Kerja Sama Bilateral Adalah Bentuk Diplomasi, yang Mempererat Persahabatan Antar Negara

Bilateral adalah hubungan antara dua negara dengan tujuan saling menguntungkan kedua belah pihak.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 17 Nov 2023, 12:57 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2023, 12:45 WIB
Tingkatkan Hubungan Bilateral, Komite I DPD RI Kunjungi Parlemen Rusia
Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) melakukan kunjungan ke Parlemen Rusia. Kunjungan ini dilakukan untuk meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar anggota parlemen kedua negara.

Liputan6.com, Jakarta Kerja sama bilateral adalah suatu bentuk diplomasi antara dua negara yang dilakukan secara langsung, dengan tujuan mencapai kepentingan bersama dalam berbagai aspek kehidupan. Kerja sama ini melibatkan perjanjian, atau kesepakatan resmi antara dua pihak yang terlibat, di mana masing-masing negara berkomitmen untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam bidang tertentu.

Kerja sama bilateral adalah hubungan antara dua negara, yang menjalin hubungan kemitraan secara intensif untuk mencapai berbagai tujuan bersama, baik dalam konteks politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, atau bidang lainnya. Kerja sama ini dapat bersifat jangka panjang, dan mencakup berbagai bentuk aktivitas yang mendalam seperti pertukaran diplomatik, perjanjian perdagangan, proyek infrastruktur bersama, pertukaran budaya, dan banyak lagi.

Penting untuk dicatat bahwa kerja sama bilateral adalah bentuk komitmen yang tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi, meskipun perdagangan dan investasi sering menjadi bagian integral dari kesepakatan tersebut. Bidang kerja sama dapat sangat bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan kedua negara yang terlibat.

Prinsip dasar dari kerja sama bilateral adalah saling menguntungkan, di mana kedua pihak berusaha menciptakan kondisi yang menghasilkan manfaat bagi masing-masing negara. Berikut ini tujuan kerja sama bilateral yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (17/11/2023). 

Pengertian Bilateral dan Diplomasinya

Ketua Delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI Putu Supadma Rudana melakukan kunjungan bilateral ke Papua Nugini (Istimewa)
Ketua Delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI Putu Supadma Rudana melakukan kunjungan bilateral ke Papua Nugini (Istimewa)

Bilateral merujuk pada relasi antara dua negara, dengan tujuan saling menguntungkan kedua belah pihak. Saat ini, Indonesia telah menjalin kerja sama bilateral dengan 162 negara dan satu teritori khusus, berupa wilayah otonom yang tidak memiliki pemerintahan sendiri. Mitra kerja sama Indonesia tersebar di delapan kawasan, yaitu Afrika, Timur Tengah, Asia Timur dan Pasifik, Asia Selatan dan Tengah, Amerika Utara dan Tengah, Amerika Selatan dan Karibia, Eropa Barat, serta Eropa Tengah dan Timur.

Melansir dari laman Kementerian Perhubungan, sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, hubungan luar negeri Indonesia dengan negara-negara lain telah dimulai. Kerja sama ini melibatkan berbagai forum, baik dalam skala bilateral, regional, maupun multilateral, yang dirancang oleh Indonesia bersama negara-negara sahabat.

Kerja sama bilateral Indonesia mencakup spektrum yang luas, dari ekonomi dan perdagangan hingga kerja sama politik, sosial, dan budaya. Dengan mengembangkan hubungan ini, Indonesia tidak hanya memperkuat posisinya di tingkat internasional, tetapi juga memajukan tujuan pembangunan domestiknya.

Dalam era globalisasi ini, kerja sama bilateral menjadi salah satu instrumen utama untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemajuan bersama antara negara-negara di dunia yang saling terhubung. Diplomasi bilateral adalah elemen krusial dalam kerangka hubungan internasional, mencakup interaksi antara satu negara dengan masing-masing negara asing secara individual. Pendekatan bilateral ini menjadi inti dalam manajemen urusan luar negeri, di mana kerja sama dapat dibangun berdasarkan perjanjian dan norma-norma hukum internasional. 

Tujuan

ilustrasi kerjasama
ilustrasi ijarah (sumber: Freepik)

Kerja Sama Luar Negeri adalah kerja sama yang dilaksanakan Pemerintah Indonesia dengan Negara-negara sahabat maupun dengan Organisasi Internasional baik Inter-Governmental Organization maupun Non-Governmental Organization. Berikut adalah tujuan kerja sama bilateral:

1. Mempererat Persahabatan 

Pertama-tama, kerja sama internasional bertujuan utama untuk mempererat hubungan persahabatan, antara negara-negara yang terlibat. Melalui pembangunan hubungan yang kuat, negara-negara dapat menciptakan atmosfer yang saling menguntungkan dan terhindar dari rasa ingin bermusuhan. Kesepahaman ini berkontribusi pada pengurangan potensi konflik, membentuk fondasi yang kokoh untuk kerja sama lebih lanjut.

2. Menciptakan Perdamaian Dunia

Selaras dengan tujuan mempererat persahabatan, persahabatan yang terjalin melalui kerja sama internasional memiliki dampak positif dalam menciptakan perdamaian dunia. Hubungan yang terjalin dapat membantu mengurangi ketegangan antar negara, menciptakan kestabilan global yang diperlukan untuk menjaga perdamaian dunia.

3. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi menjadi fokus utama kerja sama internasional karena setiap negara berharap dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonominya. Melalui kerja sama, negara dapat memperluas akses ke pasar internasional, mengurangi hambatan perdagangan, dan memperkuat sektor ekonomi nasional. Hal ini tidak hanya menguntungkan kedua negara yang bekerja sama tetapi juga dapat berdampak positif pada perekonomian global.

4. Memperluas Tenaga Kerja 

Kerjasama internasional membuka peluang, untuk pertukaran pelajar dan program pendidikan internasional. Dengan demikian, negara dapat membentuk tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang beragam. Keberadaan tenaga kerja yang berpengetahuan luas, bukan hanya memberikan dampak positif pada negara yang bersangkutan, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan baru dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

5. Meningkatkan Kemajuan di Berbagai Bidang

Tujuan kerja sama internasional juga mencakup peningkatan kemajuan dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, pendidikan, teknologi, dan keberlanjutan. Melalui kerja sama, negara berharap dapat saling menguatkan dalam mencapai kemajuan merata di semua bidang, menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk masyarakatnya.

6. Melengkapi Kebutuhan Negara

Kondisi geografis dan iklim yang berbeda dapat membuat beberapa negara kesulitan, untuk melengkapi kebutuhan mereka sendiri. Oleh karena itu, kerja sama internasional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan negara tersebut dengan mendukung pertukaran sumber daya, teknologi, dan keahlian. Contohnya, Indonesia sebagai negara agraris menjalin kerja sama dengan negara yang memiliki kelebihan dalam sektor tertentu, untuk memastikan kebutuhan pangan terpenuhi.

 

Contoh Kerjasama Bilateral

ilustrasi kerjasama
ilustrasi ijarah (sumber: Freepik)

Melansir dari laman Kementerian Luar Negeri, hubungan luar negeri Indonesia dengan negara-negara lain telah menjadi fokus utama, sejak negara ini memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Dalam upaya membangun jaringan diplomatik yang kuat, Indonesia telah merancang berbagai forum, baik dalam skala bilateral, regional, maupun multilateral, bersama dengan negara-negara sahabat. Dalam menjalankan hubungan tersebut, Indonesia mempromosikan nilai-nilai saling menghormati, menolak penggunaan kekerasan, dan mengutamakan konsultasi serta konsensus dalam proses pengambilan keputusan.

Amerika Serikat

Amerika Serikat menjadi mitra strategis dan mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia, selama dua tahun berturut (2020 dan 2021). Pada tahun 2022, nilai perdagangan antara kedua negara mencapai USD 30,75 miliar, mengalami kenaikan signifikan sebesar 16,67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat mencapai USD 21,97 miliar, mengalami kenaikan sebesar 20,38%.

Kanada

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kanada dimulai pada tahun 1952. Bagi Indonesia, Kanada menjadi peluang besar dalam kerjasama ekonomi. Kanada menganggap Indonesia dan kawasan ASEAN sebagai mitra kerjasama ekonomi yang potensial. Volume perdagangan bilateral Indonesia-Kanada pada tahun 2021 mencapai US$ 3,12 miliar, mengalami peningkatan sekitar 29,57% dibandingkan tahun 2020. Meskipun terjadi defisit perdagangan bagi Indonesia sebesar US$ 992,4 juta, kerjasama terus diperkuat. Pada 27 November 2022, Kanada meluncurkan Strategi Indo-Pasifik, sebuah panduan komprehensif untuk memperkuat keterlibatan Kanada di Kawasan Indo-Pasifik selama 10 tahun ke depan. Kanada berinvestasi total hampir CAD 2,3 miliar (atau sekitar USD 1,7 miliar) untuk lima tahun pertama. Inisiatif ini menandai komitmen kuat Kanada terhadap kawasan tersebut.

Meksiko

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Meksiko dibuka pada tahun 1953. Meksiko menjadi mitra ekonomi dan perdagangan penting bagi Indonesia, menjadi negara tujuan ekspor terbesar ketiga di wilayah Amerika setelah AS dan Brazil. Pada tahun 2021, nilai perdagangan antara kedua negara mencapai US$ 1,61 miliar, menunjukkan peningkatan sebesar 33,46%. Ekspor non-migas Indonesia menjadi penyumbang utama peningkatan volume perdagangan, meningkat sebanyak 46,21%.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya