Al-Latif Artinya Allah Yang Maha Lembut, Simak Perilaku Meneladaninya

Al-latif artinya dzat yang maha lembut.

oleh Dinda Hafid Hafifah diperbarui 28 Agu 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi Islam, muslim
Ilustrasi Islami, muslim. (Photo by Paras Upadhyay on Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Al-latif artinya dzat yang maha lembut. Al-latif adalah salah satu sifat allah terhadap hamba-Nya serta maha mengetahui segala sesuatu yang kecil, dan menurunkan rahmat-Nya dengan sangat halus dan lembut.

Al-latif artinya yang tersembunyi dzat-Nya dari penglihatan, tindakan-Nya tidak dapat disaksikan, dan kelemahlembutannya sampai pada tujuan tanpa dirasakan. Al-latif dapat dipraktikkan oleh orang yang berzikir dan beribadah secara rahasia tanpa diketahui oleh yang lainnya.

Al-latif artinya sifat Allah yang terdapat dalam asmaul husna. Asmaul husna adalah nama-nama yang baik. Asmaul husna doa-doa yang paling efektif dan juga efisian serta sangat mudah, singkat, ringan, dan tetap menyangkut urusan dunia dan akhirat serta sudah pasti memperoleh jaminan surga.

Berikut ini mengenal lebih dekat sifat Al-latif yang liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (28/8/2023)

Mengenal sifat Al-latif

Ilustrasi muslim berzikir,berdoa
Ilustrasi muslim berzikir,berdoa. (Photo Copyright by Freepik)

Al-latif artinya bentuk lemah lembut yang sempurna, bentuk halusnya penciptaan allah seperti terlihat pada ciptaan-Nya yang terbentang luas dialam semesta. Kemudian al-latif dimaknai dengan halusnya kebaikan allah sebab setiap peristiwa pada seseorang mengandung pengajaran dan hikmah didalamnya. Terakhit al-latif artinya kehalusan allah Swt dalam melihat segala sesuatu.

Sifat Al-latif ini allah hembuskan kepada manusia, sehingga mereka memiliki sifat halus atau lembut untuk merespon segala sesuatu yang kita lihat, dengar, dan rasakan. Allah mempunyai sifat yang sangat lembut dan penyantun kepada hamba-Nya. Bukti bahwa Allah mempunyai sifat maha lembut adalah dengan mengampuni hamba-Nya yang berbuat dosa atau kesalahan.

Salah satu tindakan-Nya yang membuktikan bahwa Dia penuh kelembutan, yaitu Dia menciptakan janin di dalam rahim ibunya. Allah menempatkan sesuatu pada tempatnya dan sifat kelembutan kepada hamba-Nya.

Prinsip Al-latif

[Bintang] Mahasiswa Termuda Asal Surabaya Ini Juga Penghafal Alquran Lho
Mahasiswa Termuda Asal Surabaya Ini Juga Penghafal Alquran Lho. (Ilustrasi: static.independent.co.uk)

Al-latif artinya allah yang maha lembut. Diambil dari kata Ath-Thalatthuf (lemah-lembut) yang artinya allah maha Lembut. Prinsip al-latif adalah allah memberikan anugerah dan karunia kepada hamba hambanya secara halus. Dengan demikian, ketika kita sedang berdoa pun harus dengan suara yang lembut, tidak keras, terlebih berkata kasar karena allah tidak menyukai suara-suara yang keras.

Prinsip Al-latif dalam berkomunikasi disini telah dijelaskan sebagaimana firman-Nya QS. Luqman : 19.

وَاقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَۗ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ ࣖ

“Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”.

Ayat tersebut menjelaskan untuk kita senantiasa bersahaja dalam bersikap dan bertindak, serta lemah-lembut dalam berucap, terlebih ketika kita berhubungan dengan allah. Allah sangat menyukai suara-suara yang lembut, karena dapat menenangkan jiwa, menentramkan batin, dan allah akan selalu mendengarkan doa kita, sehingga akan mudah dikabulkan.

Perilaku meneladani sifat Al-latif dalam kehidupan sehari-hari

Anak
Ilustrasi Keluarga Muslim Credit: freepik.com

1. Lemah lembut dalam bertutur kata

Komunikasi dalam agama Islam adalah komunikasi yang berakhlaqul karimah, yakni komunikasi yang bersumber pada al-Quran dan hadis. Salah satu pola komunikasi yang diajarkan oleh rasulullah adalah komunikasi lemah lembut saat akan bertutur kata.

Dengan bertutur kata yang lemah lembut kepada manusia sehingga terhindar dari konflik sosial dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Internalisasi pola komunikasi islami pada akhirnya akan mengarah pada terciptanya perdamaian dan integrasi sosial. Bertutur katalah yang lemah lembut baik itu orang tua, guru, teman, dan antara sesama.

2. Memberikan bantuan kepada orang lain

Memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan adalah salah satu bentuk dari tolong menolong. Ketika kita bisa membantu sesama sesuai dengan kemampuan kita, kitapun akan mendapat pahal serta kebaikan lainnya.

Bantuan yang bisa kita berikan tidak hanya materi saja tetapi non materi asalkan kita secara tulus dan ikhlas membantu kepada sesama seperti keluarga dekat, teman, ataupun orang asing yang sedang memerlukan bantuan kita.

3. Walau pintar tetapi tidak sombong

Sifat tidak somong disini adalah menganggap dirinya sama dengan orang lain walupun dia pintar tetapi dia mau membagi ilmunya kepada orang lain dan belajar bersama dengan mereka.

Hal itu yang membuat ia di hormati karena tidak memiliki sifat sombong. Sifat tidak sombong seperti tidak melakukan perbuatan yang dilarang allah, percaya kepada rasul sebagai utusan allah, dan menganggap dirinya sama dengan orang lain.

4. Memiliki sikap pemaaf

Ilustrasi minta maaf, menyesal, pasangan bertengkar
Ilustrasi minta maaf, menyesal, pasangan bertengkar. (Image by Drazen Zigic on Freepik)

Sikap pemaaf adalah individu yang memiliki pribadi yang rendah hati. Kerendahan hati yang ada dalam dirinya, maka orang tersebut secara tidak langsung telah mengembangkan sikap pemaaf pada dirinya.

Karakter pemaaf dalam diri kita akan berdampak pada keterampilan hubungan sosial, memiliki kesejahteraan diri yang baik dan kondisi fisik atau kesehatan tubuh yang lebih baik, serta kedamaian hati.

5. Bijaksana dalam menyelesaikan masalah

Sikap bijaksana sebagai bentuk pengendalian emosi. Emosi yang dapat mempengaruhi perilaku manusia. Sikap bijaksana sebagai solusi yang dapat membantu seseorang dalam mengendalikan emosinya. Sikap bijaksana diterapkan supaya manusia mampu bertahan meskipun dalam situasi yang paling sulit. Sikap bijaksana dapat membantu manusia dalam menanggapi peristiwa hidup dengan baik sehingga memiliki emosi yang stabil.

Manusia yang memiliki sikap bijaksana mampu mengatasi masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan norma dan interaksi sosial sehingga terciptanya kondisi harmonis antara individu dengan lingkungannya.

Dengan sikap bijaksana manfaat yang dapat diperoleh antara lain adalah baik untuk kesehatan mental, memiliki emosi yang stabil dan kehidupan positif, hingga terciptanya lingkungan yang sejahtera, damai, dan rukun.

 

 

----------------

Reporter Magang

Dinda Hafid Hafifah

Universitas Teknologi Yogyakarta

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya