Biang Keringat pada Bayi, Ini Cara Mudah Mengatasi dan Mencegahnya

Informasi seputar biang keringat yang sering dialami bayi

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 26 Jan 2024, 10:25 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 10:25 WIB
Jangan Sepelekan Biang Keringat
Jangan Sepelekan Biang Keringat

Liputan6.com, Jakarta Biang keringat pada bayi dapat menjadi masalah umum terutama di musim panas atau di lingkungan yang hangat. Merupakan kondisi di mana saluran keringat tersumbat, biang keringat dapat menyebabkan benjolan-benjolan kecil dan merah pada kulit bayi, sering kali disertai dengan rasa gatal atau terbakar. 

Jadi penting untuk memahami gejala, jenis-jenis biang keringat, serta langkah-langkah pencegahan yang efektif, para orangtua dapat menjaga kesehatan kulit bayi mereka dan memberikan kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari. Langkah pertama yang penting adalah mengidentifikasi gejalanya dan memberikan perawatan yang tepat. 

Selain membahas langkah-langkah pengobatan biang keringat, terdapat juga tindakan pencegahan yang dapat diambil oleh para orangtua untuk menghindari terjadinya biang keringat pada bayi mereka. Dengan tips-tips praktis, seperti memilih pakaian yang tepat, hingga menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan sehat bagi pertumbuhan bayi mereka. 

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi seputar biang keringat yang sering dialami bayi, pada Jumat (26/1).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Itu Biang Keringat?

Biang Keringat
Ilustrasi Bayi Credit: pexels.com/Joe

Biang keringat disebabkan oleh sumbatan saluran keringat dan ditandai dengan adanya benjolan yang mungkin terasa sakit atau gatal. Mendinginkan kulit dan menggunakan losion dapat membantu, tetapi jika kondisi ini persisten, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Jika bayi Anda aktif atau berada di tempat yang panas, kemungkinan mereka akan berkeringat. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya biang keringat, terutama pada cuaca yang lebih hangat. Anak-anak dan bayi umumnya memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Jika ditambah dengan merangkak, berjalan, berlari, dan memanjat, suhu tubuh mereka bisa semakin tinggi.

Jadi, jika Anda melihat ruam kulit ketika membuka pakaian bayi, itu mungkin biang keringat, yang dikenal sebagai miliaria. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan dan perhatikan.

Biang keringat terjadi ketika saluran keringat di dalam kulit tersumbat dan keringat terperangkap, membentuk benjolan berisi cairan di kulit. Pada kebanyakan kasus, benjolan-benjolan ini muncul di area di mana ada gesekan, seperti di antara satu bagian tubuh yang bergesekan dengan bagian lainnya, atau di area di mana pakaian yang ketat bergesekan dengan kulit.

Apakah bayi Anda terbangun dengan ruam?

Biang keringat kadang-kadang dapat terjadi saat anak-anak tidur. Jika piyama terlalu besar, selimut terlalu berat, atau bahan kain tidak dapat "menghirup" udara dengan baik, barang-barang ini dapat menyimpan panas dan keringat.

Coba tips-tips berikut:

  • Gunakan selimut yang ringan.
  • Tumpuk selimut.
  • Pilih pakaian tidur yang terbuat dari katun yang dapat "menghirup" udara.

Jika suhu turun dan ruangan tempat bayi Anda tidur menjadi terlalu dingin, lebih baik menggunakan selimut tipis yang bisa Anda lepaskan satu per satu ketika suhu ruangan kembali hangat.


Jenis-jenis Biang Keringat

Biang Keringat
Biang Keringat

Ada beberapa jenis biang keringat yang berbeda.

1. Miliaria Crystallina

Miliaria crystallina merupakan jenis biang keringat yang paling ringan. Ini mempengaruhi lapisan kulit paling atas, yang disebut epidermis.

Anda mungkin melihat benjolan kecil yang mirip gelembung berwarna bening di permukaan kulit bayi Anda. Benjolan-benjolan ini tidak menyakitkan. Biasanya tidak menyebabkan gatal, tetapi luka dapat terbuka jika digaruk.

Jika bayi Anda memiliki ruam, pertimbangkan untuk memberi sarung tangan agar mereka tidak menggaruk dan membuka luka.

2. Miliaria Rubra

Ruam merah dan berbintik ini mempengaruhi lapisan tengah epidermis, yaitu lapisan lebih dalam dari kulit luar. Miliaria rubra sering disebut sebagai prickly heat karena benjolannya dapat terasa nyeri. Mereka juga dapat terasa seperti terbakar atau gatal.

Miliaria rubra adalah jenis biang keringat yang paling umum. Ruam ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit. Bayi mungkin menjadi rewel selama proses penyembuhannya.

Terkadang, miliaria rubra dapat berkembang menjadi pustula. Bentuk kondisi ini disebut miliaria pustulosa.

3. Miliaria Profunda

Miliaria profunda mempengaruhi lapisan kulit terdalam (dermis). Ini sangat jarang terjadi pada bayi dan balita. Kondisi ini terjadi ketika keringat bocor dari kelenjar, membentuk kantong berisi cairan di bawah kulit.

Benjolan-benjolan ini berwarna kulit, bukan bening atau merah. Mereka biasanya jauh lebih besar dan lebih keras dibandingkan benjolan dari jenis biang keringat lainnya. Meskipun mungkin terlihat lebih ringan, efeknya dapat lebih serius.


Apa Saja Gejala Biang Keringat?

Gejala biang keringat melibatkan beberapa tanda yang dapat diidentifikasi, antara lain:

  1. Benjolan Kecil: Biang keringat ditandai dengan adanya benjolan-benjolan kecil yang dapat memiliki warna bening, merah, atau warna kulit.
  2. Kemerahan: Kulit di area yang terkena biang keringat dapat tampak merah, menunjukkan peradangan atau iritasi pada kulit.
  3. Gatal atau Sensasi Terbakar: Beberapa kasus biang keringat dapat menyebabkan gatal atau sensasi terbakar, terutama pada jenis biang keringat yang lebih dalam seperti miliaria rubra. Ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan membuat anak menjadi rewel.
  4. Zona Tubuh yang Paling Sering Terkena: Bagian tubuh anak yang paling sering terkena biang keringat meliputi lipatan leher, lipatan siku dan lutut, ketiak, serta bagian dalam paha. Ini disebabkan oleh gesekan antar kulit atau gesekan antara pakaian yang ketat dengan kulit.

Penting untuk diingat bahwa gejala biang keringat dapat bervariasi tergantung pada jenis biang keringat yang dialami oleh anak. Misalnya, miliaria crystallina cenderung lebih ringan dan tidak menyebabkan gatal, sementara miliaria rubra dapat menyebabkan gatal dan rasa terbakar yang lebih intens. Jika gejala ini terus berlanjut atau menjadi semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.


Bagaimana Pengobatan Biang Keringat?

Sebagian besar waktu, biang keringat akan sembuh dengan sendirinya begitu Anda berhasil mendinginkan tubuh bayi. Berikut adalah beberapa perawatan di rumah yang dapat membantu menyembuhkan biang keringat pada bayi:

1. Mendinginkan Kulit

Anda dapat mendinginkan kulit dengan melepaskan lapisan pakaian ekstra atau dengan pindah ke ruangan yang lebih dingin. Jika bayi Anda telah berada di luar dalam panas dan kelembapan, lepaskan pakaian yang basah dan nyalakan kipas untuk mengeringkan kulit mereka.

2. Menggunakan Air

  • Untuk Ruam Kecil: Jika area yang terkena relatif kecil, seperti pada bagian belakang leher atau lipatan siku, secara lembut tepuk menggunakan kain basah dan dingin untuk meredakan rasa sakit dan menurunkan suhu kulit.
  • Untuk Ruam yang Lebih Besar: Anda juga dapat memberikan bayi mandi air dingin selama minimal 10 menit, tetapi hindari penggunaan sabun karena dapat lebih lanjut mengiritasi kulit. Setelah itu, biarkan kulit mereka kering secara alami. Awasi bayi Anda sepanjang waktu selama mandi.

3. Menggunakan Krim Steroid

Penting untuk mencegah anak-anak agar tidak menggaruk jika biang keringat terasa gatal. Jika ruam terlihat mengganggu bayi Anda, Anda dapat mengoleskan krim hidrokortison 1 persen yang dijual bebas ke area yang berbintik.

Karena steroid dapat memiliki efek samping, diskusikan penggunaannya dengan dokter anak sebelumnya. Hindari penggunaan salep hidrokortison yang mengandung petroleum atau minyak mineral, karena dapat menyumbat pori-pori dan mencegah keringat menguap secara alami.

4. Menggunakan Lotion Calamine atau Anhidrous Lanolin

Jika anak Anda mengalami jenis biang keringat yang lebih parah, lotion calamine dapat membantu menghentikan rasa gatal. Anhidrous lanolin, yang ditemukan dalam produk perawatan puting susu untuk ibu yang menyusui, dapat membantu menjaga saluran keringat tetap bersih dan terbuka.

Penting untuk tetap memantau respons kulit bayi terhadap perawatan ini dan berkonsultasi dengan dokter jika biang keringat tidak kunjung membaik atau memburuk.


Cara Mencegah Biang Keringat 

Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membantu mencegah biang keringat pada bayi Anda:

1. Berhenti sejenak

Ketika Anda berada di taman atau di tempat bermain, periksa apakah anak Anda tidak terlalu panas selama bermain. Jika Anda melihat pakaian basah atau kulit memerah, lepaskan satu lapisan pakaian atau pindah ke tempat yang teduh atau ber-AC untuk sementara waktu.

2. Menjaga Hidrasi

Baik bermain di cuaca dingin atau hangat, pastikan untuk mengambil jeda sering untuk memberikan susu atau air. Ketika bayi Anda terhidrasi, suhu tubuhnya lebih mungkin tetap pada level yang sehat.

3. Berpakaian dalam Lapisan

Jika Anda akan bermain di cuaca dingin, berpakaianlah bayi Anda dengan pakaian yang terbuat dari bahan yang dapat "menghirup" udara dan mengizinkan keringat menguap dari permukaan kulit.

Berhati-hatilah tentang menambah terlalu banyak lapisan. Saat anak-anak bermain dengan aktif, lapisan pakaian dapat menyimpan panas tubuh dan keringat. Praktik terbaik adalah berpakaian anak Anda sekitar sehangat yang Anda kenakan dalam suhu yang sama.

4. Pilih Pakaian Tidur yang Tepat

Komisi Keselamatan Produk Konsumen merekomendasikan agar piyama anak (dari 9 bulan hingga ukuran 14) pas dekat dengan kulit dan tidak terlalu longgar. American Academy of Pediatrics menyarankan penggunaan pakaian tidur dan pakaian yang tahan api karena risiko cedera serius akibat luka bakar.

Ingatlah rekomendasi ini saat membeli pakaian tidur. Misalnya, katun adalah serat alami yang memungkinkan tubuh anak Anda melepaskan panas dan keringat. Beberapa item katun mungkin telah diobati dengan bahan kimia khusus yang juga membuatnya tahan api.

5. Bilas Ulang Pakaian

Deterjen atau residu dari pencucian dapat tetap ada di kain dan menyebabkan iritasi kulit atau berkontribusi pada biang keringat. Mengatur rutinitas mencuci sedikit dapat membantu mengurangi frekuensi biang keringat.

Coba tambahkan siklus bilas tambahan atau sesuaikan tingkat deterjen Anda. Pelajari lebih lanjut tentang biang keringat akibat deterjen cucian.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya