Doa Niat Puasa Syawal, Pahami Ketentuan, Tata Cara, dan Keutamaannya Juga

Doa niat puasa Syawal menjadi pengahuan yang perlu diketahui sebelum mengerjakannya.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 27 Mar 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2024, 15:00 WIB
Niat Puasa Sunnah Syawal
Niat Puasa Sunnah Syawal / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Puasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW bagi umat Islam setelah selesai menjalani puasa Ramadhan. Puasa ini dianjurkan dilakukan bedanya enam hari di bulan Syawal. Tidak perlu berurutan, amalan sunah ini dapat dilakukan kapanpun selama bulan Syawal kecuali tanggal 1 Syawal. Doa niat puasa Syawal menjadi pengahuan yang perlu diketahui sebelum mengerjakannya.

Puasa Syawal 6 hari dan keutamaan mengerjakannya setelah bulan Ramadhan disampaikan Abu Ayyub Al-Anshari RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh (HR Muslim).

Hukum puasa Syawal ini termasuk dalam kategori ibadah sunnah muakkadah, yang artinya ibadah ini sangat dianjurkan dan pahalanya besar namun tidak diwajibkan. Keutamaan puasa Syawal tidak hanya terbatas pada pahala yang besar, namun juga membawa berkah dan keberkahan dalam hidup sehari-hari. Puasa ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan ketaqwaan, membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan, serta mempererat hubungan dengan Allah SWT melalui ibadah yang khusyuk dan ikhlas.

Oleh karena itu, sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk memahami doa niat puasa Syawal sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan juga sebagai wujud cinta dan taat kepada Sunnah Rasulullah SAW. berikut bacaan doa niat puasa Syawal beserta artinya yang Liputsn6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/3/2024).

Bacaan Doa Niat Puasa Syawal

Tata Cara Puasa Syawal
Hukum Puasa Syawal / Sumber: iStockphoto

Bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah puasa Syawal, berikut bacaan doa niat puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.

Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, niat puasa Syawal bisa dibaca pada siang hari, asalkan yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh, berikut bacaan niatnya,

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ. Artinya,

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.

Ada pula bacaan doa niat puasa Syawal bagi umat Islam yang hendak mengerjakan puasa tersebut selama enam hari berturut-turut.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ للهِ تعالى

Nawaitu shauma ghadin 'an adai sittatin min syawwal lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa pada esok hari untuk menunaikan puasa sunah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta'ala.

Ketentuan Puasa Syawal

Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam setelah selesai menjalankan puasa Ramadhan. Berikut ketentuan pelaksanaan puasa Syawal.

1. Durasi Puasa

Puasa sunah Syawal dilakukan selama enam hari berturut-turut, sesuai dengan hadis Nabi SAW yang menyebutkan bahwa puasa Syawal dilakukan selama enam hari setelah puasa Ramadhan. Puasa ini memberikan pahala seolah-olah telah berpuasa sepanjang tahun.

2. Waktu Pelaksanaan

Lebih utama dilakukan puasa Syawal sehari setelah Idul Fitri, namun dapat dilakukan sepanjang bulan Syawal. Para ulama menyarankan untuk melaksanakan puasa tersebut secara berurutan, tetapi jika dilakukan tidak berurutan juga tidak menjadi masalah.

3. Penggantian Puasa Qadha

Bagi yang memiliki kewajiban puasa qadha (mengganti) dari bulan Ramadhan yang belum terlaksana, sebaiknya memulai dengan qadha puasa tersebut sebelum melaksanakan puasa Syawal. Hal ini lebih utama dan akan mendapatkan pahala yang besar, sebagaimana disampaikan dalam penjelasan dari Ibu Rajab Al Hambali.

Tata Cara Pelaksanaan Puasa Syawal

Niat Puasa Syawal 6 Hari
Tata Cara Puasa Syawal / Sumber: iStockphoto

Tata cara pelaksanaan puasa Syawal sama dengan puasa pada umumnya, berikut diantaranya

  1. Membaca niat puasa.
  2. Disarankan untuk melakukan sahur.
  3. Menahan makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
  4. Bersegera untuk berbuka jika sudah tiba waktu maghrib.

Keutamaan Puasa Syawal

Puasa Syawal memiliki beragam keutamaan yang dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan kecintaan. Menurut Syekh Ibrahim al-Baijuri dalam kitabnya, Hasyiyatul Baijuri 'ala Syarhil Allamah Ibni Qasim Juz 1, Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitabnya berjudul Lathaif al-Ma'arif fima li Mawasim al- 'Am min al-Wadhaif, berikut adalah beberapa keutamaan puasa Syawal.

1. Penyempurna Puasa Ramadhan

Puasa Syawal dianggap sebagai penyempurna terhadap ibadah puasa Ramadhan. Seperti halnya shalat sunnah Rawatib yang melengkapi shalat wajib lima waktu, puasa Syawal membantu melengkapi kesempurnaan ibadah puasa Ramadhan.

2. Pahala Setahun

Melalui puasa Syawal, seseorang akan mendapatkan pahala setahun penuh sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW. Hal ini menunjukkan kebesaran pahala yang dapat diraih dengan melaksanakan ibadah ini.

3. Tanda Diterimanya Ibadah

Puasa Syawal juga menjadi tanda diterimanya ibadah puasa di bulan Ramadhan. Melanjutkan ibadah puasa setelah Ramadhan menunjukkan rahmat dan anugerah Allah SWT serta kesungguhan umat Islam dalam menjalankan kebaikan.

4. Perwujudan Rasa Bersyukur

Puasa Syawal juga menjadi perwujudan rasa syukur umat Islam terhadap Allah SWT atas segala anugerah yang telah diberikan selama bulan Ramadhan, seperti ibadah puasa, qiyamul lail, zakat, dan lainnya.

5. Tidak Memutuskan Ibadah

Dengan melaksanakan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal, umat Islam menunjukkan bahwa ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan tidak terputus. Hal ini menggambarkan kesungguhan dan keberlanjutan dalam menjaga ketaatan kepada Allah SWT.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya