meningkatkan risikonya.

2. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak biasanya muncul ketika kulit terpapar dan terkena zat tertentu yang menyebabkan reaksi alergi atau iritasi. Zat itu seperti poison ivy, sabun, dan minyak.

Biasanya kondisi ini ditandai dengan berbagai gejala seperti ruam merah atau benjolan, lepuhan berisi air, sensasi terbakar dan panas pada ruam, kulit terasa gatal, dan membengkak. Biasanya gejala penyakit dermatitis kontak ini hanya muncul pada bagian kulit yang terkena zat alergannya saja.

3. Dermatitis Seboroik

Kondisi ini menyebabkan bercak bersisik, kulit merah, dan ketombe yang membandel. Biasanya ini memengaruhi area tubuh berminyak, seperti wajah, dada bagian atas, dan punggung. Pada bayi, gangguan ini dikenal dengan cradle cap.

Pencegahan Dermatitis

Salah satu penyebab dermatitis adalah karena seringnya atau kerap mencuci tangan, sehingga kulit menjadi kering. Oleh karena itu, salah satu cara mencegah dermatitis adalah dengan menjaga kulit agar tidak kering. Untuk itu, ada beberapa kebiasaan yang perlu kamu terapkan untuk mencegah penyakit dermatitis ini. Pencegahan dermatitis adalah sebagai berikut:

1. Batasi Durasi Mandi

Kamu perlu membatasi waktu mandi hanya sekitar 5-10 menit saja. Pasalnya, jika terlalu lama bisa membuat kulit kamu semakin kering. Akibatnya, akan membuat kondisi penyakit semakin parah.

2. Gunakan Pembersih Tanpa Kandungan Sabun

Sebagai pembersih, kamu bisa memilih pembersih tanpa kandungan pewangi dan deterjen (sabun) yang tidak menghasilkan banyak busa. Jika harus menggunakan sabun, kamu bisa menggunakan bahan yang ringan. Pasalanya, sebagian sabun dapat membuat kulit kering.

3. Hati-hati dalam Mengeringkan Bagian Tubuh

Setelah membasahi area tubuh atau mandi, kamu cukup menepuk-nepuk kulit dengan halus yang halus. Tidak dianjurkan untuk menggosok area kulit dengan keras, karena ini bisa melukai kulit yang sudah sangat kering.

4. Melembapkan Kulit

Pastikan juga untuk membuat kondisi kulit di tubuh kamu selalu lembap. Pilihlah pelembap yang cocok untuk kulit kamu. Tanyakan pada pihak medis atau dokter jika kamu bingung dengan prosuk pelembap yang kira-kira tepat dan tidak mengiritasi.

5. Hindari Penyebab Iritan

Cara mencegah dermatitis terakhir adalah dengan menghindari zat yang bosa mengiritasi tubuh untuk membantu mencegah kamu dari dermatitis kontak. Untuk itu, usahakan untuk menghindari atau membatasi paparannya.

Dalam praktiknya, kamu bisa menggunakan sarung tangan jika kamu hendak membersihkan kamar mandi apabila menggunakan pembersih yang kuat. Hal ini perlu dilakukan agar bahan aktif dari pembersih kamar mandi tidak langsung mengenai tangan atau kulit yang bisa menyebabkan ruam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya