Arti Warna Biru pada Bendera ASEAN Adalah Perdamaian, Simak Keseluruhan Maknanya

Arti warna biru pada bendera ASEAN adalah perdamaian, yang mencerminkan tekad dan aspirasi untuk menciptakan lingkungan regional yang damai.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 26 Okt 2023, 08:50 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2023, 08:50 WIB
Bendera ASEAN
Ilustrasi (AFP)

Liputan6.com, Jakarta ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) telah menjadi salah satu entitas geopolitik yang sangat relevan di kawasan Asia Tenggara dan dunia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1967, dan telah menjadi lambang kerja sama regional yang kuat dan semangat persatuan di antara seluruh negara anggotanya.

Artikel ini akan menjelajahi arti dari lambang ASEAN yang mencakup logo resminya, moto, dan nilai-nilai yang diwakilinya. Kami akan melihat bagaimana simbolisme dalam lambang ini mencerminkan visi ASEAN untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan yang beragam ini.

Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang lambang ini, kamu dapat menggali makna yang lebih dalam dari upaya bersama ASEAN dalam membangun komunitas yang lebih kuat dan bersatu di Asia Tenggara.

Untuk memahami arti warna biru pada bendera asean adalah apa, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (26/10/2023).

Memahami Sejarah Lambang Perbara

Untuk menunjukkan identitas resminya, ASEAN memiliki lambang atau logo yang disebut sebagai Lambang Perbara, yang merupakan akronim dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Lambang Perbara atau Lambang ASEAN adalah simbol resmi yang mewakili solidaritas dan kerja sama antara sepuluh negara anggota ASEAN di kawasan Asia Tenggara. Lambang ini secara resmi diadopsi pada bulan Juli 1997, bersamaan dengan pengenalan bendera ASEAN. Namun, pedoman gambar dan penggunaan lambang ini secara detail ditetapkan pada Pertemuan ke-6 Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC), yang berlangsung di Hanoi pada tanggal 8 April 2010.

Lambang ASEAN didasarkan pada gagasan dasar yang menggambarkan tanaman padi. Padi adalah makanan pokok bagi kebanyakan masyarakat Asia Tenggara, dan dalam konteks kawasan ini, tanaman padi memiliki makna yang mendalam. Selama sejarahnya, padi selalu dikaitkan dengan kemakmuran, kesejahteraan, dan kekayaan.

Ini mencerminkan aspirasi para pendiri ASEAN untuk melihat Asia Tenggara sebagai wilayah yang damai dan makmur. Lambang saat ini merupakan perkembangan dari lambang ASEAN yang lebih awal, yang juga menampilkan himpunan padi yang terikat sebagai simbol persatuan. Perbedaannya adalah bahwa lambang lama hanya memiliki enam batang padi yang mewakili lima negara pendiri ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand), ditambah Brunei yang bergabung pada 8 Januari 1984.

Latar belakang lambang lama adalah putih, dengan tulisan "asean" ditempatkan di bawah batang padi, di dalam lingkaran kuning yang dikelilingi oleh cincin biru muda (cyan). Baik tulisan "asean" maupun garis tepi lingkaran berwarna cyan, sedangkan batang padi berwarna coklat keemasan.

Dengan pertumbuhan keanggotaan ASEAN, yang melibatkan masuknya Vietnam sebagai anggota pada 28 Juli 1995, serta dengan visi ASEAN untuk menjadi komunitas sepuluh negara yang lengkap di Asia Tenggara, muncul usulan untuk memperbarui lambang ASEAN. Perubahan ini terutama mencakup penambahan empat batang padi tambahan, sehingga totalnya menjadi sepuluh batang padi, yang mewakili sepuluh negara anggota.

Tiga negara tambahan yang akan bergabung, yaitu Laos, Birma (Myanmar), dan Kamboja, membuat perubahan ini menjadi semakin penting. Meskipun Kamboja kemudian menunda keanggotaannya karena masalah politik dalam negeri dan bergabung dua tahun kemudian pada 30 April 1999, lambang baru ASEAN yang terdiri dari sepuluh batang padi tetap diresmikan pada Juli 1997.

Lambang ASEAN ini mencerminkan semangat persatuan, kemakmuran, dan kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara yang beragam, dan menjadi simbol penting bagi kawasan ini dalam mencapai tujuan bersama mereka.

Mendalami Makna Bendera ASEAN

Bendera ASEAN
Bendera ASEAN (sumber: setnas-asean)

Arti warna biru pada bendera ASEAN adalah perdamaian. Bendera ASEAN adalah sebuah lambang yang penuh dengan makna, yang mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi penting yang dipegang oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Warna-warna yang digunakan dalam bendera ini memiliki makna mendalam, dan berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang arti dari masing-masing warna dan elemen dalam bendera ASEAN:

1. Warna Biru

Arti warna biru pada bendera asean adalah melambangkan perdamaian dan kemantapan. Ini mencerminkan tekad dan aspirasi untuk menciptakan lingkungan regional yang damai, di mana konflik dapat dihindari dan perdamaian dapat dijaga. Warna biru juga menggambarkan stabilitas, yang merupakan prasyarat bagi kemakmuran dan perkembangan.

2. Warna Merah

Warna merah dalam bendera ASEAN melambangkan keberanian dan dinamika. Ini menggambarkan semangat dan tekad para anggota ASEAN untuk mengatasi tantangan dan kesulitan dalam mencapai tujuan bersama mereka. Keberanian adalah atribut penting dalam menghadapi berbagai tantangan regional dan global.

3. Warna Putih

Warna putih pada bendera menggambarkan kesucian. Ini melambangkan kejujuran, integritas, dan niat baik yang dipegang oleh negara-negara anggota ASEAN dalam kerja sama mereka. Kesucian juga merujuk pada transparansi dan keterbukaan dalam hubungan regional, yang merupakan prinsip-prinsip penting dalam diplomasi ASEAN.

4. Warna Kuning

Warna kuning melambangkan kemakmuran. Ini mencerminkan harapan akan kemakmuran dan kesejahteraan yang diinginkan oleh seluruh anggota ASEAN dan penduduk kawasan ini. Kemakmuran adalah tujuan akhir dari kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya di ASEAN.

5. Sepuluh Batang Padi

Sepuluh batang padi yang terikat bersama-sama melambangkan sepuluh negara anggota ASEAN. Hal ini mencerminkan harapan para bapak pendiri ASEAN yang bermimpi untuk melihat seluruh sepuluh negara Asia Tenggara bersatu dalam persahabatan dan solidaritas. Batang padi adalah simbol kemakmuran dan kesejahteraan, yang menjadi tujuan bersama bagi negara-negara anggota ASEAN.

6. Lingkaran

Lingkaran yang mengelilingi batang padi melambangkan persatuan ASEAN. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan di antara anggota ASEAN, mereka bersatu dalam semangat kerja sama dan persahabatan. Lingkaran juga menciptakan ikatan yang kuat di antara anggota ASEAN, menggambarkan solidaritas yang menjadi dasar dari organisasi ini.

Bendera ASEAN adalah simbol yang kaya makna, mencerminkan aspirasi dan nilai-nilai yang dipegang oleh ASEAN dalam menjaga perdamaian, mempromosikan kemakmuran, dan membangun persatuan di antara negara-negara Asia Tenggara yang beragam. Lambang ini adalah manifestasi visual dari semangat dan tujuan bersama yang dipegang oleh negara-negara anggota ASEAN dalam bekerja sama demi kesejahteraan dan stabilitas kawasan.

Negara-Negara Anggota ASEAN

Ilustrasi bendera negara anggota ASEAN
Ilustrasi bendera negara anggota ASEAN. (Gambar oleh Thuận Tiện Nguyễn dari Pixabay )

Berikut adalah penjelasan lengkap tentang negara-negara anggota ASEAN, termasuk ibu kota dan tanggal mereka bergabung ke dalam organisasi ini:

1. Indonesia

Ibu Kota: DKI Jakarta

Tanggal Bergabung ASEAN: 8 Agustus 1967

Catatan Khusus: Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan beragam budaya dan etnis. Negara ini memainkan peran penting dalam ASEAN dan memiliki populasi yang besar.

2. Malaysia

Ibu Kota: Kuala Lumpur

Tanggal Bergabung ASEAN: 8 Agustus 1967

Catatan Khusus: Malaysia adalah negara dengan lanskap yang beragam, budaya multietnis yang kaya, dan ekonomi yang berkembang pesat.

3. Singapura

Ibu Kota: Singapura

Tanggal Bergabung ASEAN: 8 Agustus 1967

Catatan Khusus: Singapura adalah pusat keuangan dan perdagangan internasional yang maju dan dikenal dengan efisiensi dan infrastruktur yang canggih.

4. Thailand

Ibu Kota: Krung Thep Maha Nakhon (Bangkok)

Tanggal Bergabung ASEAN: 8 Agustus 1967

Catatan Khusus: Thailand adalah negara dengan budaya yang kaya, kuil-kuil megah, dan pantai-pantai indah.

5. Filipina

Ibu Kota: Manila

Tanggal Bergabung ASEAN: 8 Agustus 1967

Catatan Khusus: Filipina adalah negara kepulauan dengan beragam budaya dan keindahan alam yang mencakup pantai-pantai yang mempesona dan pegunungan yang indah.

6. Brunei Darussalam

Ibu Kota: Bandar Seri Begawan

Tanggal Bergabung ASEAN: 7 Januari 1984

Catatan Khusus: Brunei adalah negara kecil di pantai utara pulau Kalimantan yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak dan gas alam.

7. Vietnam

Ibu Kota: Hanoi

Tanggal Bergabung ASEAN: 28 Juli 1995

Catatan Khusus: Vietnam memiliki sejarah panjang dan lanskap alam yang indah. Negara ini juga terkenal dengan budayanya yang kaya.

8. Laos

Ibu Kota: Vientiane

Tanggal Bergabung ASEAN: 23 Juli 1997

Catatan Khusus: Laos adalah negara pegunungan yang indah dengan budaya yang kaya dan beragam.

9. Myanmar

Ibu Kota: Naypyidaw

Tanggal Bergabung ASEAN: 23 Juli 1997

Catatan Khusus: Myanmar adalah negara dengan potensi ekonomi yang berkembang pesat, namun juga menghadapi berbagai tantangan politik dan sosial.

10. Kamboja

Ibu Kota: Phnom Penh

Tanggal Bergabung ASEAN: 30 April 1999

Catatan Khusus: Kamboja terkenal dengan kuil-kuil Angkor Wat yang megah dan memiliki potensi pariwisata yang besar.

11. Timor Leste

Ibu Kota: Dili

Tanggal Bergabung ASEAN: 11 November 2022

Catatan Khusus: Timor Leste adalah negara yang relatif baru dengan sejarah yang kompleks dan potensi kekayaan alam yang besar. Bergabungnya Timor Leste adalah perkembangan terbaru dalam anggota ASEAN.

Negara-negara anggota ASEAN memiliki keragaman geografis, budaya, dan ekonomi yang menjadi kekayaan kawasan Asia Tenggara. Melalui kerja sama dalam ASEAN, mereka berusaha mencapai tujuan bersama perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya