Droplet adalah Cairan Pernapasan yang Dapat Menjadi Media Penularan Penyakit

Secara ringkas droplet adalah istilah yang dapat dijelaskan sebagai tetesan cairan dari sistem pernapasan yang dapat berperan dalam penyebaran berbagai jenis penyakit, termasuk Covid-19.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 02 Nov 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi Batuk.
Ilustrasi Batuk. Photo by 8photo on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Droplet adalah salah satu istilah yang cukup populer selama pandemi Covid-19. Pemahaman tentang apa itu droplet penting dalam upaya pengendalian penyebaran Covid-19. Tindakan seperti penggunaan masker, jarak sosial, pengaturan sirkulasi udara yang baik, dan langkah-langkah lainnya dapat dirancang untuk mengurangi risiko penyebaran virus baik melalui droplet.

Secara ringkas droplet adalah istilah yang dapat dijelaskan sebagai tetesan cairan dari sistem pernapasan yang dapat berperan dalam penyebaran berbagai jenis penyakit, termasuk Covid-19. Droplet dapat berupa percikan dan buliran yang dilepaskan ketika seseorang batuk, bersin, atau berbicara. Droplet dapat berukuran cukup besar hingga cenderung jatuh ke tanah atau permukaan dalam jarak pendek setelah dilepaskan. 

Tapi ada pula droplet yang berukuran sangat kecil sehingga hingga dapat mengapung di udara lebih lama. Droplet kecil yang juga disebut sebagai droplet nuklei atau aerosol ini dapat membawa virus dalam udara dalam jangka waktu yang lebih lama dan dapat menyebar lebih jauh.

Berikut ulasan tentang droplet adalah  tetesan saitan pernafasan yang dapat menjadi media penularan Covid-19 dan penyakit lain yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (2/11/2023).

Bagaimana Droplet Menularkan Penyakit

Penularan COVID-19 Rentan Terjadi di Sekolah
Pada COVID-19 gejala yang muncul biasanya tidak enak badan, demam tinggi, batuk, bersin. Credits: pexels.com by Gustavo Fring

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya droplet adalah istilah mengacu pada cairan atau percikan yang dikeluarkan oleh seseorang melalui hidung atau mulut saat bersin, batuk, atau bahkan berbicara. Droplet juga dapat dihasilkan melalui prosedur medis yang menciptakan aerosol. Virus Corona adalah salh satu penyakit yang dapat  ditransmisikan melalui droplet. 

Penularan penyakit melalui droplet terjadi ketika seseorang yang terinfeksi seperti COVID-19 batuk atau bersin, mengeluarkan tetesan cairan kecil (droplet) yang mengandung kuman penyakit. Jika droplet ini masuk ke mata, mulut, atau hidung orang yang sehat, maka orang tersebut dapat tertular penyakit tersebut. 

Penularan ini terjadi dalam jarak dekat, biasanya dalam jarak kurang dari satu meter dari individu yang terinfeksi. Penularan melalui droplet adalah cara penyebaran yang umum terjadi pada penyakit-penyakit seperti pilek, infeksi Ebola, dan COVID-19.

Selain itu, droplet yang jatuh ke permukaan benda seperti kenop pintu, ponsel, atau pegangan tangga juga merupakan sumber potensial penularan. Jika seseorang menyentuh benda yang terkontaminasi droplet, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan dengan sabun, risiko penularan penyakit dapat meningkat.

Selain droplet biasa, ada juga istilah "microdroplet" atau droplet yang sangat kecil, yang membuat virus dapat bertahan lama di udara. Virus Corona dapat berada pada microdroplet yang lebih kecil, kurang dari 5 mikron. Ini berbeda dengan droplet biasa, di mana mikrodroplet dapat mengambang di udara lebih lama dan dapat menular pada jarak lebih dari 1 meter. Ini disebut sebagai penularan "udara" (airborne) karena virus dapat bertahan dalam partikel yang sangat kecil di udara.

Penyekit Lain yang Ditularkan Melalui Droplet

Efektif Meredakan Batuk
Ilustrasi Batuk Credit: pexels.com/Retmo

Selain Covid-19, ada beberapa penyakit lain yang juga dapat ditularkan melalui droplet, berikut diantaranya.

1. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle-East Respiratory Syndrome (MERS)

SARS dan MERS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Coronavirus dan menyebar melalui droplet. Mereka memiliki gejala mirip dengan Covid-19, tetapi dengan tingkat kematian yang lebih tinggi. Saat ini, kedua penyakit ini sudah sangat jarang ditemui.

2. Pilek dan Influenza

Pilek dan influenza adalah penyakit yang umumnya disebabkan oleh virus seperti rhinovirus dan influenza. Penyakit ini dapat menular melalui droplet ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Gejalanya mencakup batuk, pilek, nyeri menelan, demam ringan, dan rasa kelemahan pada seluruh tubuh.

3. Cacar Air (Chickenpox)

Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella. Penyakit ini dapat menular melalui droplet. Gejalanya meliputi ruam kemerahan dan bintik-bintik berisi air yang menyebar ke seluruh tubuh, demam tinggi, dan sedikit gejala seperti common cold. Penularan dapat terjadi dalam beberapa hari setelah munculnya gejala awal.

4. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penularan penyakit TBC terjadi melalui droplet saat seseorang terinfeksi batuk atau bersin. Gejalanya meliputi batuk yang berlangsung lama, penurunan berat badan yang signifikan, dan bakteri bisa menyebar ke organ lain melalui darah atau saluran limfoid.

5. Mumps (Gondongan)

Mumps adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan menular melalui droplet yang keluat ketika batuk dan bersin. Gejalanya termasuk pembengkakan pada kelenjar parotis dan flu ringan. Berkat vaksinasi, jumlah kasus mumps telah menurun drastis.

6. Difteri

Difteri adalah penyakit yang menular melalui droplet dan disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang saluran pernapasan. Gejalanya mencakup batuk, pilek, sakit menelan, serta munculnya lapisan tipis berwarna abu-abu di tenggorokan yang dapat menyumbat saluran pernapasan. Difteri dapat menyebabkan komplikasi serius, tetapi berkat vaksinasi, kejadian penyakit ini telah menurun secara signifikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya