Liputan6.com, Jakarta Warisan senilai puluhan miliar Rupiah yang diberikan kepada seorang asisten rumah tangga Thailand oleh majikannya yang berkebangsaan Prancis telah menjadi sorotan utama di Thailand dalam beberapa hari terakhir.
Nutwalai Phupongta, 49 tahun, yang telah melayani Catherine Delacote, 59 tahun, selama 17 tahun, menerima sejumlah aset yang mencakup vila megah, tanah, uang tunai, mobil, dan lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Kisah ini bermula pada 29 April 2024 lalu di villa mewah Delacote di Koh Samui, Thailand, ketika Delacote ditemukan tewas di sofa daybed dekat kolam renang. Menurut laporan dari Bangkok Post, Delacote diduga bunuh diri, meninggalkan pesan kepada beberapa orang bahwa dia ingin mewariskan asetnya kepada Nutwalai, sang ART.
Namun, kronologi kejadian ini semakin rumit dengan ditemukannya senjata api, selongsong peluru, dan luka tembak di pintu villa. Menurut laporan, Delacote yang menderita kanker ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kirinya dan sisa tembakan di pergelangan tangan kirinya.
Berikut Liputan6.com merangkum kisah ART dapat warisan puluhan miliar dari majikan melansir dari Bangkok Post, Rabu (8/5/2024).
Wasiat Warisan untuk ART
Nutwalai juga menyatakan bahwa Delacote telah mengirim pesan kepada beberapa orang sebelum kematiannya, memberitahu mereka bahwa ia akan mewariskan asetnya kepada Nutwalai. Selain aset Rp 43 miliar, terdapat pesan kepada Nutwalai yang mengindikasikan bahwa Delacote merasa berutang budi padanya.
Nutwalai, yang tinggal terpisah dari majikannya, mengungkapkan bahwa meskipun Delacote tidak pernah menyebutkan niatnya untuk bunuh diri, ia menerima transfer uang sebesar THB500,000 atau Rp 217 juta untuk membayar pemakaman.
Lebih lanjut, Nutwalai juga menyampaikan bahwa Delacote telah mengirimkan pesan kepada beberapa orang lainnya sebelum kematiannya, mengonfirmasi bahwa asetnya akan diberikan kepadanya.
Advertisement
Warisan Masih Diselidiki Kepolisian
Polemik belum berakhir. Meskipun tidak ditemukan bukti pelanggaran dalam kematian Delacote, warisan senilai THB 100 juta tersebut masih dalam status hukum karena pihak berwenang Thailand sedang menyelidiki apakah Nutwalai dapat mewarisi aset tersebut.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa villa yang dimiliki oleh Delacote dibangun oleh perusahaan yang menggunakan proxy Thailand secara ilegal, sehingga melibatkan sejumlah pemegang saham Thailand dalam pengalihan aset tersebut.
Kisah ini menjadi sorotan utama dalam masyarakat Thailand, memunculkan berbagai pendapat dan spekulasi mengenai hubungan antara Delacote dan Nutwalai, serta kebenaran di balik kematiannya.
Kematian Tragis Masih Jadi Misteri
Sebelumnya, seorang pekerja pemeliharaan kolam menemukan tubuh Delacote yang tidak sadarkan diri dan genangan darah pada pukul 8 pagi, katanya, seraya menambahkan bahwa pekerja tersebut kemudian menelepon atasannya.
Mayatnya ditemukan di sofa daybed di samping kolam renang di vilanya, dengan luka tembak di pelipis kirinya dan sisa tembakan di pergelangan tangan kirinya, katanya.
Upacara pemakaman Delacote akan diadakan di Wat Bo Pud di distrik Samui beberapa waktu kemudian, kata Nutwalai kepada wartawan. Senjata api tersebut milik Delacote dan telah diperolehnya setelah sebuah perampokan sebelumnya di villa tersebut.
Advertisement