12 Gejala ISPA, Pahami Juga Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pengertian, gejala, penyebab dan pengobatan ISPA

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 14 Apr 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2024, 21:00 WIB
Sesak Napas
Ilustrasi Sesak Napas Credit: pexels.com/Hola

Liputan6.com, Jakarta Mengenal gejala ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan diri dan orang-orang di sekitar kita. Gejala ISPA tidak hanya terbatas pada batuk dan pilek biasa, tetapi juga mencakup sejumlah tanda yang dapat menjadi indikasi adanya infeksi serius pada saluran pernapasan. Dari gangguan pernapasan yang mengganggu hingga demam yang tidak kunjung mereda, setiap gejala ISPA membawa pesan tersendiri tentang kondisi kesehatan seseorang.

Namun, yang seringkali membuat penasaran adalah bagaimana gejala ISPA dapat berbeda-beda pada setiap individu. Ada yang mungkin hanya mengalami sedikit ketidaknyamanan, sementara yang lain dapat merasakan dampak yang lebih serius seperti sesak nafas atau nyeri dada. Kekhawatiran akan penularan juga menjadi pertimbangan penting, terutama dalam situasi pandemi seperti saat ini di mana virus dapat dengan mudah menyebar di antara komunitas.

Melalui pemahaman yang mendalam tentang gejala ISPA, kita dapat lebih waspada dan proaktif dalam merespons setiap tanda-tanda yang muncul. Hal ini tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga untuk membantu memutus mata rantai penyebaran infeksi di lingkungan sekitar.

Selain ISPA pemahaman tentang informasi lain seputar ISPA menjadi hal yang penting, untuk itu berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, pengertian, gejala, penyebab dan pengobatan ISPA, Minggu (14/4/2024).

Apa Itu ISPA?

ilustrasi sesak napas/freepik
ilustrasi sesak napas/freepik

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah kondisi medis yang terjadi ketika saluran pernapasan, terutama bagian atas seperti hidung, sinus, faring, dan laring, mengalami infeksi akut. Infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus, bakteri, atau jamur yang menyerang sistem pernapasan manusia. ISPA dapat menimbulkan sejumlah gejala yang bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti batuk, pilek, dan demam, hingga gejala yang lebih serius seperti kesulitan bernapas dan gangguan pernapasan lainnya.

Salah satu karakteristik utama ISPA adalah kemampuannya untuk dengan mudah menular dari satu individu ke individu lainnya. Hal ini membuat siapa pun, tanpa memandang usia, dapat mengalami ISPA. Namun, orang yang berusia muda, terutama anak-anak, dan mereka yang berusia lanjut (lansia) cenderung lebih rentan terhadap infeksi ini karena sistem kekebalan tubuh mereka mungkin lebih lemah.

ISPA dapat terjadi baik pada saluran pernapasan bagian atas maupun bagian bawah. Contoh infeksi saluran pernapasan atas meliputi flu biasa, epiglottitis (radang pada epiglotis), radang tenggorokan, faringitis (radang pada faring), dan sinusitis (infeksi sinus). Sementara itu, infeksi saluran pernapasan bawah dapat melibatkan infeksi bakteri seperti Staphylococcus aureus atau bahkan infeksi jamur pada kasus yang lebih jarang terjadi.

Salah satu contoh yang paling menonjol dari ISPA saat ini adalah COVID-19, yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. COVID-19 telah menjadi pandemi global dan merupakan salah satu jenis penyakit ISPA yang dapat menyebabkan gejala yang bervariasi mulai dari gejala ringan hingga gejala yang parah, seperti pneumonia dan gangguan pernapasan yang mengancam jiwa.

Penting untuk diingat bahwa jika seseorang mengalami gejala ISPA, termasuk gejala yang dapat terkait dengan COVID-19, penting untuk segera melakukan pemeriksaan medis dan mengikuti protokol pemeriksaan yang disarankan, seperti swab antigen (rapid test antigen) atau pemeriksaan PCR, untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat. Langkah-langkah pencegahan juga sangat penting dalam mengendalikan penyebaran ISPA, termasuk COVID-19, di masyarakat.

Apa Saja Gejala ISPA?

ilustrasi sesak napas
ilustrasi sesak napas

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah kondisi kesehatan yang seringkali disertai dengan berbagai gejala yang dapat mempengaruhi saluran pernapasan atas dan bawah. Memahami gejala-gejala ISPA dapat membantu kita mengenali tanda-tanda awal dan mencari perawatan yang tepat. Berikut adalah beberapa gejala ISPA yang perlu diperhatikan secara lebih rinci:

  1. Batuk: Batuk merupakan gejala utama ISPA. Batuk dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu batuk kering yang tidak menghasilkan lendir dan batuk berdahak yang disertai dengan produksi lendir atau dahak. Batuk yang persisten dapat menjadi sangat mengganggu dan menguras energi, terutama jika tidak diatasi dengan baik.
  2. Sesak Nafas atau Sulit Bernapas: Sesak nafas atau kesulitan bernapas adalah gejala serius yang memerlukan perhatian medis segera. Hal ini dapat menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar ke saluran pernapasan bawah, seperti paru-paru.
  3. Hidung Tersumbat: Hidung tersumbat terjadi ketika saluran hidung menjadi penuh dengan lendir atau mengalami pembengkakan, sehingga menyulitkan proses pernapasan melalui hidung. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kesulitan bernapas secara normal.
  4. Suara Serak atau Hilangnya Suara: Perubahan signifikan dalam suara, seperti suara serak atau hilangnya suara sama sekali, dapat menjadi tanda bahwa ISPA mempengaruhi saluran pernapasan atas, seperti tenggorokan dan pita suara.
  5. Pilek atau Nyeri Sinus: Pilek atau hidung berair adalah gejala umum ISPA, terutama jika infeksi menyerang sinus. Hal ini dapat disertai dengan nyeri atau tekanan di area sinus.
  6. Sakit Tenggorokan: Gejala rasa sakit atau terbakar di tenggorokan juga seringkali terjadi pada ISPA. Hal ini dapat membuat aktivitas menelan makanan atau minuman menjadi sulit dan menyakitkan.
  7. Demam: Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi. Jika suhu tubuh meningkat di atas normal, ini dapat menjadi indikasi bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi ISPA.
  8. Sakit Kepala: Beberapa orang dengan ISPA juga mengalami sakit kepala, yang dapat disebabkan oleh demam, ketegangan otot, atau efek lain dari infeksi.
  9. Nyeri Otot dan Sendi: Nyeri pada otot dan sendi juga merupakan gejala umum ISPA. Hal ini dapat membuat tubuh terasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
  10. Lemas atau Lelah: Infeksi dapat membuat tubuh merasa lemas atau lelah karena energi digunakan untuk melawan infeksi tersebut.
  11. Masalah Pencernaan: Beberapa orang dengan ISPA juga mungkin mengalami masalah pencernaan seperti mual, muntah, atau diare. Ini dapat disebabkan oleh peradangan tubuh atau efek samping dari obat-obatan yang digunakan untuk mengobati ISPA.
  12. Nafsu Makan Menurun: Infeksi seringkali mengurangi nafsu makan, karena tubuh lebih fokus pada melawan infeksi daripada proses pencernaan makanan.

Mengenali gejala-gejala ISPA dengan lebih rinci dapat membantu kita untuk lebih waspada dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam merawat kondisi kesehatan kita. Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.

Penyebab ISPA

Sesak Napas
Ilustrasi Sesak Napas Credit: pexels.com/Andrea

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan suatu kondisi kesehatan yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan, baik itu saluran pernapasan bagian atas maupun bawah. Meskipun demikian, ISPA umumnya lebih sering terjadi akibat infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas.

Virus-virus tertentu menjadi penyebab utama ISPA, di antaranya:

  1. Rhinovirus: Merupakan virus yang paling umum menyebabkan pilek, yang merupakan salah satu bentuk ISPA ringan namun cukup mengganggu.
  2. Adenovirus: Virus ini dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi, seperti pilek, bronkitis, dan bahkan pneumonia, tergantung pada jenis adenovirus yang menginfeksi.
  3. Virus Influenza: Virus ini dikenal menyebabkan flu yang dapat menjadi penyakit yang serius terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, atau individu dengan kondisi kesehatan yang melemah.
  4. Parainfluenza virus: Menyebabkan penyakit seperti croup, yang merupakan infeksi saluran pernapasan yang umumnya terjadi pada anak-anak.
  5. Virus Corona: Salah satu jenis virus corona, seperti yang menyebabkan COVID-19, juga dapat menjadi penyebab ISPA yang serius dan berpotensi mengancam jiwa.

Selain virus, beberapa jenis bakteri juga dapat menjadi penyebab ISPA, seperti Streptococcus yang dapat menyebabkan faringitis, impetigo, demam rematik, sepsis, dan meningitis, serta Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan pneumonia.

ISPA dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit, termasuk:

  1. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah: Mulai dari bronkitis (radang pada bronkus), radang paru-paru (pneumonia), bronkiolitis, hingga tuberkulosis.
  2. Infeksi Saluran Pernapasan Atas: Meliputi pilek biasa, infeksi sinus, tonsilitis (radang pada amandel), radang tenggorokan, dan COVID-19.

Perlu diingat bahwa infeksi flu dapat memengaruhi kedua saluran pernapasan bagian atas dan bawah, tergantung pada jenis virus dan respons imun individu terhadap infeksi.

Penularan virus atau bakteri penyebab ISPA terjadi melalui kontak dengan percikan air liur (droplet) dari orang yang terinfeksi. Selain itu, virus juga dapat menyebar melalui sentuhan dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh virus atau bakteri tersebut, sehingga menjaga kebersihan dan praktik-praktik kebersihan yang baik sangatlah penting untuk mencegah penyebaran ISPA.

Pengobatan ISPA

Ilustrasi vitamin atau Obat. Foto Unsplash/Adam Nieścioruk
Ilustrasi vitamin atau Obat. Foto Unsplash/Adam Nieścioruk

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah kondisi yang dapat menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Biasanya, ISPA disebabkan oleh serangan virus yang dapat mengakibatkan berbagai gejala seperti batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas. Meskipun ISPA sering kali dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan khusus, namun penting untuk mengetahui cara mengatasi ISPA agar gejalanya dapat mereda dengan cepat dan untuk mencegah penularan virus ke orang lain di sekitar.

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi gejala ISPA:

  1. Perbanyak Istirahat: Memberikan istirahat yang cukup kepada tubuh merupakan langkah penting dalam membantu tubuh untuk memulihkan diri dan melawan infeksi. Istirahat yang cukup akan membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi secara optimal.
  2. Konsumsi Air Putih: Penting untuk memperbanyak konsumsi air putih agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Air putih juga membantu mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan dari saluran pernapasan.
  3. Minuman Hangat dengan Lemon dan Madu: Minuman hangat yang ditambahkan dengan perasan lemon dan madu dapat membantu meredakan gejala batuk yang seringkali menyertai ISPA. Kandungan vitamin C dalam lemon juga dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  4. Berkumur dengan Air Garam: Berkumur dengan air hangat yang ditambahkan garam dapat membantu meredakan gejala sakit tenggorokan pada ISPA. Garam memiliki sifat antiseptik yang dapat membantu membersihkan bakteri dan virus pada tenggorokan.
  5. Terapi Uap: Melakukan terapi uap di rumah dengan cara menghirup uap dari semangkuk air panas dapat membantu meredakan hidung tersumbat. Anda juga dapat menambahkan beberapa tetes minyak kayu putih ke dalam air panas untuk efek yang lebih baik.
  6. Konsumsi Obat jika Diperlukan: Jika gejala ISPA sangat mengganggu atau tidak kunjung membaik dengan cara-cara di atas, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi penggunaan obat-obatan yang sesuai. Pastikan untuk mengikuti dosis dan aturan penggunaan yang diberikan oleh dokter.
  7. Tindakan Pencegahan: Selain mengatasi gejala ISPA, penting juga untuk melakukan tindakan pencegahan agar ISPA bisa sembuh dengan cepat dan tidak berkembang menjadi lebih parah. Langkah-langkah pencegahan meliputi menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, serta mengikuti imunisasi yang disarankan oleh dokter.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan gejala ISPA dapat segera mereda dan proses penyembuhan dapat berlangsung dengan lancar tanpa komplikasi.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya