5 Penyebab Berkeringat Setelah Mandi, Cegah dengan Cara Ini

Berkeringat setelah mandi adalah respons alami tubuh terhadap perubahan suhu dan kelembapan.

oleh Laudia Tysara diperbarui 03 Nov 2023, 14:45 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2023, 14:45 WIB
Keringat Berlebih
Kegerahan sampai berkeringat berlebih. Credit: pexels.com/Celine

Liputan6.com, Jakarta - Memahami penyebab berkeringat setelah mandi adalah langkah penting untuk menjaga kenyamanan dan kesejahteraan tubuh. Dalam kebanyakan kasus, berkeringat setelah mandi adalah respons alami tubuh terhadap perubahan suhu dan kelembapan.

Namun, dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memicu keringat setelah mandi, maka langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mengatasi masalah ini bisa dilakukan dengan tepat.

Pahami, jika berkeringat setelah mandi disertai gejala lain yang mencurigakan atau jika Anda merasa cemas tentang kondisi medis ini, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter. Ini langkah bijak untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang penyebab berkeringat setelah mandi dan cara mencegahnya, Jumat (3/11/2023).

1. Mengeringkan Tubuh dengan Cara yang Salah

Ilustrasi mandi
Mandi keramas dengan shower. (Photo Copyright by Freepik)

Penyebab tubuh berkeringat setelah mandi, yang dapat disebabkan oleh cara yang salah dalam mengeringkan tubuh, merupakan masalah yang sering terjadi. Melansir dari Pop Sugar, salah satu faktor yang dapat memicu munculnya keringat setelah mandi adalah cara mengeringkan tubuh yang kurang tepat. Ini terutama terjadi ketika seseorang menggunakan handuk dengan tekanan atau gesekan yang terlalu keras pada kulit.

Misalnya, jika seseorang menggosokkan handuk secara kasar atau kencang di seluruh tubuh mereka, hal ini dapat menciptakan gesekan yang berlebihan antara handuk yang bertekstur kasar dan kulit. Akibatnya, panas dapat terbentuk di permukaan kulit sebagai respons terhadap gesekan yang kuat ini. Kondisi ini sering disebut sebagai reaksi kulit terhadap gesekan atau friksi, yang dapat menyebabkan pembukaan pori-pori kulit dan akhirnya menyebabkan tubuh untuk berkeringat lebih banyak.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan handuk dengan lembut dan tidak menggosokkan kulit terlalu keras saat mengeringkan diri setelah mandi. Hal ini akan membantu mengurangi gesekan berlebihan yang dapat memicu reaksi kulit dan keringat yang tidak diinginkan.

2. Langsung Mandi saat Masih Berkeringat atau Setelah Berolahraga

Penyebab lain yang sering kali mengakibatkan munculnya keringat setelah mandi adalah kebiasaan mandi secara langsung setelah selesai berolahraga. Ketika seseorang berolahraga, tubuhnya mengalami peningkatan suhu akibat aktivitas fisik yang intens. Meskipun Anda berencana untuk menghilangkan rasa panas dan keringat dengan mandi, suhu tubuh belum turun secara instan, bahkan ketika Anda sudah menyiram tubuh dengan air dingin atau air biasa.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa suhu tubuh manusia tidak mengalami penurunan seketika setelah berolahraga. Tubuh memerlukan waktu untuk kembali ke suhu normal, dan ini dapat memerlukan beberapa saat. Oleh karena itu, jika Anda mandi segera setelah berolahraga, terutama jika tubuh masih dalam kondisi berkeringat, Anda mungkin akan merasa tetap berkeringat meskipun air telah mengalir.

Untuk menghindari masalah ini, sangat dianjurkan untuk memberikan jeda waktu antara berakhirnya sesi olahraga dan proses mandi. Disarankan untuk menunggu minimal 20-30 menit setelah berolahraga sebelum mandi. Selama waktu tersebut, suhu tubuh akan memiliki kesempatan untuk kembali ke tingkat normalnya, dan keringat akan berhenti keluar.

3. Mengalami Hiperhidrosis Primer

Keringat Berlebih
Mengusap keringat di dahi dan leher dengan handuk. Credit: pexels.com/Celine

Penyebab berkeringat setelah mandi yang terjadi dalam beberapa kasus adalah hiperhidrosis primer. Dalam pandangan medis, hiperhidrosis primer adalah kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami keringat berlebihan tanpa memerlukan pengobatan khusus.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mendefinisikan hiperhidrosis primer sebagai kondisi ketika sistem saraf manusia terlalu aktif dalam merangsang kelenjar keringat.

Dalam kasus hiperhidrosis primer, kelenjar keringat tubuh menghasilkan keringat meskipun tidak ada stimulus eksternal seperti aktivitas fisik atau peningkatan suhu tubuh yang memicu respons normal. Akibatnya, seseorang dengan hiperhidrosis primer mengalami berkeringat yang berlebihan bahkan dalam situasi yang seharusnya tidak memerlukan produksi keringat yang berlebihan.

Meskipun fenomena ini telah diidentifikasi, penyebab pasti dari hiperhidrosis primer masih belum sepenuhnya dipahami dalam dunia medis. Terdapat dugaan bahwa kondisi ini memiliki komponen genetik atau diturunkan dari keluarga, yang berarti ada faktor keturunan yang memainkan peran dalam perkembangan hiperhidrosis primer.

Seseorang yang mengalami hiperhidrosis primer sering kali merasa tidak nyaman karena berkeringat secara berlebihan, terutama setelah melakukan aktivitas ringan atau bahkan dalam keadaan santai. Meskipun hiperhidrosis primer tidak memerlukan pengobatan khusus, ada berbagai strategi dan perawatan yang dapat membantu mengelola kondisi ini, termasuk perubahan gaya hidup, atau berkonsultasi dengan dokter untuk saran lebih lanjut.

4. Menggunakan Air Panas atau Hangat saat Mandi

[Fimela] Mandi Air Hangat
Mandi dengan berendam air panas. | unsplash.com

Suhu air yang digunakan untuk mandi adalah faktor penyebab munculnya keringat setelah mandi. Menurut penjelasan Shilpi Khetarpal, seorang ahli dermatologi dari Cleveland Clinic, suhu air panas yang digunakan untuk mandi dapat menyebabkan keringat muncul setelahnya.

Suhu air panas yang masih tertinggal pada kulit dan rambut setelah mandi akan terus mempertahankan suhu tubuh yang lebih tinggi. Ini bisa memicu produksi keringat setelah mandi jika kondisi cuaca juga cenderung panas.

Ketika seseorang mandi menggunakan air panas atau air hangat, suhu tubuh secara otomatis akan meningkat sebagai respons terhadap suhu air tersebut. Hal ini mempengaruhi suhu pada permukaan kulit dan rambut. Suhu tubuh yang meningkat akibat mandi dengan air panas atau hangat akan membuat tubuh terasa lebih gerah dan panas.

Selain itu, tingkat kelembaban kulit juga dapat meningkat karena paparan air panas, sehingga tubuh akan terasa lengket dan tidak nyaman.

Dalam kondisi cuaca yang panas, efek dari mandi dengan air panas atau hangat sangat terlihat. Tubuh yang sudah hangat akibat suhu air mandi yang tinggi akan lebih rentan berkeringat. Oleh karena itu, pemilihan suhu air yang tepat saat mandi, terutama dalam cuaca panas, adalah penting untuk menjaga kenyamanan tubuh dan mencegah produksi keringat berlebihan setelah mandi.

5. Pengaruh Ventilasi Kamar Mandi yang Buruk

Ventilasi yang buruk di dalam kamar mandi adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan tubuh berkeringat setelah mandi. Penjelasan dari Riverchase Dermatology menyoroti pentingnya kondisi udara di dalam kamar mandi.Kamar mandi yang kurang memiliki ventilasi atau bahkan sama sekali tidak memiliki sistem ventilasi yang memadai dapat mengakibatkan tingginya tingkat kelembaban udara di dalamnya.

Ketika Anda mandi, khususnya dengan air panas, kelembaban udara di kamar mandi akan meningkat secara signifikan. Namun, jika kamar mandi tidak memiliki ventilasi yang memadai, udara yang lembap ini tidak dapat dengan efektif dikeluarkan atau digantikan oleh udara segar dari luar.

Seiring berjalannya waktu, kelembaban udara yang tinggi di dalam kamar mandi dapat menyebabkan tubuh  merasa lebih panas dan lengket, yang pada gilirannya memicu keringat. Ini terutama berlaku jika Anda menghabiskan waktu yang cukup lama di dalam kamar mandi, seperti ketika sedang mandi dengan tenang atau merawat diri.

Kamar mandi yang memiliki ventilasi yang baik, seperti ventilasi udara, jendela yang dapat dibuka, atau sistem exhaust fan, dapat membantu mengatasi masalah kelembapan yang tinggi. Ventilasi yang baik akan membantu mengalirkan udara lembap dan memasok udara segar dari luar, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan mencegah tubuh dari berkeringat berlebihan setelah mandi.

Waspadai Gejala Penyerta

Penting untuk memahami bahwa berkeringat setelah mandi yang disertai dengan gejala penyerta adalah hal yang perlu diwaspadai. Meskipun berkeringat adalah respons alami tubuh terhadap perubahan suhu atau kelembapan, terdapat situasi tertentu, ini bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius.

Apabila Anda mengalami gejala lain selain keringat berlebih setelah mandi, seperti demam, nyeri dada, berdebar, sesak napas, atau gejala lain yang tidak biasa, perlu diwaspadai. Gejala-gejala seperti ini merupakan tanda adanya masalah medis yang memerlukan perhatian lebih lanjut.

Selain gejala fisik, jika Anda merasa cemas atau khawatir tentang kondisi tubuh, penting untuk mengambil langkah yang tepat. Kesejahteraan mental juga sangat penting, dan rasa cemas atau kekhawatiran yang berlebihan dapat memengaruhi kualitas hidup Anda.

Dalam situasi seperti ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Berkonsultasi ke dokter, Anda dapat memperoleh diagnosis medis yang akurat. Dokter dapat mengevaluasi gejala, mendiagnosis penyebabnya, dan meresepkan perawatan atau tindakan yang sesuai.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya