Liputan6.com, Jakarta Keguguran adalah kondisi di mana janin di dalam kandungan tidak dapat bertahan hidup dan keluar dari rahim wanita sebelum mencapai usia kehamilan yang diharapkan. Keguguran dapat terjadi pada tahap awal kehamilan atau bahkan pada trimester kedua dan ketiga. Banyak faktor yang dapat menyebabkan keguguran, termasuk masalah genetik, gangguan hormonal, infeksi, atau masalah pertumbuhan janin yang tidak normal.
Baca Juga
Advertisement
Gejala keguguran dapat bervariasi, tetapi yang paling umum adalah pendarahan vagina yang tidak normal, nyeri perut atau kram yang hebat, serta keluarnya jaringan kecil atau gumpalan darah dari vagina. Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, segera hubungi dokter kandungan untuk mendapatkan perawatan dan pemeriksaan yang tepat.
Untuk mencegah keguguran, penting untuk menjaga kesehatan dan gaya hidup yang sehat selama kehamilan. Menghindari konsumsi alkohol, merokok, atau menggunakan obat terlarang sangat penting untuk melindungi janin dan mencegah adanya risiko keguguran.
Selain itu, menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga dengan aman, menghindari stres berlebihan, dan rutin mengunjungi dokter kandungan untuk pemeriksaan prenatal juga dapat membantu mencegah keguguran. Jika kamu memiliki riwayat keguguran atau masalah lain yang meningkatkan risiko keguguran, perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/3/2024) tentang penyebab keguguran.
Apa itu Keguguran?
Keguguran adalah suatu kondisi di mana janin yang sedang dalam perkembangan di dalam rahim gagal bertahan dan akhirnya terlepas sebelum mencapai usia kehamilan yang normal. Keguguran bisa terjadi pada tahap awal kehamilan, biasanya sebelum usia kehamilan 20 minggu, atau pada tahap lanjut kehamilan.
Keguguran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelainan kromosom pada janin, masalah hormonal pada ibu, kelainan struktural pada rahim, infeksi, atau gangguan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, faktor-faktor seperti usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua, gangguan kesehatan ibu seperti diabetes atau hipertensi, juga dapat meningkatkan risiko keguguran.
Tanda dan gejala keguguran dapat bervariasi, tergantung pada usia kehamilan saat keguguran terjadi. Gejala yang umum terjadi adalah perdarahan vaginal, nyeri perut atau kram, serta penurunan tanda-tanda kehamilan seperti mual dan muntah. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Keguguran adalah kondisi yang dapat menyebabkan trauma emosional bagi pasangan yang mengalaminya. Oleh karena itu, dukungan psikologis dan dukungan sosial sangat penting dalam proses pemulihan pasangan yang mengalami keguguran.
Advertisement
Penyebab Keguguran
Keguguran merupakan kejadian yang menyedihkan dan sering dialami oleh ibu hamil. Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab keguguran. Berikut ini adalah beberapa penyebab keguguran:
1. Kelainan kromosom: Salah satu penyebab umum keguguran adalah kelainan kromosom pada janin. Kelainan ini dapat terjadi secara alamiah atau berasal dari faktor genetik.
2. Gangguan hormonal: Keguguran juga dapat terjadi akibat gangguan hormonal pada ibu hamil. Kadar hormon yang tidak seimbang, seperti penurunan kadar progesteron yang penting dalam menjaga kehamilan, dapat menyebabkan keguguran.
3. Penyakit kronis: Beberapa penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit tiroid yang tidak terkendali, dapat meningkatkan risiko keguguran.
4. Infeksi: Adanya infeksi seperti infeksi saluran reproduksi, infeksi rahim, atau infeksi bakteri pada pembukaan serviks dapat menjadi penyebab keguguran.
5. Faktor lingkungan: Paparan terhadap zat-zat beracun seperti merokok, alkohol, atau obat-obatan tertentu, dapat meningkatkan risiko keguguran.
6. Trauma fisik: Trauma fisik yang parah atau kecelakaan yang mengakibatkan benturan pada perut dapat menyebabkan keguguran.
7. Kesalahan genetik: Terkadang, keguguran dapat juga terjadi akibat adanya kesalahan genetik pada janin.
8. Usia ibu: Usia ibu juga dapat mempengaruhi risiko keguguran. Semakin tua usia ibu, semakin tinggi risiko keguguran.
Itulah beberapa penyebab keguguran yang perlu dipahami. Sebagai calon ibu, penting untuk memahami faktor-faktor ini agar dapat menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya keguguran.
Gejala Keguguran
Keguguran atau abortus adalah kondisi di mana janin yang berkembang dalam rahim tidak dapat bertahan hidup dan akhirnya kehamilan berakhir sebelum mencapai usia kehamilan yang cukup. Keguguran dapat terjadi pada setiap tahap kehamilan, namun kebanyakan terjadi pada trimester pertama. Berikut adalah beberapa gejala umum yang biasanya dialami oleh wanita yang mengalami keguguran:
1. Perdarahan vagina: Salah satu gejala paling umum adalah perdarahan vagina yang bisa semakin berat seiring waktu. Perdarahan ini bisa serupa seperti menstruasi atau lebih berat dengan gumpalan darah.
2. Kram perut: Wanita yang mengalami keguguran juga akan merasakan kram perut atau sakit seperti saat menstruasi. Kram ini bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba dan bisa disertai dengan nyeri punggung.
3. Keluarnya jaringan atau gumpalan darah: Selain darah, pada beberapa kasus, wanita yang mengalami keguguran juga dapat mengeluarkan jaringan atau gumpalan yang merupakan sisa-sisa produk kehamilan.
4. Penurunan gejala kehamilan: Wanita yang mengalami keguguran juga bisa mengalami penurunan gejala kehamilan seperti hilangnya mual dan muntah, penurunan tingkat hormon kehamilan (seperti pada tes kehamilan), dan penurunan pembesaran payudara.
5. Sakit punggung dan kram paha: Beberapa wanita dapat merasakan sakit punggung yang parah atau kram pada paha.
6. Kehilangan semua gejala kehamilan: Beberapa wanita mengalami kehilangan semua gejala kehamilan secara mendadak, seperti hilangnya nyeri payudara atau berkurangnya sering buang air kecil.
Penting untuk diingat bahwa setiap kehamilan dan setiap keguguran bisa berbeda. Jika mengalami gejala-gejala di atas, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Advertisement
Pencegahan Keguguran
Keguguran merupakan kondisi kandungan yang tidak stabil dan dapat berujung pada kehilangan janin. Untuk mencegah keguguran, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Mengonsumsi makanan sehat: Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dapat menjaga kesehatan rahim dan janin. Pastikan tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, khususnya asam folat, zat besi, dan kalsium.
2. Hindari merokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang: Rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko keguguran. Menghindari konsumsi bahan-bahan tersebut dapat membantu menjaga kesehatan kandungan.
3. Menghindari stres: Stres berlebihan dapat berdampak negatif pada kehamilan. Cobalah untuk menjaga keseimbangan emosional dan mengurangi stres dengan melakukan relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang menyenangkan.
4. Menjaga berat badan yang sehat: Memiliki berat badan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat meningkatkan risiko keguguran. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan yang sehat selama kehamilan.
5. Rutin memeriksakan kehamilan: Mengunjungi dokter secara teratur dapat membantu mendeteksi potensi masalah kesehatan dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
6. Olahraga secara teratur: Melakukan olahraga ringan secara teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah ke rahim dan memperkuat otot-otot yang mendukung kehamilan.
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan tersebut, diharapkan risiko keguguran dapat diminimalisir dan kesehatan kandungan dapat terjaga dengan baik.