Tata Cara Sholat Idul Adha Beserta Niatnya, Simak Hukum dan Hikmahnya

Dalam melaksanakan salat Idul Adha, umat Muslim harus berusaha melakukannya dengan penuh rasa khusyu dan khidmat.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 15 Jun 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi salat, Iduladha, di rumah
Ilustrasi salat, Iduladha, di rumah. (Photo by RODNAE Productions on Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Salat Idul Adha adalah salah satu ibadah wajib bagi umat muslim, yang dilakukan setiap tahunnya pada tanggal 10 Dzulhijjah, saat pelaksanaan ibadah haji. Ibadah ini memiliki tata cara yang harus dipahami dan diikuti secara benar oleh umat muslim, agar mendapatkan pengalaman ibadah yang khusyuk.

Sebelum mengetahui tata cara sholat Idul Adha, umat Islam sebaiknya mempersiapkan diri dengan melakukan mandi wajib (mandi besar atau mandi junub). Setelah itu, berpakaian yang bersih dan layak untuk ibadah, seperti menggunakan pakaian muslim yang menutup aurat dengan baik.

Adapun tata cara sholat Idul Adha adalah mengucapkan niat sebelum memulai salat. Niat ini penting untuk membedakan antara salat Idul Adha dengan salat lainnya. Niat tersebut dapat diucapkan dalam bahasa Arab dan Latin, misalnya "Usholli sunnatan 'iidil adha rok'ataini mustaqbilal qiblati imaman/ma'muuman lillaahi ta'aalaa" yang artinya "Saya niat salat sunnah Iduladha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala."

Cara sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat dengan satu kali takbiratul ihram di awal. Setelah itu, membaca surat Al-Fatihah disertai dengan bacaan Al-Quran yang dipilih. Pada rakaat kedua, setelah membaca Al-Fatihah, dilanjutkan dengan bacaan surat Al-Quran yang berbeda. Setelah selesai melaksanakan salat, umat Muslim juga dapat mendengarkan khotbah Idul Adha dari imam atau khatib.

Berikut ini cara sholat Idul Adha yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (15/6/2024). 

 

Cara Sholat Idul Adha

Ilustrasi Iduladha, Idul Adha
Ilustrasi Iduladha, Idul Adha. (Image by Freepik)

Sholat Idul Adha bisa dilaksanakan oleh umat muslim secara berjamaah, maupun sendiri sebanyak 2 rakaat dengan takbir sebanyak tujuh kali di rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.

Berikut ini adalah cara sholat Idul Adha yang wajib disimak, agar ibadah berjalan dengan khusyuk. 

Rakaat Pertama

1. Membaca Niat Sholat Idul Adha

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى

Arab-Latin:

Usholli sunnatan 'iidil adha rok'ataini mustaqbilal qiblati imaman/ma'muuman lillaahi ta'aalaa

Artinya:

"Saya niat shalat sunah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala"

Apabila menjadi imam, Anda melafalkan "imaman" dalam niat dan "ma'muuman" jika menjadi makmum.

2. Melakukan Takbiratul Ihram

3. Takbir Sebanyak 7 kali (Rakaat Pertama)

Setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah, selanjutnya melakukan takbir sebanyak tujuh kali. Di sela-sela setiap takbir dianjurkan untuk membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Arab-Latin:

"Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa"

Artinya:

"Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang"

Atau bisa juga membaca tasbih berikut ini:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Arab-Latin:

Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar wala haulawala quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim

Artinya:

"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

4. Membaca Surat Al-Fatihah

5. Membaca Surat Al-A’la

6. Rukuk dengan Thuma’ninah

7. Membaca tasbih rukuk tiga kali:

سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal ‘azhīmi wa bi hamdih. 

8. I’tidal dengan Thuma’ninah

9. Membaca doa i’tidal:

رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْت مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanā lakal hamdu mil’as samāwāti wa mil’al ardhi wa mil’a mā syi’ta min syay’in ba‘du.

10. Sujud dengan Thuma’ninah

11. Membaca tasbih sujud tiga kali:

سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal a‘lā wa bi hamdih.

12. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Thuma’ninah

13. Membaca doa duduk di antara dua sujud:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Rabbighfir lī, warhamnī, wajburnī, warfa‘nī, warzuqnī, wahdinī, wa ‘āfinī, wa‘fu ‘annī.

14. Sujud Kedua dengan Thuma’ninah

Membaca tasbih sujud tiga kali.

15. Duduk Istirahat Sejenak

Duduk sejenak sebelum bangkit untuk rakaat kedua.

16. Takbir Intiqal

Mengucapkan “Allāhu akbar” sambil bangkit dari duduk.

 

Rakaat Kedua

Ilustrasi salat, Iduladha, di rumah
Ilustrasi salat, Iduladha, di rumah. (Photo by Michael Burrows on Pexels)

1. Takbir Tambahan Sebanyak 5 Kali

Mengucapkan “Allāhu akbar” sebanyak lima kali, di antara setiap takbir disunnahkan membaca zikir seperti pada rakaat pertama.

2. Membaca Surat Al-Fatihah

3. Membaca Surat Al-Ghasyiyah

4. Rukuk dengan Thuma’ninah

Membaca tasbih rukuk tiga kali.

5. I’tidal dengan Thuma’ninah

Membaca doa i’tidal.

6. Sujud dengan Thuma’ninah

Membaca tasbih sujud tiga kali.

7. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Thuma’ninah

Membaca doa duduk di antara dua sujud.

8. Sujud Kedua dengan Thuma’ninah

Membaca tasbih sujud tiga kali.

9. Duduk Tasyahhud Akhir

Membaca tasyahhud akhir:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إنَّك حَمِيدٌ مَجِيدٌ

10. Salam

Mengakhiri sholat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله

As-salāmu ‘alaikum wa rahmatullāh.

Hukum Sholat Idul Adha dan Keutamaannya

Ilustrasi salat berjemaah di masjid
Ilustrasi salat berjemaah di masjid. (Photo by Masjid Pogung Raya on Unsplash)

Sholat Idul Adha adalah salah satu ibadah sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh setiap umat Islam. Pelaksanaan sholat ini tidak hanya menunjukkan ketaatan dan keimanan, tetapi juga menjadi momen penting untuk meneladani ketaqwaan Nabi Ibrahim a.s yang bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail a.s, demi ketaatan kepada Allah SWT.

Melalui ibadah ini, umat Islam diajak untuk merenungi nilai-nilai pengorbanan dan keikhlasan yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim a.s dan keluarganya. Mengutip dari Universitas Islam Indonesia (UII), Hari Raya Idul Adha merupakan momentum yang sangat penting untuk memperkuat ketaqwaan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Sholat Idul Adha, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya, menjadi wujud nyata dari pengabdian dan rasa syukur umat Islam kepada Allah SWT.

Sholat ini dilaksanakan setelah umat Islam melaksanakan wukuf di Arafah, yang merupakan puncak dari ibadah haji. Sholat Idul Adha diawali dengan khutbah yang menyampaikan pesan-pesan keagamaan, hikmah dari ibadah kurban, dan kepedulian sosial. Pelaksanaan sholat ini juga menandai dimulainya penyembelihan hewan kurban, yang merupakan salah satu ibadah penting dalam Islam.

Keutamaan melaksanakan sholat Idul Adha sangat besar, terutama bagi mereka yang menjalankan dengan penuh keikhlasan. Orang yang melaksanakan sholat Idul Adha akan mendapatkan pahala yang besar dan menjadi bukti keimanan di hadapan Allah SWT. Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkan sholat Idul Adha sejak syariat ini ditetapkan setelah hijrah dari Makkah ke Madinah hingga akhir hayatnya. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Dr. Musthafa al-Bugha dalam kitab al-Fiqhul Manhaji.

Sholat Idul Adha memiliki hikmah dan nilai yang sangat dalam bagi kehidupan umat Islam. Beberapa hikmah dan nilai tersebut antara lain:

1. Sholat Idul Adha yang dilaksanakan secara berjamaah di lapangan atau masjid besar memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara sesama muslim. Ini adalah momen di mana umat Islam berkumpul, berdoa bersama, dan merayakan kebesaran Allah SWT.

2. Sholat Idul Adha mengingatkan umat Islam akan kisah ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS kepada perintah Allah SWT. Melalui sholat ini, umat Islam diingatkan untuk senantiasa taat dan patuh kepada Allah SWT dalam segala keadaan.

3. Melalui khutbah Idul Adha, pesan-pesan tentang kepedulian sosial, keadilan, dan pentingnya berbagi kepada yang membutuhkan disampaikan. Ini sejalan dengan semangat berkurban yang merupakan inti dari perayaan Idul Adha.

4. Sholat Idul Adha dan ibadah kurban mengajarkan pentingnya pengorbanan dan keikhlasan dalam hidup. Umat Islam diajak untuk berkorban demi kebaikan sesama dan menunjukkan keikhlasan dalam setiap amal perbuatan.

5. Melalui pelaksanaan sholat dan ibadah kurban, umat Islam diajak untuk selalu bersyukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT. Ini adalah waktu yang tepat untuk merenung dan memperkuat iman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya