ISPA adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas, Kenali Penyebab dan Gejalanya

ISPA adalah salah satu masalah kesehatan yang umum ditemui

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 20 Jun 2023, 01:40 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 01:40 WIB
Sesak Napas
Ilustrasi Sesak Napas Credit: pexels.com/Hola

Liputan6.com, Jakarta ISPA adalah salah satu masalah kesehatan yang umum ditemui. ISPA dapat terjadi kapan saja tetapi paling sering terjadi pada musim penghujan, musim dingin, atau musim gugur. Sebagian besar penyebab ISPA adalah virus. ISPA juga bisa disebakan bakteri, jamur, atau patogen lainnya.

ISPA adalah salah satu alasan paling umum untuk kunjungan dokter. ISPA adalah kondisi yang bisa dialami siapa saja. Gejala khas ISPA adalah hidung meler, tersumbat, bersin, batuk, dan produksi lendir berlebih. Mengenali penyebab dan gejala ISPA adalah cara membantu mengatasi gejalanya.

Meski cukup umum terjadi, ISPA adalah kondisi yang bisa diatasi. Berikut penjelasan tentang ISPA, jenis, dan penyebab, dan gejalanya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(24/12/2021).

Apa itu ISPA?

Penyakit ISPA
Penyakit ISPA (sumber: iStock)

ISPA adalah singkatan dari infeksi saluran pernapasan atas. ISPA memengaruhi saluran hidung dan tenggorokan. Saluran pernapasan bagian atas meliputi sinus, saluran hidung, faring, dan laring. Struktur ini mengarahkan udara yang kita hirup dari luar ke trakea dan akhirnya ke paru-paru untuk berlangsungnya respirasi.

Infeksi pada area spesifik saluran pernapasan atas dapat diberi nama secara spesifik. Misalnya, infeksi sinus, disebut dengan sinusitis. Infeksi saluran pernapasan atas adalah salah satu penyebab paling sering untuk mengunjungi dokter dengan gejala yang bervariasi mulai dari pilek, sakit tenggorokan, batuk, hingga kesulitan bernapas.

Penyebab ISPA

Sesak Napas
Ilustrasi Sesak Napas Credit: unsplash.com/Laura

ISPA umumnya disebabkan oleh invasi langsung ke lapisan dalam saluran napas bagian atas oleh virus atau bakteri penyebab. ISPA paling umum disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang biasa menginfeksi saluran pernapasan atas adalah Rhinovirus, adenovirus, virus coxsackie, virus parainfluenza, virus sinsitium saluran pernapasan, dan metapneumovirus manusia.

Pada beberapa kasus, ISPA adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Banteri yang bisa menyebabkan ISPA adalah streptokokus beta-hemolitikus grup A dan C, Corynebacterium diphtheriae (difteri), Neisseria gonorrhoeae (kencing nanah), dan Klamidia pneumonia (klamidia).

Jenis ISPA

ilustrasi sesak napas/freepik
ilustrasi sesak napas/freepik

ISPA bisa dibedakan tergantung pada lokasi infeksinya. Jenis-jenis ISPA adalah:

Flu biasa

Banyak virus dapat menyebabkan pilek atau flu biasa. Gejala mungkin termasuk hidung tersumbat atau berair, sakit tenggorokan, sakit kepala, batuk dan bersin, demam, dan perubahan rasa dan bau. Gejalanya biasanya hilang dengan perawatan di rumah setelah 10–14 hari.

Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada sinus. Sinus adalah kantong udara kecil yang terletak di belakang dahi, hidung, tulang pipi, dan di antara mata. Terkadang, bakteri atau alergen dapat menyebabkan terlalu banyak lendir terbentuk, yang menghalangi bukaan sinus. Ia bisa berasal dari infeksi di bagian lain dari sistem pernapasan. Peradangan dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir dan sinus tersumbat.

Epiglotitis

Epiglotitis adalah peradangan pada epiglotis, bagian atas trakea. Epiglotitis melindungi jalan napas dari partikel asing yang bisa masuk ke paru-paru. Pembengkakan epiglotis berbahaya karena dapat menghalangi aliran udara ke dalam trakea.

Jenis ISPA

ilustrasi sesak napas
ilustrasi sesak napas (sumber: iStockphoto)

Laringitis

Laringitis adalah peradangan pada laring atau kotak suara. Laringitis terjadi ketika kotak suara atau pita suara meradang karena penggunaan yang berlebihan, iritasi, atau infeksi. Laringitis bisa akut (jangka pendek), berlangsung kurang dari tiga minggu. Ia bisa juga kronis (jangka panjang), berlangsung lebih dari tiga minggu.

Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkial. Saluran bronkial kanan dan kiri bercabang dari trakea dan pergi ke paru-paru kanan dan kiri. Tabung bronkial mengirimkan udara dari trakea (tenggorokan) ke paru-paru. Ketika tabung ini meradang, lendir bisa menumpuk.

Faringitis

Faringitis adalah peradangan pada selaput lendir yang melapisi faring, atau bagian belakang tenggorokan. Beberapa gejala umum faringitis adalah tenggorokan sakit atau gatal, peradangan, demam, sakit kepala, dan kesulitan menelan.

Gejala ISPA

Ilustrasi sesak napas | pixabay.com
Ilustrasi sesak napas | pixabay.com

Gejala ISPA disebabkan oleh peradangan pada selaput lendir di saluran pernapasan bagian atas. Gejala ISPA bisa tergantung pada jenis ISPA. Sementara berbagai jenis ISPA dapat menyebabkan gejala yang berbeda, ada beberapa gejala umum yang bisa dikenali dari ISPA. Gejala umum ISPA adalah:

- batuk

- ketidaknyamanan di saluran hidung

- demam ringan

- lendir berlebih

- hidung tersumbat

- rasa sakit atau tekanan di dalam wajah

- pilek

- tenggorokan gatal atau sakit

- bersin

- bau mulut

- pegal-pegal

- sakit kepala

- hiposmia, atau hilangnya indra penciuman

- mata gatal

Apakah ISPA menular?

Gambar Ilustrasi Wanita Sedang Batuk dan Pilek
Sumber: Freepik

ISPA yang disebabkan oleh infeksi patogen, bisa menular. Paling sering, infeksi saluran pernapasan atas akan menular dan dapat menyebar dari orang ke orang dengan menghirup tetesan pernapasan dari batuk atau bersin.

Orang yang memiliki infeksi saluran pernapasan atas dapat menularkannya kepada orang lain melalui bersin atau batuk tanpa menutup hidung dan mulut. Penularan infeksi saluran pernapasan juga dapat terjadi dengan menyentuh hidung atau mulut dengan tangan atau benda lain yang terpapar virus.

ISPA virus akut berlangsung rata-rata 7 hingga 11 hari tetapi dapat berlangsung hingga 14 hari. Namun, periode yang paling menular adalah selama 2 atau 3 hari pertama seseorang memiliki gejala, dan jarang setelah 1 minggu.

Infeksi ini umum terjadi, dan siapa pun dapat tertular. Anak-anak berisiko tinggi karena mereka sering bersama anak-anak lain yang mungkin membawa virus. Anak-anak juga mungkin lebih jarang mencuci tangan daripada orang dewasa. Plus, mereka lebih cenderung meletakkan jari mereka di mata, hidung dan mulut, memungkinkan kuman menyebar dengan mudah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya