Liputan6.com, Jakarta Kartu Pokémon bernilai lebih dari sekadar mainan anak-anak. Kartu-kartu tertentu bisa memiliki harga yang tinggi karena kelangkaan, kondisi, dan permintaannya yang tinggi. Faktor-faktor ini membuatnya menjadi peluang investasi atau barang koleksi yang sangat berharga.
Menurut laporan terbaru oleh The Straits Times, seorang perawat asal Malaysia berusia 23 tahun yang tinggal di Singapura, Fong Jia Wei, harus menjalani masa tahanan percobaan selama setahun setelah mencuri dua kotak kartu Pokémon senilai 480 dollar Singapura (sekitar Rp 5,6 juta). Kartu-kartu tersebut dijualnya untuk melunasi hutang kuliah dan teman-temannya.
Akibat aksinya, ia mengaku bersalah atas dua tuduhan pencurian dan dijatuhi hukuman percobaan selama satu tahun pada tanggal 14 Mei. Sebagai bagian dari hukumannya, Fong harus tinggal di dalam rumah dari jam 11 malam hingga jam 6 pagi setiap hari dan melakukan pelayanan masyarakat selama 40 jam.
Advertisement
Apesnya lagi, orang tua Fong juga diharuskan membayar jaminan sebesar SGD5.000 (sekitar Rp 59 juta) untuk menjamin perilaku baiknya. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari World Of Buzz, Kamis (16/5/2024).
Terinspirasi Mencuri dari Sosmed
Fong menyelesaikan studi politekniknya pada April 2021, namun diplomanya ditahan karena biaya terutang berjumlah sekitar SGD7.000 atau setara dengan Rp 82 juta. Fong terpaksa mencuri setelah terpengaruh oleh video TikTok yang menunjukkan betapa menguntungkannya perdagangan kartu Pokémon.
"Dia berhasil melunasi biayanya dan mendapatkan ijazahnya pada bulan April 2022, menggunakan tabungannya dan uang yang dia pinjam dari teman-temannya," kata pengacara Josephus Tan dan Cory Wong di pengadilan.
Dia beralih mencuri untuk membayar kembali teman-temannya, berharap dapat menggunakan uang yang dia peroleh dari menjual kartu Pokémon. Namun, dia tertangkap dengan beberapa paket kartu Pokémon yang dia peroleh melalui penipuan, dan kartu-kartu yang dia jual tidak pernah ditemukan kembali.
Advertisement
Kasus Lain Pencurian Kartu Pokemon
Beberapa karyawan di Museum Van Gogh, Amsterdam, Belanda, mendapat skors setelah dilaporkan mencuri kartu Pokémon dalam pameran yang digelar sejak September 2023. Skorsing ini dilakukan segera setelah penutupan pameran Pokémon pada 7 Januari 2024.
Menurut laporan dari Dexerto, setidaknya empat karyawan museum telah diskors karena melakukan tindak pencurian. Salah satu dari mereka diketahui telah bekerja selama 25 tahun di Museum Van Gogh. Meski demikian, ia dinyatakan melanggar ‘prosedur dan kode etik’ yang berlaku bagi anggota staf di museum.
Pameran Pokémon di Museum Van Gogh telah menarik banyak perhatian sejak pembukaannya, menampilkan berbagai kartu Pokémon yang langka dan bernilai tinggi. Namun, kejadian pencurian ini mencoreng reputasi museum yang selama ini dikenal dengan pengelolaan yang profesional dan ketat.
Kenapa Kartu Pokemon Mahal?
Selain untuk bermain, Kartu Pokémon juga diminati sebagai barang koleksi. Banyak orang mengoleksi kartu langka untuk kepuasan pribadi atau investasi jangka panjang. Kartu Pokémon memiliki nilai seperti barang antik dan memberikan berbagai keuntungan.
Salah satu alasan utama adalah sifatnya yang selalu berkembang dan diperbarui. Sejak awal kemunculannya, Pokémon Trading Card Game terus menghadirkan set kartu baru setiap tahun, dengan rata-rata empat set baru dirilis setiap tahunnya.
Mengoleksi Kartu Pokémon tidak hanya soal memiliki item langka, tetapi juga tentang rasa kebersamaan dan komunitas. Permainan ini telah mengumpulkan pemain dari berbagai latar belakang, usia, dan jenis selama beberapa dekade.
Selain itu, kemudahan penyimpanan kartu yang memiliki ukuran konsisten memudahkan kolektor menyimpannya dalam jumlah besar tanpa memerlukan ruang ekstra. Semua faktor ini membuat Kartu Pokémon menjadi barang koleksi yang berharga dan diminati.-
Advertisement