Imlek adalah Tahun Baru Cina, Kenali Sejarah dan Makna Perayaannya

Imlek, atau yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Cina, merupakan salah satu perayaan terbesar dan paling penting dalam budaya Tionghoa.

oleh Husnul Abdi diperbarui 09 Feb 2024, 17:20 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2024, 17:20 WIB
Ilustrasi Imlek 2024
Ilustrasi Imlek 2024. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Imlek, atau yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Cina, merupakan salah satu perayaan terbesar dan paling penting dalam budaya Tionghoa. Imlek didasari oleh kalender lunar, dan dirayakan oleh komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Selain menjadi momen untuk merayakan tahun baru, perayaan Imlek juga sarat dengan simbol-simbol dan tradisi-tradisi kuno yang kaya makna.

Sejarah dari perayaan Imlek sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Menurut legenda, perayaan Imlek dimulai dari tradisi membersihkan rumah dan memasang lentera merah guna memperingati upaya mengusir monster Nian yang konon memangsa manusia setiap tahun. Sejak saat itu, perayaan Imlek menjadi momen untuk mengusir keburukan dan menyambut kebahagiaan yang baru.

Makna dari perayaan Imlek sangatlah dalam. Selain menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman, perayaan Imlek juga merupakan saat untuk memberikan hadiah atau sembako kepada orang-orang yang kurang beruntung, serta memberikan persembahan kepada leluhur.

Selain itu, perayaan Imlek juga diisi dengan berbagai tradisi seperti menyiapkan makanan khas Imlek, menyalaan kembang api, dan merayakan dengan tarian dan musik tradisional. Melalui keseluruhan rangkaian hari raya, perayaan Imlek adalah wujud keberagaman dan kekayaan budaya Tionghoa yang perlu dijaga dan dilestarikan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (9/2/2024) tentang imlek.

Kapan Imlek 2024?

Ilustrasi Imlek 2024
Ilustrasi Imlek 2024. (Image by Freepik)

Imlek adalah perayaan penting dalam budaya Tionghoa yang dirayakan setiap tahun. Pada tahun 2024, Imlek jatuh pada tanggal 10 Februari. Imlek adalah perayaan Tahun Baru Cina, yang diperingati selama 15 hari, dimulai dari tanggal Imlek hingga hari raya Yuan Xiao atau Cap Go Meh.

Selama perayaan Imlek, keluarga dan teman-teman berkumpul untuk merayakan dengan tradisi-tradisi khas, seperti memberikan angpau, memberi salam tahun baru, dan makan makanan khas Imlek, seperti lumpia hingga kue keranjang. Selain itu, dekorasi rumah juga menjadi bagian penting dari perayaan Imlek, dengan unsur-unsur merah dan emas yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.

Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek adalah perayaang yang tidak hanya sekadar merayakan pergantian tahun, tetapi juga sebagai momen untuk menghargai leluhur dan meningkatkan hubungan antar keluarga. Imlek adalah perayaan yang juga menjadi momen untuk memberikan ucapan selamat Tahun Baru dan harapan-harapan baik untuk tahun yang baru.

Tahun ini, Imlek jatuh pada tanggal 10 Februari 2024, dan menjadi momen untuk merayakan tradisi dan mempererat hubungan antarkeluarga serta teman.

Arti Kata Imlek

Perayaan Imlek dirayakan oleh masyarakat etnis Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kata Imlek adalah bunyi dialek Hokkian yang berasal dari kata yin yang artinya “penanggalan bulan” atau kalender lunar. Tradisi perayaan Imlek juga dipengaruhi oleh budaya Tionghoa dan mitologi mereka, seperti upacara kebersihan rumah, memberi angpao (amplop merah berisi uang), dan makan makanan khas seperti lumpia.

Di Indonesia, Imlek adalah perayaan yang umumnya diwarnai dengan barongsai, pawai, dan dekorasi merah yang melambangkan keberuntungan. Masyarakat Tionghoa juga melakukan doa dan mempersembahkan sesajen dalam rangka memohon keberkahan dan kesuksesan di tahun yang baru.

Selain sebagai perayaan keagamaan, Imlek juga menjadi momen penting untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara. Secara umum, Imlek adalah simbol kekompakan dan harmoni antaretnis dalam keberagaman Indonesia.

Sejarah Imlek

Ilustrasi Imlek 2024
Ilustrasi Imlek 2024. (Image by chandlervid85 on Freepik)

Imlek adalah salah satu perayaan yang paling penting dalam budaya Cina. Sejarah Imlek bermula dari ribuan tahun yang lalu, ketika legenda mengisahkan tentang keberadaan seekor makhluk buas bernama Nian yang datang pada malam tahun baru untuk memangsa manusia dan hewan. Untuk mengusir Nian, penduduk desa menggunakan warna merah, menyalakan kembang api, dan menaruh makanan di luar rumah mereka.

Tradisi ini kemudian berkembang menjadi perayaan tahun baru yang diselenggarakan setiap tahun. Selain itu, perayaan Imlek juga memiliki kaitan dengan adat dan kepercayaan Cina kuno yang telah berkembang selama berabad-abad.

Di samping itu, Imlek juga menjadi momen penting untuk berkumpul bersama keluarga, membersihkan rumah dari keberuntungan lama, dan menyambut keberuntungan baru. Imlek sendiri diperingati selama 15 hari, dimulai dari malam tahun baru hingga Festival Lentera, di mana keluarga dan teman-teman berkumpul untuk menyaksikan lentera-lentera yang indah. Dengan nilai-nilai kekeluargaan, keberuntungan, dan budaya yang kaya, perayaan Imlek menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Cina.

Sejarah Imlek di Indonesia

Sejarah Imlek di Indonesia bermula pada abad ke-15 ketika para pedagang Cina mulai merantau dan membawa budaya Imlek ke Nusantara. Tahun Baru Imlek atau disebut juga sebagai Tahun Baru Cina, diperingati berdasarkan penanggalan lunar, yang jatuh pada bulan Januari atau Februari.

Di Indonesia, perayaan Imlek sudah menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Tionghoa. Masyarakat Tionghoa di Indonesia merayakan Imlek dengan melakukan berbagai macam kegiatan, seperti memberikan angpao (amplop merah berisi uang), memasang lampion, memasak makanan khas seperti lumpia dan mie, bahkan ada yang merayakannya dengan barongsai dan liong.

Kini, Imlek telah menjadi salah satu perayaan nasional yang meriah dan disambut dengan penuh sukacita oleh masyarakat Indonesia, tidak hanya oleh masyarakat Tionghoa. Perayaan Imlek di Indonesia juga menjadi ajang promosi budaya Tionghoa yang kaya dan berwarna. Semakin banyak masyarakat Indonesia yang ikut merayakan Imlek sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa.

Makna Perayaan Imlek

Ilustrasi
Ilustrasi angpao Imlek. (dok. pexels/Angela Roma)

Imlek adalah perayaan yang penting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Perayaan Imlek tidak hanya sekedar merayakan pergantian tahun, tetapi juga memiliki makna filosofis dan tradisional yang dalam.

Makna perayaan Imlek melambangkan kesempurnaan dan keberuntungan. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa perayaan ini merupakan saat yang tepat untuk membersihkan rumah dari energi negatif dan membuka lembaran baru dalam kehidupan. Selain itu, perayaan Imlek adalah momen untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan kebersamaan.

Selama perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa juga melakukan berbagai ritual tradisional seperti memberikan angpao, menyalakan petasan, serta menyantap makanan khas seperti lumpia dan kue keranjang. Semua aktivitas ini dilakukan dengan harapan agar mendatangkan keberuntungan dan kesuksesan di tahun yang baru.

Dengan makna yang dalam dan pesan-pesan positif yang disampaikan, perayaan Imlek tidak hanya menjadi momen kebahagiaan bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga menjadi inspirasi bagi semua orang untuk selalu menjaga keharmonisan dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya