Kerja Sama ASEAN Penting untuk Ciptakan Kemakmuran

ASEAN menjadi cakrawala bagi pemulihan ekonomi global dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 3,8 persen. Angka tersebut, di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang mencapai 2,6 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2023, 15:20 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2023, 15:20 WIB
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid  dalam acara ASEAN Investment Forum 2023. (Dok Kadin Indonesia)
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid dalam acara ASEAN Investment Forum 2023. (Dok Kadin Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Negara-negara di ASEAN perlu bekerja sama di berbagai sektor baik sosial, ekonomi, politik dan keamanan. Langkah ini untuk menciptakan kemakmuran bersama. Hal ini diungkap oleh Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid. 

“Kita tidak bisa berdiri sendiri, ASEAN harus menyadari kekuatan dan potensi investasi yang dimiliki untuk semakin memantapkan posisi ASEAN sebagai surga investasi global,” kata Arsjad dalam acara ASEAN Investment Forum 2023, dikutip pada Senin (4/9/2023).

Dia menyebut banyak potensi investasi yang sangat menjanjikan di berbagai sektor, termasuk pertanian, ekonomi digital, kesehatan, kendaraan listrik, pasar karbon, dan sistem pembayaran regional.

"Selain potensi investasi, Asia Tenggara juga memiliki keunggulan berupa sumber daya energi alam yang besar, untuk memenuhi permintaan energi global,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menyampaikan di tengah kondisi dunia yang tidak dalam keadaan baik-baik saja akibat ketegangan geopolitik dan perubahan iklim, ASEAN menjadi harapan.

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid  dalam acara ASEAN Investment Forum 2023. (Dok Kadin Indonesia)
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid dalam acara ASEAN Investment Forum 2023. (Dok Kadin Indonesia)

Bahlil menuturkan, International Monetary Fund (IMF) menyatakan ASEAN menjadi cakrawala bagi pemulihan ekonomi global dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 3,8 persen. Angka tersebut, di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang mencapai 2,6 persen.

Menurut Co-Founder & General Partner Alpha JWC Ventures, Chandra Tjan, ASEAN perlu mendiskusikan isu-isu penting perubahan iklim, akses, pendidikan, layanan kesehatan yang terjangkau dan pembangunan berkelanjutan.

"Kita harus mendiskusikan isu-isu ini," ujarnya.

Chandra pun menilai bahwa ASEAN memiliki potensi besar untuk menarik investasi asing, khususnya dalam sektor-sektor yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Menlu Retno Marsudi: KTT ke-43 Penentu Kredibilitas ASEAN

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

KTT ke-43 ASEAN 2023 secara resmi akan dimulai besok, Selasa (5/9/2023). Menjelang pertemuan para pemimpin ASEAN dan mitra tersebut, para menteri luar negeri (menlu) ASEAN lebih dulu menggelar pertemuan hari ini.

Dalam pidato pembukaannya dalam pertemuan hari ini, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan bahwa KTT ke-43 ASEAN, yang akan berlangsung hingga Kamis (7/9), akan menjadi penentu kredibilitas ASEAN di tengah meningkatnya rivalitas dan masalah geopolitik dunia.

"Perhatian masyarakat tertuju pada kita untuk membuktikan bahwa ASEAN masih penting dan mampu berkontribusi terhadap perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan," ujar Menlu Retno di Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta.

Misi tersebut sejalan dengan Visi ASEAN 2045 dalam Kesepakatan ASEAN IV, yaitu demi membangun kawasan yang stabil.

"Kami terus memimpin dalam membentuk dinamika regional dan memastikan kawasan Indo-Pasifik yang damai dan inklusif," tegas Menlu Retno.

 

Traktat Perjanjian

Demi mencapai tujuan tersebut, ujar Menlu Retno, sejumlah negara ASEAN telah menandatangani traktat perjanjian dengan sejumlah pihak. Ini membuktikan bahwa norma dan nilai yang dipegang oleh ASEAN diakui secara lebih luas.

"Hari ini kita juga akan menyaksikan pembentukan kerja sama Sekretariat-ke-Sekretariat antara ASEAN dengan IORA dan PIF (Pacific Island Forum)," papar Menlu Retno.

Dalam kesempatan yang sama, Menlu Retno kembali menekankan misi utama ASEAN untuk menyelesaikan masalah di Myanmar melalui implementasi Lima Poin Konsensus (5PC).

"ASEAN hanya bisa maju dengan kekuatan penuh jika kita bisa memastikan perdamaian dan solusi abadi di Myanmar," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya