Cara Mudah Hilangkan Mikroplastik di Air Minum Menurut Ilmuwan, Wajib Dicoba

Cara kuno hilangkan mikroplastik

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 11 Mar 2024, 11:10 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2024, 11:10 WIB
Apakah Banyak Minum Air Putih Bisa Mengatasi Masalah Kulit Kering?
Cara Mudah Hilangkan Mikroplastik di Air Minum (Ilustrasi Sumber: Andrea Piacqudio/unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta Potongan kecil mikroplastik telah menjadi masalah besar, mengancam kesehatan manusia melalui makanan dan minuman. Namun, sebuah terobosan ilmiah menunjukkan bahwa ada cara efektif untuk menghilangkan mikroplastik dari air minum, yakni dengan merebusnya seperti cara lama. 

Sebuah tim peneliti dari Universitas Kedokteran Guangzhou dan Universitas Jinan di Tiongkok telah menemukan metode yang menjanjikan. Mereka melakukan serangkaian pengujian pada air lunak dan air keran sadah. Kemudian mereka menambahkan nanoplastik dan mikroplastik sebelum merebus cairan dan menyaring endapan yang dihasilkan.

Hasilnya mengejutkan, dalam beberapa kasus, hingga 90 persen mikroplastik dapat dihilangkan melalui proses perebusan dan penyaringan. Meskipun efektivitasnya bervariasi tergantung pada jenis air. Keuntungannya jelas, hampir semua orang bisa melakukannya dengan alat sederhana yang ada di dapur mereka.

Menurut para peneliti, strategi ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi paparan mikroplastik melalui konsumsi air. Berikut Liputan6.com metangkum penelitian cara menghilangkan mikroplastik di air minum melansir dari berbagai sumber, Senin (11/3/2024).

Cara Orang Kuno Merebus Air Jadi Andalan

merebus air
Cara Mudah Hilangkan Mikroplastik di Air Minum(sumber: freepik)

Sebuah hasil riset terbaru yang dipublikasikan dalam Nature ecology and Evolution menyimpulkan, manusia mulai memasak sekitar 780.000 tahun yang lalu. Jika dulu cara ini dipakai agar mematikan bakteri, kini cara ini masih diakui bahkan bisa menghilangkan mikroplastik.

Meskipun masih belum diketahui secara pasti dampak mikroplastik terhadap tubuh manusia, penelitian ini menunjukkan langkah-langkah praktis untuk mengurangi paparan mikroplastik melalui air minum. Minum air matang, yang dianggap sebagai tradisi lokal di beberapa daerah, tampaknya merupakan langkah jangka panjang yang layak untuk mengurangi risiko paparan mikroplastik.

Namun, para ilmuwan menggarisbawahi perlunya penelitian lebih lanjut tentang efek mikroplastik terhadap tubuh manusia. Meskipun demikian, penemuan mereka memberikan optimisme bahwa dengan tindakan yang tepat. Begitu pula perlindungan dari bahaya mikroplastik yang semakin mengkhawatirkan.

Mikroplastik Cemari Air Minum Dalam Kemasan

Ilustrasi Minum Air Putih (sumber: freepik)
Cara Mudah Hilangkan Mikroplastik di Air Minum(sumber: freepik)

Penelitian global yang didukung oleh State University of New York at Fredonia dan Orb Media menemukan bahwa air minum dalam kemasan plastik mengandung mikroplastik berbahaya. 

Menurut studi terbaru yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, rata-rata terdapat 240 ribu potongan plastik per liter air dalam merek-merek populer. Angka ini jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, menciptakan potensi masalah kesehatan yang memerlukan penelitian lebih lanjut. 

Profesor riset geokimia di Universitas Columbia, Beizhan Yan, menyarankan untuk mempertimbangkan alternatif seperti air keran jika masyarakat mengkhawatirkan nanoplastik dalam air kemasan.

Mikroplastik Sudah Sampai Jantung

benefit kulit ubi jalar 2
Ilustrasi jantung/Copyright unsplash.com/jesse orrico)

Sebuah penelitian dari Rumah Sakit Anzhen Beijing di China menemukan bahwa sembilan jenis plastik ditemukan dalam lima jenis jaringan jantung manusia. Studi ini juga menunjukkan bahwa beberapa mikroplastik secara tidak sengaja terbawa ke dalam tubuh subjek selama operasi.

Plastik yang ditemukan di tiga bagian berbeda dari jantung termasuk poli(metil metakrilat), yang sering digunakan sebagai alternatif antipecah dari kaca. Para peneliti menegaskan bahwa partikel ini tidak terkait dengan paparan tidak sengaja selama operasi.

Mikroplastik, dengan diameter kurang dari 5 milimeter, dapat memasuki tubuh manusia melalui mulut, hidung, dan rongga tubuh lainnya. Dokter Kun Hua, Xiubin Yang, dan timnya ingin menyelidiki apakah partikel-partikel ini bisa masuk ke dalam sistem kardiovaskular manusia melalui paparan langsung dan tidak langsung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya