Liputan6.com, Jakarta - Lunar New Year adalah perayaan tahun baru yang merujuk pada penanggalan kalender Lunar atau bulan. Tahun Baru Mengikuti Kalender Lunar ini terhubung dengan budaya yang kuat, perayaannya berbeda-beda di berbagai negara. Perlu dipahami bahwa Lunar New Year seringkali disamakan dengan Chinese New Year, namun sebenarnya mencakup perayaan tahun baru di berbagai negara Asia yang mengikuti kalender bulan.
Baca Juga
Advertisement
Perbedaan antara Lunar New Year dan Chinese New Year terletak pada cakupan budaya yang lebih luas dari yang pertama. Chinese New Year secara khusus merujuk pada perayaan Tahun Baru dalam tradisi Tionghoa, sementara Lunar New Year mencakup perayaan di Vietnam, Korea, dan negara-negara lain yang menggunakan kalender Lunar. Di Indonesia, perayaan Tahun Baru Imlek atau Lunar New Year dirayakan oleh masyarakat Tionghoa dengan meriah, juga dihadiri oleh berbagai komunitas yang ingin merasakan keragaman budaya.
Setiap negara memiliki tradisi unik dalam merayakan Lunar New Year. Di China, perayaan ini dipenuhi dengan lampion, kembang api, dan angpau yang disalurkan sebagai simbol keberuntungan. Di Vietnam, Tahun Baru Lunar dikenal dengan nama Tet, yang diisi dengan persembahan untuk leluhur. Sementara di Korea Selatan, perayaan ini disebut Seollal, di mana masyarakat mengenakan pakaian tradisional hanbok dan menikmati hidangan khas. Memahami perbedaan ini membuka cakrawala tentang kekayaan budaya Lunar New Year di berbagai negara.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang lunar new year dan perayaannya di berbagai negara sebagaimana dimaksudkan, Senin (12/2/2024).
Lunar New Year Adalah Tahun Baru Mengikuti Kalender Lunar
Lunar New Year adalah perayaan tahun baru yang mengikuti kalender Lunar atau kalender bulan. Berbeda dengan Chinese New Year, Lunar New Year dirayakan oleh berbagai komunitas di seluruh dunia yang menggunakan kalender Lunar.
Menurut China Travel, tanggal perayaan Lunar New Year berubah setiap tahunnya, sehingga negara-negara yang merayakannya juga menetapkan tanggal yang berbeda.
Lunar New Year memang memiliki pengaruh yang kuat di berbagai negara Asia, termasuk China, Vietnam, Singapura, Indonesia, dan Malaysia. Di negara-negara ini, perayaan Lunar New Year sering kali menjadi salah satu perayaan terbesar dan paling penting dalam budaya mereka.
Tradisi-tradisi unik dan khas selalu menyertai perayaan ini, mulai dari pesta makan besar hingga upacara tradisional yang dipercayai membawa keberuntungan dan kebahagiaan untuk tahun yang akan datang.
Perayaan Lunar New Year juga menjadi momen penting bagi keluarga dan komunitas untuk berkumpul bersama, merayakan masa lalu, dan menyambut masa depan dengan penuh semangat dan harapan. Selama perayaan ini, banyak yang melakukan perjalanan jauh untuk pulang ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga besar.
Pertemuan ini menjadi kesempatan untuk berbagi cerita, mengenang kenangan lama, dan merencanakan harapan dan cita-cita untuk tahun yang baru.
Meskipun di setiap negara perayaan Lunar New Year adalah memiliki nuansa dan tradisi yang berbeda-beda, inti dari perayaan ini tetap sama, yaitu merayakan pergantian tahun dan mengharapkan keberuntungan serta kebahagiaan bagi semua yang merayakannya. Lunar New Year bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan simbol kebersamaan, tradisi, dan optimisme untuk masa depan yang lebih baik.
Advertisement
Perbedaan Lunar New Year dengan Chinese New Year
Lunar New Year dan Chinese New Year, atau yang lebih dikenal sebagai Tahun Baru Imlek, sering kali digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya terdapat perbedaan yang perlu dicermati. Meskipun keduanya merayakan pergantian tahun berdasarkan kalender Lunar atau kalender bulan, Chinese New Year secara khusus merujuk pada perayaan yang terkait dengan budaya Tionghoa.
Chinese New Year jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, tergantung pada siklus bulan. Perayaan ini dimulai pada tanggal 1 bulan 1 kalender Lunar dan berlangsung selama 15 hari, menculminasi pada Festival Lantern atau Cap Go Meh.
Selama periode ini, keluarga berkumpul untuk merayakan bersama, memberikan amplop merah berisi uang kepada anggota keluarga yang lebih muda, dan menikmati hidangan tradisional khas Tionghoa.
Di sisi lain, Lunar New Year merupakan istilah yang lebih umum digunakan untuk merujuk pada perayaan tahun baru berdasarkan kalender bulan, yang tidak terbatas hanya pada budaya Tionghoa. Lunar New Year dirayakan oleh berbagai kelompok dan komunitas di seluruh dunia yang menggunakan kalender Lunar. Negara-negara seperti Vietnam, Korea, dan Mongolia juga merayakan Lunar New Year dengan tradisi dan budaya yang unik.
Meskipun perbedaan ini ada, keduanya memiliki ciri khas yang mencerminkan semangat kebersamaan, kebahagiaan, dan harapan untuk tahun yang baru. Baik Lunar New Year maupun Chinese New Year menonjolkan nilai-nilai keluarga, keberuntungan, dan keharmonisan dalam masyarakat. Sehingga, meskipun perayaan ini memiliki nuansa dan tradisi yang berbeda, esensinya tetap sama, yakni merayakan pergantian tahun dengan penuh semangat dan optimisme untuk masa depan yang lebih baik.
Perayaan Lunar New Year di Berbagai Negara
Perayaan Lunar New Year di berbagai negara berbeda-beda termasuk di Indonesia. Simak penjelasa perbedaannya berikut ini melansir dari China Highlights dan China Travel:
1. Lunar New Year di China
Perayaan Lunar New Year memiliki nuansa dan tradisi yang khas di berbagai negara, mencerminkan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh masing-masing komunitas. Di China, perayaan ini dirayakan dengan megah dan meriah.
Tradisi yang lazim dilakukan termasuk memasang lampion, makan bersama keluarga, menyalakan kembang api yang spektakuler, dan membagikan angpau sebagai simbol keberuntungan dan harapan untuk tahun baru yang lebih baik.
2. Lunar New Year di Vietnam
Sementara di Vietnam, Lunar New Year dikenal dengan nama Tet atau Vietnamese New Year. Di negara ini, terdapat perbedaan dalam zodiak yang dipakai, yang membuat Vietnam mengenal shio kucing dan kerbau, bukan kelinci dan ox seperti yang umumnya dikenal. Perayaan ini diwarnai dengan tradisi kuno, persembahan untuk leluhur, serta kegiatan sosial dan budaya yang meriah.
3. Lunar New Year di Korea Selatan
Di Korea Selatan, perayaan Lunar New Year dikenal dengan nama Seollal. Perayaan ini disertai dengan tradisi kuno dan penuh makna, di mana warga akan mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea, sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.
Selain itu, makanan tradisional seperti tteokguk (sup dengan kue beras) dan jeon (panekuk) menjadi hidangan khas yang disajikan selama perayaan ini, memperkaya pengalaman dan memberikan nuansa yang lebih dalam dalam perayaan tahun baru.
4. Lunar New Year di Indonesia
Di Indonesia, perayaan Lunar New Year atau yang lebih dikenal dengan sebutan Imlek memiliki keunikan tersendiri dalam konteks keberagaman budaya. Meskipun Imlek dirayakan oleh komunitas Tionghoa sebagai perayaan penting dalam kalender mereka, namun perayaan ini juga dirasakan secara luas oleh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang etnis.
Perayaan Imlek di Indonesia sering kali menjadi momen yang dijadikan untuk merayakan kebersamaan antaranggota keluarga, tetangga, dan teman, tanpa memandang latar belakang etnis. Dekorasi khas Imlek, seperti lampion merah, angpao, dan ornamen-ornamen tradisional Tionghoa, sering kali menjadi pemandangan umum di berbagai daerah, terutama di kawasan dengan populasi Tionghoa yang banyak.
Selain itu, tradisi khas Imlek seperti pemberian angpao (amplop merah berisi uang) kepada anggota keluarga yang lebih muda, berkunjung ke keluarga dan teman, serta menikmati hidangan khas Imlek juga menjadi bagian dari perayaan di Indonesia. Warung-warung dan restoran-restoran Tionghoa ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin merasakan suasana perayaan Imlek dengan mencicipi hidangan khas Tionghoa.
Perayaan Imlek di Indonesia juga sering kali dimeriahkan dengan parade budaya, pesta kembang api, pertunjukan seni tradisional barongsai, dan acara-acara lain yang menampilkan kekayaan budaya Tionghoa.
Advertisement