Liputan6.com, Jakarta Pakaian toga telah menjadi simbol penting dalam upacara wisuda di berbagai institusi pendidikan di seluruh dunia. Pakaian ini menggambarkan martabat dan penghargaan terhadap prestasi akademik yang telah dicapai oleh para mahasiswa. Toga, yang biasanya terdiri dari jubah panjang dengan lengan tertutup, serta dilengkapi dengan topi mortarboard, telah menjadi pakaian resmi yang dijunjung tinggi dalam suasana perayaan wisuda.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu alasan mengapa toga menjadi pakaian resmi dalam upacara wisuda adalah karena cita rasa tradisi. Pakaian ini telah ada sejak berabad-abad yang lalu dan merupakan simbol kedewasaan yang diambil dari tradisi yang kuno. Ketika seseorang mengenakan toga, mereka merasa terhubung dengan sejarah panjang universitas dan kehormatan akademik yang telah diperoleh oleh generasi sebelumnya.
Toga juga melambangkan persamaan. Dalam upacara wisuda, toga yang dipakai oleh semua lulusan memiliki desain yang seragam, tidak membedakan latar belakang, etnis, atau kelas sosial. Semua mahasiswa dipersatukan oleh pakaian yang sama, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan dan meraih keberhasilan akademik.
Selain itu, toga memiliki peran penting dalam menciptakan suasana formal pada saat upacara wisuda. Ketika mahasiswa mengenakan toga, mereka merasa seperti berada di panggung besar, di hadapan kerabat, teman, dan para dosen. Pakaian ini memberikan aura keseriusan dan pentingnya momen itu di hadapan semua pihak yang hadir.
Lalu bagaimana asal usul toga dan makna simboliknya sehingga dipakai untuk wisuda? Simak penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (24/4/2024).
Sejarah Awal Toga
Toga adalah pakaian tradisional yang biasanya digunakan oleh para wisudawan saat prosesi kelulusan. Pakaian ini memiliki makna simbolis yang menggambarkan prestasi akademik yang sukses. Namun, asal usul toga dan bagaimana tradisi ini dimulai sebenarnya masih menjadi misteri.
Beberapa sumber menyatakan bahwa toga pertama kali digunakan di zaman Romawi Kuno. Pada saat itu, toga merupakan pakaian yang dikenakan oleh orang-orang bangsawan dan dianggap sebagai simbol status sosial dan kehormatan. Toga ini terbuat dari kain putih yang dipakai melingkar di tubuh, melibatkan teknik lipatan dan pengikatan yang rumit.
Perkembangan toga kemudian terjadi pada abad ke-12 di Eropa, ketika universitas-universitas mulai diperkenalkan. Para akademisi pada saat itu mengadopsi toga Romawi sebagai bagian dari identitas mereka. Konvensi ini dijadikan sebagai simbol pengetahuan, integritas, dan martabat dalam dunia pendidikan.
Sejak itu, penggunaan toga di dalam upacara wisuda telah menjadi tradisi yang berlangsung hingga saat ini. Meski asal usul pastinya belum diketahui dengan pasti, toga secara tak terpisahkan terkait dengan ritual kelulusan dan menjadi simbol kemuliaan akademik.
Advertisement
Tradisi Yunani dan Pengaruh Romawi
Salah satu asal-usul toga wisuda dapat ditelusuri kembali ke Yunani Kuno. Pada masa itu, mahasiswa yang menyelesaikan pendidikan mereka di sekolah filsafat terkenal seperti Akademi Plato, biasanya mengenakan toga. Toga ini menjadi simbol penghargaan atas prestasi akademis yang mereka capai.
Namun, tradisi toga wisuda juga dipengaruhi oleh budaya Romawi Kuno. Di Romawi, toga adalah pakaian formal yang dipakai oleh warga negara yang dihormati, termasuk sarjana atau intelektual. Toga ini melambangkan status sosial dan eksekutif yang tinggi.
Pengaruh budaya Romawi ini memberikan dasar bagi penggunaan toga dalam konteks wisuda modern. Saat ini, toga digunakan sebagai pakaian resmi dalam acara wisuda di banyak negara. Hal ini menggambarkan simbol kepahlawanan akademis dan prestasi yang sama seperti yang terlihat pada zaman Yunani dan Romawi.
Dengan demikian, tradisi toga wisuda yang kita kenal sekarang memiliki akar yang dalam dalam sejarah budaya Yunani Kuno dan dipengaruhi oleh kebanggaan dan penghormatan yang ditunjukkan oleh masyarakat Romawi. Toga wisuda tetap menjadi simbol kemuliaan akademik hingga saat ini.
Perkembangan Toga di Eropa Abad Pertengahan
Selama Abad Pertengahan di Eropa, tradisi toga wisuda berkembang lebih lanjut di beberapa universitas, terutama di Italia. Toga, pakaian yang terbuat dari kain yang melingkar melingkari tubuh, digunakan sebagai simbol status dan kehormatan akademis pada saat itu. Pada awalnya, toga tidak hanya digunakan dalam upacara wisuda, tetapi juga sebagai pakaian sehari-hari di kalangan sarjana dan masyarakat akademis.
Warna dan desain toga mungkin bervariasi sesuai dengan institusi pendidikan masing-masing. Pada umumnya, toga memiliki warna yang cerah dan cerah, seperti merah, biru, hijau, atau kuning, untuk mencerminkan kemegahan dan keberanian pengetahuan. Sedangkan akademisi dengan penghargaan tinggi, seperti profesor, seringkali mengenakan toga dengan aksen emas atau perak.
Perkembangan toga di Italia pada Abad Pertengahan membantu membentuk tradisi tersebut menjadi apa yang kita kenal sekarang. Universitas Bologna, yang didirikan pada tahun 1088, sering dianggap sebagai universitas tertua di dunia, dan memainkan peran penting dalam pengembangan tradisi toga wisuda. Melalui perlahan-lahan, tradisi tersebut menyebar ke universitas lain di Italia dan Eropa.
Dengan seiring berjalannya waktu, toga kini telah menjadi simbol penting dalam upacara wisuda di seluruh dunia. Penggunaannya masih tetap dipertahankan, melestarikan akar budaya dan tradisi dari Abad Pertengahan Eropa.
Advertisement
Adopsi di Amerika Serikat dan Dunia Modern
Toga adalah pakaian yang biasa digunakan dalam upacara wisuda di berbagai negara di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda asal usul toga sebagai pakaian resmi dalam perayaan akademis?
Tradisi mengenakan toga wisuda dimulai oleh universitas-universitas di Inggris pada abad ke-12. Saat itu, para mahasiswa dan dosen menggunakan toga untuk menghangatkan tubuh mereka di ruangan dingin. Toga semula merupakan pakaian sehari-hari yang dipakai oleh orang Romawi kuno.
Toga menjadi populer di Amerika Serikat ketika para mahasiswa dan dosen dari universitas-universitas terkemuka seperti Harvard dan Yale mengadopsi tradisi mengenakan toga dalam upacara wisuda. Penggunaan toga dalam upacara wisuda ini kemudian menyebar ke negara-negara lain di seluruh dunia.
Penggunaan toga dalam upacara wisuda menjadi standar dan menjadi simbol penting dalam perayaan akademis. Toga dapat menggambarkan status akademis seseorang dan melambangkan prestasi yang telah dicapainya. Desain dan warna toga juga dapat membedakan tingkat pendidikan yang telah ditempuh, misalnya, toga berwarna hitam untuk sarjana dan toga berwarna emas untuk doktor.
Dalam dunia modern, tradisi mengenakan toga wisuda terus dilestarikan dan dijadikan bagian tak terpisahkan dari perayaan akademis di hampir setiap negara di seluruh dunia. Toga tidak hanya menjadi pakaian formal, tapi juga mencerminkan rasa bangga dan kehormatan terhadap pencapaian akademis.
Makna Simbolis Toga
Toga adalah pakaian formal yang digunakan oleh mahasiswa saat menjalani upacara wisuda. Namun, toga wisuda bukan hanya sekadar pakaian formal belaka, tetapi juga memiliki makna simbolis yang sangat dalam.
Pertama, penggunaan toga sebagai simbol penyelesaian pendidikan. Saat seorang mahasiswa memakai toga, hal itu menandakan bahwa dia telah menyelesaikan tahap pendidikan tertentu. Toga menjadi lambang prestasi akademis dan menjadi bukti bahwa mahasiswa tersebut telah menyelesaikan pendidikan dengan kualifikasi yang diperoleh.
Selain itu, toga juga melambangkan prestasi akademis. Mahasiswa yang mengenakan toga telah menghabiskan waktu dan usaha yang besar untuk mencapai pencapaian akademis mereka. Toga menjadi penghargaan atas kerja keras, kesungguhan, dan dedikasi yang telah mereka berikan selama masa studi mereka.
Selanjutnya, penggunaan toga juga merupakan penghormatan yang diberikan kepada mahasiswa. Saat mahasiswa mengenakan toga, mereka diakui dan dihormati oleh komunitas akademik. Toga menjadi simbol penghargaan dan pengakuan dari universitas dan kolese mereka.
Dalam kesimpulannya, toga bukan hanya sebuah pakaian formal, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam. Toga mewakili penyelesaian pendidikan, prestasi akademis, dan penghormatan yang diberikan kepada mahasiswa. Sebagai simbol tersebut, toga menjadi salah satu momen paling berarti dalam hidup seorang mahasiswa.
Advertisement