Dampak Negatif Bioteknologi Haruslah Diwaspadai Sebab Berisiko, Simak Penjelasannya

Dampak negatif bioteknologi haruslah diwaspadai sebab bisa digunakan untuk manipulasi genetik dalam konteks yang berbahaya.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 20 Okt 2023, 08:50 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2023, 08:50 WIB
Ilustrasi bioteknologi
Ilustrasi bioteknologi. (Photo on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Bioteknologi adalah cabang ilmu yang menggunakan teknologi dalam pemahaman, manipulasi, dan pemanfaatan organisme hidup (atau komponen-komponen mereka), untuk mengembangkan produk atau proses yang berguna bagi manusia.

Mengutip dari laman bio.org, bioteknologi melibatkan pemahaman dan manipulasi materi genetik, seperti DNA, RNA, dan protein, untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan dalam organisme. Adapun dampak negatif bioteknologi haruslah diwaspadai sebab tergantung pada teknologi, juga memiliki kesenjangan akses. 

Dampak negatif bioteknologi haruslah diwaspadai sebab? Perlu dipahami, bahwa bioteknologi mencakup berbagai bidang, termasuk rekayasa genetik, pengembangan obat-obatan, produksi makanan, pertanian, industri farmasi, hingga kesehatan manusia, di mana setiap penggunaannya memiliki efek jangka panjang jika dalam tahap eksperimental.

Akan tetapi, penerapan bioteknologi memiliki potensi besar untuk memajukan masyarakat, dan mengatasi berbagai tantangan global. Berikut ini Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber, tentang dampak negatif bioteknologi haruslah diwaspadai sebab dapat memicu perubahan genetik, Jumat (20/10/2023). 

1. Ketidakpastian Ekologi

Ilustrasi bioteknologi
Ilustrasi bioteknologi. (Photo by pikisuperstar on Freepik)

Salah satu dampak negatif bioteknologi haruslah diwaspadai sebab miliki ketidakpastian ekologi. Introduksi organisme transgenik ke dalam lingkungan alam, dapat mengganggu ekosistem yang ada. Misalnya, tanaman transgenik yang dirancang untuk tahan terhadap hama tertentu, bisa merugikan serangga penyerbuk yang penting bagi ekosistem pertanian. Ketidakpastian ini juga mencakup penyebaran organisme rekayasa genetik ke lingkungan alam, yang mungkin sulit untuk dikendalikan dan dapat mengakibatkan perubahan yang tak terduga.

2. Resistensi Terhadap Pestisida dan Obat-obatan

Bioteknologi telah digunakan dalam pengembangan tanaman transgenik, yang tahan terhadap serangan hama atau penyakit. Namun, penggunaan berlebihan tanaman tersebut bisa menyebabkan perkembangan resistensi hama terhadap metode perlindungan ini. Demikian pula, penggunaan obat-obatan rekayasa genetik dalam pengobatan manusia dapat memicu resistensi obat, mengurangi efektivitas terapi tertentu dan meningkatkan risiko penyakit yang sulit diatasi.

3. Masalah Kesehatan Manusia

Penggunaan bioteknologi dalam bidang kesehatan manusia membawa manfaat besar, seperti terapi genetik dan vaksin rekayasa genetik. Namun, ada risiko yang terkait dengan efek samping yang belum sepenuhnya dipahami. Sebagai contoh, terapi genetik mungkin memicu mutasi genetik yang tidak diinginkan, dan vaksin rekayasa genetik mungkin memiliki dampak imunologi yang belum teridentifikasi. Perlu dilakukan penelitian dan pemantauan jangka panjang, untuk mengidentifikasi dampak kesehatan manusia yang mungkin timbul akibat bioteknologi.

4. Kontroversi Etika dan Hak Konsumen

Makanan rekayasa genetik sering menjadi sumber kontroversi etika. Hak konsumen untuk mengetahui asal-usul dan komposisi makanan mereka, adalah masalah yang sering diperdebatkan. Sementara beberapa negara mensyaratkan label makanan, yang mencantumkan penggunaan bahan rekayasa genetik namun, masih ada sebagian yang tidak mencantumkan. Hal ini menciptakan ketidakpastian dan kebingungan di antara konsumen, tentang produk yang mereka konsumsi.

5. Kesenjangan Akses

Dampak negatif bioteknologi haruslah diwaspadai sebab memiliki kesenjangan terhadap akses. Bioteknologi seringkali memerlukan investasi besar, dalam riset dan pengembangan. Hal ini dapat menciptakan ketidaksetaraan akses, terutama dalam hal pengobatan. Orang-orang dengan sumber daya yang terbatas, mungkin tidak dapat mengakses terapi genetik atau obat-obatan rekayasa genetik yang mahal, sehingga memperdalam kesenjangan kesehatan yang ada di masyarakat.

 

6. Potensi Penyalahgunaan

Ilustrasi bioteknologi
Ilustrasi bioteknologi. (Photo on Freepik)

Penggunaan bioteknologi juga membawa potensi penyalahgunaan, terutama dalam pengembangan senjata biologis. Organisme yang dimanipulasi secara genetik, bisa digunakan untuk tujuan yang berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah. Keamanan dan pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan potensi ini.

7. Kehilangan Keragaman Genetik

Dampak negatif bioteknologi haruslah diwaspadai sebab membuat keragaman genetik menjadi hilang. Penggunaan varietas tanaman transgenik yang sama dalam skala besar dalam pertanian, dapat menyebabkan penurunan keragaman genetik. Hal ini dapat memicu kerentanan terhadap wabah penyakit, atau perubahan lingkungan yang tidak bisa diatasi, oleh tanaman-tanaman tersebut. Oleh karena itu, menjaga keragaman genetik tanaman sangat penting, untuk ketahanan pangan jangka panjang.

8. Pemanfaatan Sumber Daya Alami

Penggunaan bioteknologi dalam pertanian, seringkali membutuhkan penggunaan intensif sumber daya alam seperti air dan tanah. Pertanian yang berbasis bioteknologi dapat menghabiskan sumber daya alam secara berlebihan, menyebabkan degradasi tanah dan sumber daya air. Hal ini juga dapat mengancam keberlanjutan lingkungan.

9. Ketergantungan pada Teknologi

Dampak negatif bioteknologi haruslah diwaspadai sebab hanya bergantung pada teknologi. Kemajuan bioteknologi, dapat menciptakan ketergantungan pada teknologi tertentu. Ketika petani atau konsumen menjadi terlalu bergantung pada varietas tanaman atau produk rekayasa genetik tertentu, mereka menjadi rentan terhadap risiko ketika teknologi tersebut mengalami masalah atau tidak efektif lagi. Penggunaan varietas tanaman transgenik dalam pertanian, seringkali berfokus pada tanaman yang menghasilkan hasil yang menguntungkan secara ekonomi. Ini dapat mengabaikan pertanian lokal atau tradisional, yang mungkin lebih berkelanjutan dalam jangka panjang. Hal ini juga dapat menyebabkan penggusuran petani kecil, yang tidak dapat bersaing dengan pertanian berbasis bioteknologi.

Aplikasi Bioteknologi dalam Berbagai Aspek

FOTO: Mengintip Dapur Produksi Alat Tes Mandiri COVID-19
Seorang karyawan perusahaan bioteknologi inovatif NG Biotech membuat alat tes mandiri COVID-19 di Guipry-Messac, Prancis, 13 Januari 2022. Sebuah perusahaan bioteknologi inovatif asal Prancis, NG Biotech, mengembangkan dan memproduksi alat tes mandiri COVID-19. (Damien MEYER/AFP)

Terapi Genetik

Salah satu aplikasi bioteknologi yang paling menjanjikan adalah terapi genetik. Ini melibatkan penggunaan teknik rekayasa genetik, untuk memperbaiki atau menggantikan gen yang rusak atau cacat dalam organisme hidup, termasuk manusia. Terapi genetik telah digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit genetik, seperti fibrosis kistik, thalassemia, dan distrofi otot Duchenne.

Makanan Transgenik

Selain dampak negatif bioteknologi haruslah diwaspadai sebab mengganggu kesehatan manusia, bioteknologi juga digunakan dalam pengembangan tanaman transgenik, yang memiliki sifat-sifat seperti ketahanan terhadap hama, resistensi terhadap penyakit, dan peningkatan nilai gizi. Contoh termasuk jagung transgenik, kapas transgenik, dan tomat transgenik. Ini membantu meningkatkan hasil pertanian dan mengurangi penggunaan pestisida.

Rekayasa Protein

Bioteknologi digunakan untuk menghasilkan protein rekayasa genetik, yang digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti produksi obat-obatan, enzim industri, dan produk-produk bioteknologi lainnya. Misalnya, insulin rekayasa genetik digunakan untuk mengobati diabetes.

DNA Fingerprinting

Bioteknologi juga digunakan dalam teknik DNA fingerprinting, yang digunakan dalam forensik untuk mengidentifikasi individu dan dalam riset genetik, untuk memahami hubungan antarindividu dalam populasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya