Liputan6.com, Jakarta - Apa yang dimaksud dengan kontrasepsi? Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan karena tujuan tertentu. Pemahaman tentang kontrasepsi penting diketahui bagi laki-laki dan perempuan yang sudah dewasa, tidak hanya pasangan yang sudah menikah saja.
Memahami kontrasepsi bisa berupa alat maupun obat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sebut tujuan kontrasepsi dengan mencanangkan program KB (Keluarga Berencara) adalah menciptakan keluarga sejahtera.
Di antaranya, untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi angka kelahiran, dan mengatur jarak kelahiran. Diharapkan sosialisasi kontrasepsi sebagai pendidikan seks masyarakat Indonesia, juga bisa menjadi upaya mencegah terjadinya kehamilan di luar ikatan pernikahan.
Advertisement
Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang pengertian kontrasepsi, tujuan kontrasepsi, dan alat-alat kontrasepsi yang bisa digunakan, Rabu (22/11/2023).
Â
Cara Mencegah Kehamilan
Kontrasepsi berhubungan dengan upaya mencegah terjadinya kehamilan. Ini termasuk kehamilan yang tidak diinginkan bagi pasangan yang ingin menunda karena alasan tertentu. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kontrasepsi adalah cara untuk mencegah kehamilan.Â
Dijelaskan lebih mendalam bahwa upaya kontrasepsi bisa dilakukan dengan menggunakan alat atau obat pencegah kehamilan. Misalnya saja seperti spiral, kondom, dan pil antihamil. Alat kontrasepsi bisa digunakan sendiri sebelum melakukan hubungan seksual. Sementara obat kontrasepsi harus dikonsumsi dengan resep dokter.
Cara Kerjanya
Kontrasepsi adalah bekerja dengan cara melemahkan sel sperma. Kontrasepsi dilakukan tidak lain untuk mencegah agar tidak terjadi ovulasi. Ini upaya untuk menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
Penggunaan kontrasepsi akan mencegah bertemunya antara sel telur dan sel sperma. Ini upaya untuk menghentikan produksi sel telur, menghentikan penggabungan sel sperma dan sel telur yang telah dibuahi yang menempel pada lapisan rahim.
Dilakukan Laki-Laki dan Perempuan
Laki-laki dan perempuan bisa menggunakan alat kontrasepsi. Itu artinya tidak ada diskriminasi siapa yang harus menggunakan alat kontrasepsi. Kemenkes RI sebut kontrasepsi adalah urusan laki-laki dan perempuan. Pernyataan ini mematahkan stigma bahwa penggunaan kontrasepsi hanya bagi perempuan.
KB (Keluarga Berencana) adalah program pemerintah Indonesia sejak tahun 1970 untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi angka kelahiran, dan mengatur jarak kelahiran. Program KB yang dicanangkan pemerintah, diakukan dengan sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi.
"Program ini juga diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena kehamilan yang tidak diinginkan ataupun jarak kelahiran yang terlalu dekat," dikutip dari laman website resmi Kemenkes RI.
Â
Â
Advertisement
Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi
Kemenkes RI menjelaskan alat kontrasepsi yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
1. Kontrasepsi Alami
Upaya pencegahan kehamilan ini dilakukan dengan menghitung masa subur wanita secara manual melalui perhitungan siklus menstruasi. Metodenya dilakukan dengan pemeriksaan suhu tubuh, perubahan pada cairan vagina, hingga menghitung menggunakan kalender. Suami dan istri harus bekerja sama melakukannya.
2. Konsumsi Pil KB
Pil KB menjadi alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan khususnya di negara Indonesia. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mencegah terjadinya ovulasi. Ada dua jenis pil KB yang bisa dikonsumsi, yaitu pil KB kombinasi dan pil yang hanya mengandung progesteron.
3. Pemasangan IUD
IUD singkatan dari intrauterine device. Bentuknya seperti huruf T. Alat KB ini dipasang pada rahim untuk menghalangi sperma dari proses pembuahan. Secara umum, IUD memiliki dua bentuk utama, yaitu IUD yang dibuat dari tembaga, misalnya ParaGard yang memiliki ketahanan hingga 10 tahun, dan IUD yang memiliki kandungan hormon, seperti Mirena yang harus diperbarui setiap lima tahun.
4. Melakukan Suntik
Alat kontrasepsi berupa suntik ada dua jenis, yaitu KB suntik yang memiliki jangka waktu tiga bulan untuk mencegah terjadinya kehamilan, dan KB suntik yang hanya bisa bertahan selama satu bulan. Melakukan suntik dinilai lebih efektif dibandingkan dengan mengonsumsi pil KB.
Efektivitas ini membuatnya memiliki harga yang relatif mahal. Kelemahannya, suntik KB tidak memberikan perlindungan maksimal terhadap penyakit menular seksual.
Â
5. Pemasangan Implan
Alat kontrasepsi jenis ini memiliki bentuk dan seukuran batang korek api. Pemasangannya dengan dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya pada lengan bagian atas. KB implan akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan, dan bisa mencegah terjadinya kehamilan hingga tiga tahun.
Cara kerjanya mirip dengan suntik, ini yang membuat KB implan terbilang mahal. Harganya mahal bukan berarti tanpa efek samping. Wanita yang memaki alat kontrasepsi ini akan mengalami menstruasi tidak teratur, pembengkakan, dan memar pada area kulit yang terpasang. Kelemahannya sama, yakni tidak efektif untuk mencegah penularan IMS.
6. Penggunaan Kondom Pria
Alat kontrasepsi yang satu ini mudah sekali ditemukan di mini market maupun apotek. Cara kerjanya dengan dipasang pada alat kelamin pria untuk mencegah masuknya sperma ke dalam vagina ketika sedang berhubungan. Kelebihan dari kondom adalah harganya yang terjangkau, memberikan perlindungan dari bahaya penularan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), dan sangat mudah didapatkan.
Sayangnya, kondom pria hanya dapat digunakan sekali saja.
7. Kondom Wanita
Tidak hanya pria yang bisa memakai kondom. Kondom wanita adalah alat kontrasepsi berupa plastik yang dipasang menyelubungi vagina. Di bagian ujungnya terdapat cincin plastik untuk menyesuaikan posisi alat kelamin pria ketika berhubungan.Â
Mirip dengan kondom pria, karen akondom wanita juga memberikan perlindungan dari IMS. Meski begitu, alat kontrasepsi wanita ini masih kurang efektif dibandingkan dengan kondom pria.
Â
Advertisement