Apa Kepanjangan dari ASEAN? Ini Penjelasannya Beserta Sejarah, Tujuan dan Prinsip

ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Des 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2022, 13:00 WIB
Bendera ASEAN
Ilustrasi ASEAN. (Gunawan Kartapranata/Creative Commons)

Liputan6.com, Jakarta Apakah kamu pernah mendengar tentang ASEAN? Apa kepanjangan dari ASEAN sebenarnya? ASEAN merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara. Oleh karena itu jawaban untuk pertanyaan apa kepanjangan dari ASEAN adalah Association of Southeast Asian Nations. Dilansir dari asean.org, maksud dan tujuan utama dari terbentuknya organisasi ini adalah tentang kerja sama di berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi, sosial, budaya, teknis, pendidikan dan sebagainya.

Tujuan ASEAN juga untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan terhadap keadilan dan supremasi hukum dan ketaatan pada prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa. Adapun piagam ASEAN yang ditetapkan bahwa asosiasi akan terbuka untuk keikutsertaan semua negara yang ada di kawasan Asia Tenggara yang menganut maksud, prinsip dan tujuannya.

Mungkin kamu sudah mengenal organisasi regional yang satu ini ketika berada di sekolah dasar. ASEAN, lebih tepatnya dibentuk dan disahkan pada 8 Agustus tahun 1967 di Bangkok Thailand. Seiring berjalannya waktu, ASEAN menyebutkan bahwa akan selalu berusaha untuk mencapai tujuan dan sasaran ASEAN.  Dalam hal ini, terdapat sekretariat ASEAN sebagai koordinator dan untuk memfasilitasi pengambilan keputusan yang efektif dalam dan di antara badan-badan ASEAN.

Setiap negara yang menjadi bagian dari ASEAN juga memiliki seorang wakil tetap untuk memudahkan relasi dengan sekretaris jenderal dan sekretariat ASEAN. Selain penjelasan tentang apa kepanjangan dari ASEAN, berikut liputan6.com ulas lebih lanjut tentang sejarah, anggota serta tujuan ASEAN yang dilansir dari asean.org (situs resmi ASEAN) dan WE Forum (World Economic Forum), Selasa (13/12/22) :

Sejarah ASEAN

Sejarah Tak Melulu Membosankan, Yuk Belajar Sejarah ASEAN Dibantu Animasi Lucu
(c) Kemendikbud

Sebelum mengetahui lebih jauh tentang apa kepanjangan dari ASEAN, kamu perlu memahami terlebih dahulu sejarah dari ASEAN. Saat ini terdapat 10 negara yang menjadi bagian dari ASEAN. Negara-negara tersebut, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam.

Sekretariat Jenderal ASEAN saat ini adalah HE Dato Limk Jock Hoi dari Brunei Darussalam untuk periode tahun 2018-2022. Sementara itu, ASEAN didirikan lebih dari setengah abad yang lalu, tepatnya pada 8 Agustus 1967 oleh lima negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

Dari lima negara tersebut, masing-masing diwakili oleh seorang menteri luar negeri. Mereka duduk bersama di aula gedung utama Departemen Luar Negeri Thailand di Bangkok. Kelima perwakilan yang juga dikenal sebagai “Founding Fathers”, yaitu Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura) dan Thanat Khoman (Thailand).

Mereka berlima menandatangani sebuah dokumen penting yang disebut dengan Deklarasi ASEAN. Dalam deklarasi tersebut, berisi lima artikel yang mendelklarasikan pembentuk dan menjabarkan maksud serta tujuan ASEAN. Pada awal Agustus 1967, lima menteri luar negeri menghabiskan empat hari di sebuah resor pantai di Bang Saen, yang merupakan sebuah kota pantai dan berada kurang dari seratus kilometer tenggara Bangkok.

Pada musyawarah tersebut, mereka menegosiasikan dokumen tersebut dengan cara yang sangat informal yang nantinya akan mereka gambarkan dengan senang hati yang dikenal dengan "diplomasi kaos olahraga" atau “sports-shirt diplomacy.” Meskipun demikian, ini bukanlah hal yang mudah karena masing-masing memiliki pertimbangan perspektif sejarah dan politik yang tidak sama dengan yang lain. Akan tetapi, pada akhirnya mereka berhasil melewati perbedaan tersebut.

Begitulah ASEAN dikandung, diberi nama dan lahir. Deklarasi Bangkok setebal dua halaman tidak hanya berisi dasar pemikiran pembentukan ASEAN dan tujuannya saja. Ini mewakili modus operandi organisasi untuk membangun langkah-langkah kecil, sukarela dan pengaturan informal menuju kesepakatan yang lebih mengikat dan dilembagakan.

Semua negara anggota pendiri dan anggota baru telah berpegang teguh pada semangat Deklarasi Bangkok. Pandangan ASEAN yang inklusif telah membuka jalan bagi pembangunan komunitas tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga di kawasan Asia Pasifik yang lebih luas di mana beberapa organisasi antar pemerintah lainnya kini hidup berdampingan.

Makna Logo atau Lambang dan Bendera ASEAN

Ilustrasi ASEAN
Ilustrasi ASEAN (sumber: freepik)

Bendera ASEAN merupakan simbol persatuan dan dukungan negara-negara anggota untuk prinsip-prinsip dan upaya ASEAN. Selain itu, bendera ASEAN juga merupakan sarana untuk mempromosikan kesadaran dan solidaritas ASEAN yang lebih besar. Bendera ASEAN menjadi simbol ASEAN yang stabil, damai, bersatu dan dinamis. Warna bendera, yakni biru, merah, putih dan kuning mewakili warna utama bendera semua negara anggota ASEAN. Warna biru memiliki arti kedamaian dan stabilitas.

Merah berarti keberanian dan kedinamisan, putih yang menunjukkan kesucian serta kuning yang melambangkan kemakmuran. Sementara itu, tangkai padi di tengah lambang mewakili impian para Founding Fathers ASEAN untuk ASEAN yang terdiri dari semua negara di Asia Tenggara, terikat bersama dalam persahabatan dan solidaritas. Lingkaran melambangkan kesatuan ASEAN.

Untuk logo asli ASEAN, awalnya menunjukkan lima berkas coklat batang padi, satu untuk setiap anggota pendiri. Di bawah berkas gandum terdapat tulisan “ASEAN” dengan warna biru. Ini diatur pada bidang kuning yang dikelilingi oleh perbatasan biru. Akan tetapi, ketika ASEAN merayakan hari jadi yang ke-30 pada tahun 1997, berkas berkas pada logo telah bertambah menjadi sepuluh yang berarti mewakili sepuluh negara di Asia Tenggara dan mencerminkan warna bendera semuanya. Dalam arti yang sangat nyata, ASEAN dan Asia Tenggara kemudian akan menjadi satu dan sama, seperti yang dicita-citakan oleh para Founding Fathers.

Tujuan dan Maksud ASEAN

Ilustrasi bendera negara anggota ASEAN
Ilustrasi bendera negara anggota ASEAN. (Gambar oleh Thuận Tiện Nguyễn dari Pixabay )

Seperti yang kamu sudah ketahui tentang apa kepanjangan dari ASEAN, yaitu Association of Southeast Asian Nations, yang mana berarti utama tentang kerja sama negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN bertujuan untuk mempromosikan kolaborasi dan kerja sama antar negara anggota serta memajukan kepentingan kawasan secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan ekonomi dan perdagangan. Ini telah diwujudkan dengan menegosiasikan perjanjian perdagangan bebas di antara negara-negara anggota dan dengan negara-negara lain seperti China, serta memudahkan perjalanan di wilayah tersebut bagi warga negara anggota.

Pada tahun 2015, ASEAN mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tonggak utama dalam agenda integrasi ekonomi regional organisasi tersebut. MEA bertujuan sebagai pasar tunggal dengan aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil serta pergerakan modal yang lebih bebas di seluruh kawasan.

WE Forum menyebutkan bahwa jika ASEAN adalah sebuah negara, ia akan menjadi ekonomi terbesar ketujuh di dunia, dengan PDB gabungan sebesar $2,6 triliun pada tahun 2014. Pada tahun 2050, negara ini diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar keempat. Rumah bagi lebih dari 622 juta orang, wilayah ini memiliki populasi lebih besar dari Uni Eropa atau Amerika Utara.

ASEAN juga memiliki tenaga kerja terbesar ketiga di dunia, di belakang Cina dan India. Semua hal ini terjadi, salah satunya karena negara-negara ASEAN telah konsisten berusaha untuk mewujudkan maksud dan tujuan, terutama yang ada di dalam Deklarasi ASEAN, sebagai berikut :

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan di kawasan melalui usaha bersama dalam semangat kesetaraan dan kemitraan untuk memperkokoh landasan masyarakat ASEAN yang sejahtera dan damai;

2. Mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan dengan menghormati keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan antara negara-negara di kawasan ini dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa;

3. Mempromosikan kerja sama aktif dan saling membantu dalam hal-hal yang menjadi kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknis, ilmu pengetahuan, dan administrasi;

4. Saling memberikan bantuan berupa fasilitas pelatihan dan penelitian di bidang pendidikan, profesi, teknis, dan administrasi;

5. Berkolaborasi lebih efektif untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut di sektor pertanian dan industri, dan perdagangan. Ini termasuk meningkatkan fasilitas transportasi dan komunikasi dan melakukan studi tentang perdagangan komoditas internasional dengan tujuan menyeluruh untuk meningkatkan standar hidup masyarakat ASEAN;

6. Mempromosikan studi Asia Tenggara; dan

7. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi internasional dan regional yang ada dengan maksud dan tujuan yang sama, dan menjajaki semua jalan untuk kerja sama yang lebih erat di antara mereka sendiri.

Prinsip-Prinsip Dasar ASEAN

ASEAN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam acara 13th General Conference Council for Security Cooperation in the Asia Pacific (CSCAP), Kamis (8/12/2022).

Mengetahui apa kepanjangan dari ASEAN belum lengkap juga jika belum mengetahui tentang prinsip-prinsip dasarnya. Dalam hubungannya satu sama lain, negara-negara anggota ASEAN telah mengadopsi prinsip-prinsip dasar berikut, sebagaimana tertuang dalam Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) tahun 1976:

1. Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, persamaan, keutuhan wilayah, dan identitas nasional semua bangsa;

2. Hak setiap Negara untuk memimpin keberadaan nasionalnya bebas dari campur tangan, subversi atau paksaan dari luar;

3. Tidak campur tangan dalam urusan internal satu sama lain;

4. Penyelesaian perbedaan atau perselisihan dengan cara damai;

5. Penolakan ancaman atau penggunaan kekerasan; dan

6. Kerja sama yang efektif di antara mereka sendiri.

Nah, demikian penjelasan tentang apa kepanjangan dari ASEAN, beserta sejarah, arti lambang, tujuan serta prinsip-prinsip dasarnya. Sesuai dengan misi aslinya, ASEAN sepertinya terus berjuang menuju perdamaian dan stabilitas di kawasan.

 

Reporter magang : Friska Nur Cahyani

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya