Liputan6.com, Jakarta Meronce adalah istilah yang mungkin masih belum familier di telinga sebagian orang. Meronce merupakan salah satu teknik dalam membuat kerajinan yang dirangkai dengan seutas tali atau benang. Biasanya, kegiatan meronce ini dilakukan dengan memasukkan manik-manik ke benang.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Tidak hanya manik-manik saja, banyak bahan lainnya yang dapat digunakan dalam kegiatan meronce. Kegiatan ini dapat menstimulasi motorik halus dan menjadi alternatif untuk melatih ketelitian dan kesabaran pada anak usia dini.
Meronce adalah kegiatan membuat kerajinan dengan cara menyusun benda-benda atau pernak-pernik dengan sentuhan keindahan. Kegiatan meronce juga harus memperhatikan unsur-unsur visual seperti komposisi warna, bentuk, ukuran, jenis, irama, dan sebagainya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/8/2023) tentang meronce.
Meronce adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), meronce adalah mengarang bunga atau menguntai. Meronce adalah kegiatan menyusun benda atau merangkai benda menjadi satu dengan menggunakan seutas tali atau benang. Kamu mungkin cukup familier dengan kegiatan meronce manik-manik.
Meronce adalah kegiatan membuat kerajinan dengan cara menata atau menyusun bagian-bagian bahan yang berlubang atau sengaja dilubangi dan disusun menjadi satu dengan bantuan alat rangkai berupa seutas tali atau benang. Arti lain dari kegiatan meronce adalah cara pembuatan benda hias atau benda pakai yang dilakukan dengan menyusun bagian-bagian bahan berlubang atau sengaja dilubangi dengan menggunakan bantuan tali, benang, dan sejenisnya. Menurut Sri Murtono, meronce adalah teknik membuat benda pakai atau benda hias dari bahan manik-manik, biji-bijian, atau bahan lain yang dapat dilubangi dengan menggunakan alat tusuk sehingga dapat dipakai.
Meronce adalah kegiatan yang dapat membantu kemampuan motorik halus, melatih koordinasi mata dan tangan, serta dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi sehingga anak bisa mendapatkan pengalaman keterampilan. Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional PAUD, kegiatan meronce pada anak usia 5-6 tahun merupakan bagian dari tingkat pencapaian perkembangan motorik halus, yaitu melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan.
Secara umum, kegiatan meronce bertujuan untuk melatih konsentrasi anak, kreativitas, dan mengenal konsep warna. Selain itu, kegiatan ini juga bisa dijadikan sebagai alat bermain anak. Kegiatan merangkai benda-benda dapat menjadi latihan untuk memahami makna keindahan dan memperoleh kepuasan rasa pada anak, karena telah berhasil menyusun benda tersebut menjadi sebuah kerajin yang dapat dipakai. Hal ini juga bisa menjadi sarana melatih daya imajinasi. Dalam melakukan kegiatan meronce, anak-anak akan berlatih menyusun sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi sarana untuk melatih imajinasi anak terhadap suatu bentuk.
Advertisement
Manfaat Meronce
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, meronce adalah salah satu kegiatan yang dapat membantu melatih motorik halus pada anak usia dini dengan menyusun bagian bahan yang berlubang ke dalam seutas tali atau benang. Penjelasan dai manfaat meronce adalah sebagai berikut:
1. Meronce dapat membantu kemampuan motorik halus. Saat anak melakukan kegiatan meronce, ia akan belajar untuk mengambil bulatan manik-manik dan memasukkannya ke dalam lubang dengan menggunakan tali.
2. Melatih koordinasi antara mata dan tangan. Anak menggunakan kedua tangan dan mata untuk memasukkan roncean sehingga kegiatan ini melatih keseimbangan antara mata dan tangan.
3. Meningkatkan perhatian dan konsentrasi. Pada saat melakukan kegiatan meronce, anak membutuhkan latihan dan konsentrasi saat memasukkan roncean ke dalam lubang dengan tepat.
Alat dan Bahan yang Digunakan pada Kegiatan Meronce
Dalam kegiatan meronce, terdapat beberapa jenis media yang bisa digunakan sebagai pembelajaran dan kegiatan meronce, di antaranya yaitu:
1. Meronce dari bahan alam. Bahan alam yang dimaksud adalah bahan yang diperoleh dari lingkungan alam sekitar secara langsung. Contohnya, janur, bunga segar, buah-buahan, bunga kering, dedaunan, ranting, atau biji-bijian.
2. Meronce dari bahan buatan. Bahan buatan yang dapat digunakan bisa berasal dari produk hasil buatan manusia seperti monte, manik-manik, pita sintesis, kertas berwarna, sedotan, rantai plastik, dan masih banyak lagi.
3. Meronce dari bahan bekas. Bahan-bahan yang dapat digunakan seperti serutan kayu, gelas plastik, dan lainnya.
Advertisement
Tahapan Pembelajaran Kegiatan Meronce
Kegiatan meronce memiliki beberapa tahap perkembangan. Anak dapat dikatakan siap diajari membaca jika sudah bisa meronce dengan menggunakan pola. Tahapan-tahapan perkembangan dalam kegiatan meronce adalah sebagai berikut:
1. Meronce berdasarkan warna. Tahapan ini adalah tahapan yang paling dasar dalam kegiatan meronce. Anak belajar untuk memasukkan benang ke dalam lubang berdasarkan warna yang sama.
2. Meronce berdasarkan bentuk. Tahapan ini menjadi tahapan bagi anak untuk mengenal bentuk. Terdapat berbagai macam bentuk dalam meronce seperti bentuk kubus atau bulat.
3. Meronce berdasarkan warna dan bentuk. Pada tahapan ini, anak sudah mulai bisa menggabungkan mana benda yang memiliki bentuk dan warna yang sama. Anak dapat mengembangkan kreativitasnya dengan memilih bentuk dan warna yang disukai.
4. Meronce berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran. Tahapan ini menjadi tahapan yang paling sulit karena anak mulai belajar untuk menggabungkan tiga komponen secara bersamaan.