Misteri Keluarga Ulas yang Berjalan dengan Empat Kaki, Ini Kata Ilmuwan

Kisah keluarga ulas yang berjalan dengan empat kaki dan pendapat ahli mengenai hal tersebut.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 30 Agu 2023, 15:10 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2023, 15:10 WIB
keluarga ulas yang berjalan dengan empat kaki
Sumber: 60 Minutes Australia

Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan panjang evolusi manusia, banyak aspek telah berubah dari waktu ke waktu, membentuk kita menjadi spesies yang unik di planet ini. Namun, pada beberapa kesempatan, penemuan-penemuan yang mengguncangkan fondasi pemahaman kita tentang evolusi manusia muncul.

Salah satu fenomena yang membingungkan para ilmuwan dan merangsang diskusi adalah Keluarga Ulas, sebuah keluarga di Turki yang menggemparkan dunia ilmiah dengan cara mereka berjalan, dimana mereka menggunakan telapak tangan mereka untuk merangkak.

Dari makalah ilmiah hingga dokumenter BBC yang memaparkan perjalanan keluarga ini, berikut ini informasi lengkap yang telah Liputan6.com rangkum dari New York Post, Rabu (30/8/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Keluarga Ulas - Fenomena yang Membingungkan Evolusi Manusia

Beberapa anggota sebuah keluarga di Turki berjalan dengan cara merangkak
Sumber: 60 Minutes Australia

Sebuah keluarga di Turki, yang dikenal dengan nama Keluarga Ulas, telah menjadi pusat perhatian ilmuwan dan peneliti karena cara berjalan yang unik dan mengejutkan yang mereka tunjukkan. Fenomena ini membingungkan para ilmuwan dan menantang pemahaman kita tentang evolusi manusia.

Keluarga ini pertama kali diperkenalkan kepada publik melalui sebuah makalah ilmiah dan film dokumenter BBC pada tahun 2006 dengan judul Keluarga yang Berjalan dengan Empat Kaki.


Penemuan Unik

Keluarga Ulas digambarkan dalam film dokumenter BBC
Sumber: 60 Minutes Australia

Para ilmuwan, seperti Professor Nicholas Humphrey, seorang psikolog evolusi dari London School of Economics, terkejut dengan temuan mereka tentang keluarga ini. Dalam keluarga ini, dari 18 anak yang diamati, enam diantaranya lahir dengan karakteristik yang tidak pernah ditemukan pada manusia modern. 

Hal ini termasuk cara berjalan dengan menggunakan telapak tangan seperti merangkak beruang, yang merupakan tanda-tanda "devolusi" atau mundurnya evolusi manusia. Namun, pendapat ilmuwan tentang fenomena ini bervariasi. 

Beberapa ilmuwan percaya bahwa ini mungkin merupakan langkah mundur dalam evolusi manusia, menghubungkan keluarga ini dengan masa ketika manusia belum sepenuhnya menjadi makhluk bipedal (berjalan dengan dua kaki). Meskipun ada yang skeptis terhadap teori ini, temuan ini menunjukkan bahwa manusia mungkin memiliki kemampuan untuk kembali ke bentuk pergerakan yang lebih primitif.

 

 


Penafsiran Temuan

Para peneliti di Universitas Liverpool menemukan bahwa anak-anak yang menjadi pusat penelitian ini memiliki kerangka yang lebih mirip kera dibandingkan manusia dan memiliki otak kecil yang menyusut.
Sumber: 60 Minutes Australia

Kontroversi dan diskusi timbul setelah munculnya temuan ini. Keluarga Ulas digambarkan sebagai "mata rantai yang hilang antara manusia dan kera", menunjukkan bahwa mereka mungkin merupakan titik peralihan antara kera dan manusia. Meskipun penelitian di Universitas Liverpool menunjukkan bahwa anak-anak ini memiliki kerangka yang lebih mirip dengan kera dan otak yang lebih kecil, penafsiran tentang temuan ini tetap menjadi perdebatan.

Sejumlah ilmuwan, seperti Profesor Humphrey, mencatat bahwa fenomena ini mungkin berkaitan dengan masa transisi antara pergerakan seperti kera dan menjadi makhluk bipedal sepenuhnya. Mereka menyarankan bahwa lingkungan dan dorongan perkembangan anak-anak ini mungkin memainkan peran dalam menghasilkan cara berjalan yang unik ini.

Dalam upaya untuk membantu anak-anak keluarga Ulas, mereka telah diberikan fisioterapis dan peralatan untuk membantu mereka berjalan dengan kedua kaki. Hal ini menghasilkan peningkatan signifikan dalam mobilitas anak-anak tersebut. 

Meskipun masih banyak misteri yang mengelilingi fenomena ini, temuan ini mengingatkan kita tentang kompleksitas evolusi manusia dan bagaimana lingkungan dan perkembangan dapat mempengaruhi karakteristik unik kita sebagai spesies.

Fenomena keluarga Ulas telah memunculkan debat yang kompleks di kalangan ilmuwan. Meskipun kontroversi seputar interpretasi temuan mereka, hal ini secara menarik mengingatkan kita akan kompleksitas evolusi manusia dan sejauh mana kita belum memahami sepenuhnya perjalanan evolusi tersebut. Temuan ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana perubahan lingkungan, faktor genetik, dan faktor sosial dapat memengaruhi arah evolusi manusia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya