Doa Niat Sholat Idul Fitri di Hari Lebaran, Simak Tata Cara dan Amalannya

Doa niat sholat Idul Fitri biasa dilakukan 5 waktu secara berjamaah atau sendiri sebanyak 2 rakaat.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 26 Mar 2024, 17:55 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2024, 17:55 WIB
Ilustrasi sholat Idul Fitri (Istimewa)
Ilustrasi sholat Idul Fitri (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Idul Fitri adalah hari raya yang sangat dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Pada hari yang penuh sukacita ini, umat muslim melaksanakan sholat Idul Fitri sebagai bentuk rasa syukur, atas berhasil menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan. Sebelum melaksanakan sholat, umat muslim menjalankan doa niat sholat Idul Fitri sebagai bagian tak terpisahkan dari ibadah tersebut.

Doa niat sholat Idul Fitri ini berfungsi sebagai pengingat diri, bahwa kita melakukan sholat bukan hanya sebagai rutinitas semata, tetapi sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Tata cara sholat Idul Fitri juga memiliki aturan tersendiri yang harus diikuti oleh umat muslim. Pada saat pelaksanaan sholat, umat muslim biasanya berkumpul di lapangan atau di masjid untuk melaksanakan ibadah ini secara berjamaah.

Selain itu, tata cara pelaksanaan sholat Idul Fitri juga melibatkan rakaat khusus yang berbeda dengan sholat fardhu pada umumnya. Dalam menjalankan ibadah Sholat Idul Fitri, umat muslim diharapkan tetap khusyuk dan penuh khidmat. Dengan mengucapkan doa niat sholat Idul Fitri, kita mengingatkan diri sendiri untuk menjalankan ibadah dengan penuh penghormatan dan rasa syukur kepada Allah SWT. 

Berikut ini doa niat sholat Idul Fitri yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (26/3/2024). 

 

Doa Niat Sholat Idul Fitri

Idul Fitri
Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri Credit: pexels.com/Chattrapal

Hukum melaksanakan salat Idul Fitri ini adalah sunah muakkad, karena Rasulullah SAW selalu mengerjakannya. Sedangkan menurut pendapat Imam Abu Hanifah, hukumnya fardhu ‘ain dan menurut Imam Ahmad hukumnya fardhu kifayah.

Salat Idul Fitri disunahkan, baik bagi orang yang mukmim ataupun musafir, merdeka atau budak, laki-laki maupun perempuan.

Niat Sholat Idul Fitri untuk Imam

أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatan li 'idil fitri rak'ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta'aalaa

Artinya: Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Idul Fitri sebanyak dua raka'at sebagai imam karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Idul Fitri untuk Makmum

أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatan li 'idil fitri rak'ataini makmuuman lillaahi ta'aalaa

Artinya: Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Idul Fitri sebanyak dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala.

Hukum melafalkan niat ini merupakan sunnah, yang wajib adalah secara sadar dan sengaja dalam batin berniat menunaikan sholat sunnah idul fitri. Sebelum imam dan makmum berniat, sholat dimulai tanpa adzan dan iqamah karena tidak disunnahkan. Cukup hanya dengan seruan “ash-shalaatul jami’ah”.

Tata Cara Sholat Idul Fitri

[Fimela] Ilustrasi salat id
ilustrasi salat idul fitri | pexels.com/@chattrapal-shitij-singh-1549095

Ada tata cara sholat Idul Fitri yang berbeda dengan sholat yang biasa dilakukan 5 waktu. Salat Idul Fitri bisa dilaksanakan secara berjamaah atau sendiri sebanyak 2 rakaat dengan takbir sebanyak tujuh kali di rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.

Supaya tidak salah, simak panduan dan urutan Sholat Idul Fitri berikut ini agar ibadah detikers menjadi lebih afdal.

1. Membaca Niat Salat Idul Fitri

2. Melakukan Takbiratul Ihram

3. Membaca Doa Iftitah

4. Takbir Sebanyak 7 kali (Rakaat Pertama)

Setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah, selanjutnya melakukan takbir sebanyak tujuh kali. Di sela-sela setiap takbir dianjurkan untuk membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Arab-Latin: Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa"

Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang"

Atau bisa juga membaca tasbih berikut ini:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Arab-Latin: Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar wala haulawala quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

5. Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek

Setelah takbir sebanyak tujuh kali, rukun selanjutnya adalah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan bacaan surat pendek seperti salat fardhu dan sunah umumnya. Pada solat Id rakaat pertama dianjurkan untuk membaca Surat Al-A'la.

6. Ruku' Hingga Berdiri Lagi

Rukun selanjutnya setelah selesai membaca surat pendek sama seperti pelaksanaan salat fardhu dan sunah lainnya. Salat dilanjutkan dengan ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri untuk rakaat kedua. Untuk bacaannya pun sama seperti bacaan salat biasanya.

7. Takbir Lima Kali (Rakaat Kedua)

Pada rakaat kedua, melakukan takbir sebanyak lima kali. Bacaan yang dilafalkan di sela-sela takbir sama seperti pada rakaat pertama.

8. Mengulangi Rukun Seperti Rakaat Pertama

Setelah melakukan takbir sebanyak lima kali, rukun salat Id selanjutnya sama seperti pada rakaat pertama mulai dari membaca al-Fatihah, ruku', sujud, hingga salam. Pada rakaat kedua, disarankan untuk membaca Surat urat al-Ghâsyiyah.

Doa Setelah Sholat Idul Fitri dan Amalannya

Ilustrasi Idul Fitri
Ilustrasi Idul Fitri (Photo on Freepik)

Doa sholat Idul Fitri ini bisa kamu lafalkan setelah melaksanakan sholat. Berikut doa sholat Idul Fitri:

اَللّهُمَّ أَعْطِنِي خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا فِيْهِ، وَاْصرِفْ عَنِّي شَرَّهُ وَشَرَّ مَا فِيْهِ، اَللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي فِيْهِ كُلَّ خَيْرٍ وَاجْعَلْنِي بَارًّا فِيْهِ بِوَالِدَيَّ، وَاجْعَلْنِي يَا الله مِنْ عِبَادِكَ الْمغْفٌوْرِ لَهُمْ فِي هَذَا الْيَومِ الْمُبَارَكَ، اللهُمَّ ارْحَم ْمَوْتَنا وَمَوْتَى الْمُسْلِمِيْنَ، .اللهم تَقَبَّلْ ِمنَّا الطَّاعَاتِ وَاغْفِر ْلَنَا الْخَطَايَا وَالسَّيِّئَاتَ.

“Ya Allah berikanlah aku kebaikan dari hari ini, dan kebaikan dari setiap hal yang ada pada hari ini. Dan jauhkanlah aku dari kejelekan di hari ini dan kejelekan setiap sesuatu yang ada pada hari ini. Ya Allah catatlah pada hari ini setiap kebaikan dan jadikanlah kebaikan bagi kedua orang tuaku dan jadikanlah aku sebagai hamba-Mu yang Engkau ampuni pada hari yang berkah ini. Ya Allah ampunilah dosa para keluarga kami yang sudah meninggal dan seluruh kaum muslimin yang sudah meninggal. Ya Allah terimalah ketaatan kami dan ampunilah segala kesalahan dan keburukan yang telah kami perbuat.”

Berikut beberapa amalan Idul Fitri:

1. Mandi dan menyucikan diri

Sebelum melaksanakan salat Idul Fitri, kita dianjurkan untuk mandi dan menyucikan diri atau berwudhu sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini diriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas RA yang berbunyi:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى.

Artinya: 

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha." (HR. Ibnu Hibban)

2. Memakai pakaian terbaik dan wewangian

Sebelum melaksanakan salat Id, dianjurkan untuk memakai pakaian terbaik dan menghias diri atau berdandan. Selain itu, dianjurkan juga untuk memakai wewangian. Hal ini merupakan salah satu ajaran Rasulullah SAW sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Qayyim bahwa "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa keluar ketika salat Idul Fitri dan Idul Adha dengan pakaiannya yang terbaik".

3. Makan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri

Berbeda dengan salat Idul Adha, sebelum melaksanakan salat Idul Fitri dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Hal ini dianjurkan karena pada hari Raya Idul Fitri umat Islam tidak lagi melaksanakan ibadah puasa seperti saat bulan Ramadan. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

"Rasulullah SAW biasa berangkat Shalat Ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari Shalat Ied baru beliau menyantap hasil qurbannya."

4. Mengambil jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dianjurkan sesuai dengan Hadis Nabi Muhammad SAW

Saat pergi menuju tempat salat Idul Fitri atau pulang dari tempat salat Idul Fitri, kita dianjurkan untuk melewati jalan yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar saat pergi atau pulang kita bertemu dengan lebih banyak orang untuk bersilaturahmi. Selain itu, kita dianjurkan untuk berjalan kaki menuju tempat salat Idul Fitri. Hal ini diriwayatkan oleh ibnu Jabir melalui hadits yang berbunyi:

كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika shalat 'ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang."

Serta hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berangkat shalat 'ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya