Memahami Pemilu Tertutup, Ketahui Sistem, Prinsip Dasar, serta Kelebihan dan Kekurangannya

Pemilu tertutup adalah salah satu sistem pemilihan umum yang pernah diterapkan di Indonesia, khususnya pada masa Orde Baru.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 26 Des 2023, 13:30 WIB
Diterbitkan 26 Des 2023, 13:30 WIB
Ilustrasi Pemilu Pilkada Pilpres (Freepik)
Ilustrasi Pemilu/Pilkada/Pilpres (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Pemilu tertutup adalah salah satu sistem pemilihan umum yang pernah diterapkan di Indonesia, khususnya pada masa Orde Baru. Sistem ini memiliki prinsip dasar di mana partai politik memiliki kuasa untuk menentukan siapa yang akan mewakili mereka di parlemen. Dalam pemilu tertutup, pemilih tidak memiliki kuasa langsung untuk memilih calon legislatif, melainkan hanya memberikan suara bagi partai politik.

Salah satu kelebihan dari sistem pemilu tertutup adalah memberikan kekuatan yang lebih besar kepada partai politik dalam memilih calon legislatif. Sistem ini juga dapat mengurangi politik money politics karena calon legislatif dipilih berdasarkan urutan yang ditentukan oleh partai politik. Namun, di sisi lain, pemilu tertutup juga memiliki kekurangan dalam hal transparansi dan akuntabilitas karena pemilih tidak memiliki kontrol langsung terhadap calon legislator.

Dalam konteks penyelenggaraan demokrasi di Indonesia, pemilu tertutup masih menjadi topik perdebatan. Penting bagi masyarakat untuk memahami sistem ini, termasuk prinsip dasar serta kelebihan dan kekurangannya agar dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi di negeri ini.

Untuk memahami lebih dalam apa itu sistem pemilu tertutup, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (26/12/2023).

Definisi Pemilu Tertutup

Pemilu tertutup adalah sistem pemilihan umum di mana hanya anggota partai politik atau kelompok tertentu yang memiliki hak untuk memilih calon yang akan maju dalam pemilihan umum. Dalam pemilu tertutup, pemilih tidak memiliki hak untuk memilih langsung, melainkan hanya memberikan suara kepada partai politik atau kelompok tertentu yang nantinya akan menetapkan calon mana yang akan maju dalam pemilu. Sistem ini umumnya diterapkan dalam pemilihan umum dengan sistem proporsional tertutup, di mana kursi parlemen didistribusikan berdasarkan jumlah suara yang diperoleh oleh setiap partai politik.

Ciri utama pemilu tertutup adalah keterbatasan hak pilih bagi individu, dimana pemilih tidak bebas memilih calon secara langsung. Selain itu, ciri khas lainnya adalah partai politik atau kelompok yang memiliki kendali penuh terhadap proses penentuan calon yang akan maju dalam pemilihan umum. Kelebihan sistem ini adalah dapat meminimalisir polarisasi dan menciptakan stabilitas politik, namun di sisi lain, kelemahannya adalah kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses pemilihan umum.

Prinsip Dasar Pemilu Tertutup

Pemilu tertutup adalah sistem pemilihan umum di mana pemilih memilih partai politik, bukan kandidat individu. Prinsip dasar ini didasarkan pada konsep kerahasiaan dan keamanan dalam proses pemilihan. Dalam pemilu tertutup, pemilih memberikan suaranya kepada partai politik secara rahasia tanpa diketahui oleh pihak lain.

Dalam sistem pemilu proporsional tertutup, partai politik memiliki daftar kandidat yang disusun secara internal. Pemilih kemudian memilih partai politik, dan hasilnya akan menentukan jumlah kursi yang dimenangkan oleh partai politik tersebut. Prinsip dasar kerahasiaan dan keamanan bertujuan untuk melindungi hak pilih pemilih serta mencegah tekanan atau penindasan dari pihak lain.

Kelebihan dari pemilu tertutup adalah menjaga kerahasiaan suara dan mencegah pemilih dari tekanan atau pengaruh eksternal. Namun, kekurangannya adalah kurangnya akuntabilitas secara langsung terhadap kandidat individual serta kurang transparansi dalam proses pemilihan. Meskipun demikian, pemilu tertutup tetap menjadi pilihan sistem pemilihan umum yang digunakan di beberapa negara.

Proses Pencalonan dalam Pemilu Tertutup

pemilu-ilustrasi-131024c.jpg
Ilustrasi pemilih surat suara.

Pemilu tertutup adalah sistem pemilihan umum di mana pemilih tidak mengetahui identitas calon yang diusung oleh partai politik. Dalam sistem pemilu proporsional tertutup, proses pencalonan dilakukan secara internal oleh partai politik. Biasanya, partai politik akan mengadakan rapat anggota atau konvensi untuk menentukan calon-calon yang akan diusung dalam pemilu.

Dalam pemilu tertutup, aturan khusus biasanya mempengaruhi calon yang dapat ikut serta sebagai kandidat. Calon tersebut harus merupakan anggota resmi dari partai politik yang bersangkutan dan memiliki dukungan dari partai untuk maju sebagai calon. Selain itu, ada beberapa partai politik yang menerapkan mekanisme seleksi internal atau syarat-syarat khusus bagi calon yang ingin maju dalam pemilu tertutup, seperti memiliki kesetiaan pada ideologi partai, memiliki reputasi yang baik, serta keterwakilan dari berbagai latar belakang masyarakat.

Dalam sistem pemilu tertutup, kelebihannya adalah meminimalisir peran personalitas calon dalam proses pemilihan umum, sehingga fokus lebih pada program dan ideologi partai. Namun, kekurangannya adalah kurangnya transparansi dalam proses pencalonan dan kurangnya akses informasi bagi pemilih mengenai calon yang diusung.

Penghitungan Suara

Dalam pemilu tertutup sistem pemilu proporsional tertutup, metode penghitungan suara dilakukan secara rahasia dan tidak terbuka untuk umum. Para petugas pemilu yang terlatih akan menghitung suara secara manual di lokasi pemungutan suara. Setelah itu, hasil penghitungan suara akan dicatat dan disimpan dengan ketat, sehingga integritas dan keamanan hasil suara dapat terjaga.

Prosedur untuk memastikan integritas dan keamanan hasil suara pada pemilu tertutup meliputi penjagaan ketat terhadap kotak suara dan materi pemilu lainnya, serta pengawasan ketat dari para petugas pemilu yang independen. Setelah penghitungan selesai, hasil suara akan dituangkan ke dalam laporan resmi yang akan dikirimkan ke komisi pemilihan umum atau lembaga yang berwenang. Dengan demikian, prosedur ini dapat menjamin bahwa hasil suara yang tercatat adalah benar-benar hasil dari keputusan pemilih tanpa adanya intervensi ataupun kecurangan.

Meski demikian, pemilu tertutup juga memiliki kelemahan, yaitu kurangnya transparansi dalam proses penghitungan suara yang dapat menimbulkan keraguan pada hasil pemilu. Kendati begitu, dengan penerapan prosedur yang ketat dan pengawasan yang independen, pemilu tertutup masih dapat menjadi alternatif yang efektif untuk memastikan keamanan dan integritas hasil suara.

Daerah Pemilihan

Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Surat Suara Pemilu 2024
Warga mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan surat suara pemilu 2024 di KPUD DKI Jakarta, Senin (18/12/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Dalam sistem pemilu tertutup, daerah pemilihan ditentukan berdasarkan pembagian wilayah geografis atau jumlah penduduk. Biasanya, setiap daerah pemilihan akan mewakili sejumlah kursi dalam lembaga legislatif. Sistem pemilu proporsional tertutup memungkinkan partai politik untuk menentukan calon anggota legislatif tanpa adanya campur tangan dari pemilih.

Ada variasi dalam ukuran daerah pemilihan dalam sistem pemilu tertutup. Beberapa negara mungkin memiliki daerah pemilihan yang lebih kecil dengan hanya beberapa kursi legislatif, sementara negara lain mungkin memiliki daerah pemilihan yang lebih besar dengan puluhan kursi legislatif. Dalam beberapa kasus, daerah pemilihan juga dapat ditentukan berdasarkan wilayah administratif atau adat.

Kelebihan dari sistem pemilu tertutup adalah dapat mengurangi pengaruh uang dan kekuatan politik dalam menentukan calon anggota legislatif, sehingga lebih mendorong perekrutan kandidat yang berkualitas. Namun, kelemahannya adalah kurangnya keterwakilan langsung dari pemilih karena mereka tidak dapat memilih secara langsung calon dari partai politik.

Hak Pilih Pemilih

Hak pilih pemilih dalam pemilu tertutup sistem pemilu proporsional tertutup memberikan keamanan dan kerahasiaan. Pemilih diberikan hak untuk memilih secara rahasia tanpa ada paksaan atau ancaman dari pihak manapun. Mereka dapat memberikan suara tanpa takut akan pengaruh dari pihak luar.

Dalam sistem pemilu tertutup, pemilih dapat menyampaikan pilihannya melalui surat suara atau melalui sistem elektronik tertutup, sehingga tidak ada yang mengetahui pilihan mereka kecuali petugas yang bertanggung jawab. Hal ini menjadi prinsip dasar dalam pemilu tertutup, yaitu menjaga kerahasiaan pilihan setiap pemilih.

Kelebihan dari hak pilih dalam pemilu tertutup adalah menjamin kebebasan dan kerahasiaan dalam memberikan suara tanpa adanya tekanan dari pihak lain. Namun, kekurangannya adalah dalam hal transparansi, karena tidak ada transparansi penuh mengenai penghitungan suara secara terbuka. Meskipun demikian, sistem pemilu tertutup masih dianggap dapat memberikan keamanan dan keadilan dalam penyelenggaraan pemilihan umum.

Kelebihan Sistem Pemilu Tertutup

Ilustrasi Tinta Pemilu (Istimewa)
Ilustrasi Tinta Pemilu (Istimewa)

Pemilu tertutup atau yang juga dikenal sebagai sistem pemilu proporsional tertutup memiliki beberapa kelebihan. Pertama, sistem ini dapat membantu mencegah terjadinya politik uang dan praktik korupsi dalam pemilihan umum. Dengan adanya pemilu tertutup, calon anggota legislatif dipilih oleh partai politik berdasarkan urutan yang telah ditentukan sebelumnya, bukan melalui perolehan suara langsung dari masyarakat. Hal ini dapat mengurangi kebutuhan akan dana kampanye yang besar dan meminimalkan kesempatan bagi pihak-pihak yang ingin mempengaruhi hasil pemilu melalui uang.

Selain itu, sistem pemilu tertutup juga dapat mengurangi polarisasi politik dan meningkatkan stabilitas politik. Dalam sistem ini, partai politik cenderung untuk bekerja sama dalam membentuk koalisi pemerintahan. Hal ini dapat menghasilkan pemerintahan yang lebih stabil dan mendorong partisipasi partai politik yang lebih luas dalam proses legislatif.

Kelebihan lainnya adalah mendorong representasi yang lebih baik bagi beragam kelompok masyarakat. Dengan adanya keterwakilan yang proporsional dari setiap partai politik, pemilu tertutup dapat membantu memastikan bahwa berbagai suara dan kepentingan dari masyarakat dapat diwakili secara adil di dalam parlemen.

Kekurangan Sistem Pemilu Tertutup

Salah satu kekurangan dari sistem pemilu tertutup adalah kurangnya transparansi dalam pemilihan para calon legislatif. Dalam sistem ini, pemilih tidak memiliki informasi yang cukup tentang calon-calon yang bersaing dalam pemilu, sehingga mereka mungkin tidak dapat membuat keputusan yang tepat. Selain itu, karena partai politik yang berkuasa memiliki kendali penuh terhadap siapa yang akan menjadi calon legislatif, hal ini dapat mengakibatkan penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi, serta membatasi keterwakilan berbagai kelompok masyarakat.

Selain kurangnya informasi yang tersedia bagi pemilih, sistem pemilu tertutup juga dapat menghambat kemajuan demokrasi dalam sebuah negara. Di bawah sistem ini, partai politik atau elit politik memiliki kontrol yang besar terhadap proses pemilihan, sehingga suara dan aspirasi masyarakat kurang dapat diakomodasi. Hal ini dapat mengurangi rasa keadilan dan legitimasi dari hasil pemilu tersebut.

Selain itu, kelemahan lainnya dari sistem ini adalah kurangnya akuntabilitas dari para calon legislatif. Dengan kurangnya tekanan dari pemilih atau masyarakat umum, para calon legislatif mungkin kurang peduli terhadap tugas dan tanggung jawab mereka sebagai wakil rakyat. Hal ini dapat menghambat terciptanya pemerintahan yang transparan dan bertanggung jawab di masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya