Berapa Gaji Tukang Parkir Pesawat? Profesi dengan Bayaran Capai 2 Digit per Tahun

Berapa gaji tukang parkir pesawat? Di Indonesia sentuh angka 4-7 juta.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 20 Jun 2024, 15:25 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2024, 15:25 WIB
Ilustrasi Pesawat Terbang
Pesawat Terbang Garuda Indonesia (Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Liputan6.com, Jakarta Tukang parkir pesawat atau yang populer disebut sebagai marshaller, merupakan salah satu profesi yang mungkin jarang diketahui oleh masyarakat umum. Meskipun begitu, profesi ini memiliki peran yang sangat penting dalam keamanan dan kelancaran penerbangan di bandara. Selain itu, tukang parkir pesawat juga memiliki gaji yang menjanjikan.

Berapa gaji tukang parkir pesawat? Berdasarkan data dari ZipRecruiter, gaji rata-rata tukang parkir pesawat atau marshaller di Amerika Serikat mencapai sekitar 45.332 dollar AS per tahun, atau setara dengan Rp 672 juta (dalam kurs Rp 14.400 per USD). Adapun besarnya gaji yang diterima seorang marshaller, sebanding dengan tanggung jawab yang harus mereka emban. 

Berapa gaji tukang parkir pesawat? Di Indonesia, gaji tukang parkir pesawat diperkirakan berada di kisaran antara Rp 4 juta sampai Rp 7 juta per bulannya. Jika dihitung pertahun, gaji mereka bisa mencapai sekitar Rp 48 juta sampai Rp 84 juta. Tentu saja, besaran gaji ini dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti pengalaman kerja, sertifikasi dan lokasi bandara.

Sebagai tukang parkir pesawat, mereka harus siap bekerja dalam berbagai kondisi cuaca dan lingkungan yang berbeda. Tidak hanya itu, mereka juga harus memiliki pemahaman yang baik tentang keselamatan penerbangan dan protokol yang terkait dengan parkir pesawat. Berikut ini informasi terkait berapa gaji tukang parkir pesawat dan peran pentingnya di bandara yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/6/2024). 

Tukang Parkir Pesawat dan Syaratnya

Ilustrasi
Ilustrasi marshaller si juru parkir pesawat. (dok. pexels/Sunyu Kim)

Sebelum mengetahui berapa gaji tukang parkir pesawat, maka sangat penting bagi Anda memahami apa itu marshaller. Tukang parkir pesawat atau marshaller adalah seorang profesional yang bertugas mengarahkan pilot dalam memarkirkan pesawat di apron, atau mengeluarkannya setelah landing. Mereka menggunakan berbagai sinyal visual, seperti bendera, tongkat, atau lampu, untuk berkomunikasi dengan pilot.

Meskipun terlihat sederhana, pekerjaan ini memerlukan keahlian khusus untuk memastikan pesawat parkir dengan aman dan efisien. Menurut sekolah penerbangan Asta Academy, seorang marshaller memberikan komando kepada pilot saat memarkirkan pesawat, setelah mendarat di landasan pacu. Karena tugas mereka sangat penting untuk keselamatan, marshaller harus memiliki kecepatan dan ketepatan dalam memberikan arahan.

Kualifikasi yang diperlukan untuk menjadi marshaller meliputi ijazah sekolah menengah atas, pelatihan khusus, serta kemampuan untuk bekerja di luar ruangan dalam berbagai kondisi cuaca. Seorang marshaller harus siap bekerja dalam kondisi buruk seperti hujan atau badai, demi memastikan pesawat dapat parkir dengan selamat.

Dalam menjalankan tugasnya, marshaller dilengkapi dengan berbagai perlengkapan seperti marshalling bats, senter, pelindung telinga, jaket khusus, dan sepatu keselamatan. Perlengkapan ini penting untuk membantu mereka berkomunikasi dengan pilot dan melindungi diri saat bekerja di area bandara yang sibuk.

Gaji Tukang Parkir Pesawat

Ilustrasi
Ilustrasi marshaller si juru parkir pesawat. (dok. pexels/Luis Quintero)

Profesi marshaller atau juru parkir pesawat, ternyata menawarkan gaji yang cukup menarik di tingkat global. Berapa gaji tukang parkir pesawat? Rata-rata, gaji seorang marshaller di dunia mencapai sekitar US$21 per jam. Jika dikonversikan ke rupiah dengan kurs Rp 14.400 per US$, maka rata-rata gaji marshaller adalah sekitar Rp 302 ribu per jam.

Namun, jumlah ini hanya merupakan rata-rata global dan tidak dapat dijadikan patokan untuk gaji marshaller di berbagai negara. Gaji marshaller di berbagai negara cenderung bervariasi. Di Amerika Serikat, misalnya, gaji seorang marshaller sangat bergantung pada beberapa faktor seperti lokasi bandara, perusahaan maskapai, jumlah jam kerja, dan tentunya pengalaman kerja. Menurut data dari ZipRecruiter, rata-rata gaji marshaller di Amerika Serikat per 8 November 2023 adalah sekitar US$26,92 per jam, atau setara dengan Rp 420.000 per jam.

Sementara itu, di Indonesia, gaji marshaller juga cukup bervariasi. Berdasarkan informasi dari Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, gaji seorang marshaller di Indonesia berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 7 juta per bulan. Jika dihitung dalam setahun, maka gaji ini berkisar antara Rp 48 juta hingga Rp 84 juta. Data ini diperkuat oleh informasi dari Sekolah Penerbangan Indonesia tahun 2023, yang juga menunjukkan kisaran gaji yang sama, yaitu antara Rp 4 juta hingga Rp 7 juta per bulan, tergantung pada tanggung jawab dan keterampilan yang dimiliki oleh marshaller tersebut.

Mengetahui gaji marshaller menjadi penting karena dapat menjadi tolok ukur bagi mereka yang tertarik untuk memilih karier di bidang penerbangan. Potensi penghasilan yang menjanjikan dari profesi ini dapat menjadi faktor penentu dalam memilih jalur karier. Selain itu, pemahaman mengenai gaji marshaller juga memberikan gambaran mengenai nilai ekonomi dari profesi ini, serta menjadi referensi bagi individu yang ingin merencanakan keuangan pribadi dengan lebih baik.

 

Peran Penting Marshaller di Bandara

modifikasi cuaca, Lanud Husein Sastranegara
Pesawat TNI AU Casa-212 di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, digunakan untuk menjalankan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (3/6/2024).

Marshaller, atau yang sering disebut sebagai tukang parkir pesawat, memainkan peran krusial dalam mengatur posisi pesawat di bandara. Tugas mereka sangat penting karena pilot tidak dapat memosisikan pesawat sendiri tanpa bantuan marshaller. Berikut adalah beberapa peran penting yang dijalankan oleh marshaller:

1. Sebagai Mata Pilot

Pilot bertugas mengemudikan pesawat dengan bantuan kopilot selama penerbangan. Namun, ketika pesawat sudah mendarat dan perlu diparkir, pilot membutuhkan bantuan marshaller. Marshaller menjadi "mata tambahan" bagi pilot, membantu memosisikan pesawat dengan benar di area parkir bandara.

Marshallers menggunakan bahasa isyarat dengan gerakan tubuh untuk berkomunikasi dengan pilot, memberikan arahan tepat tentang di mana pesawat harus berhenti. Mereka memastikan area parkir bebas dari benda asing yang dapat mengganggu proses parkir. Mereka bahkan bekerja dalam kondisi cuaca buruk seperti hujan atau badai demi memastikan pesawat parkir dengan aman.

2. Pengendali Area Parkir Pesawat

Marshaller tidak bekerja sendirian. Mereka bekerja bersama staf bandara lainnya untuk mengatur posisi pesawat. Ketika pesawat mendarat, pilot pertama-tama berkomunikasi dengan pengendali bandara. Setelah itu, pengendali bandara menghubungi teknisi perawatan pesawat yang kemudian menghubungkan pilot dengan marshaller. Setelah terhubung, marshaller mulai memandu pilot memosisikan pesawat dengan aman dan benar. Kolaborasi ini memastikan bahwa proses parkir pesawat berjalan lancar dan aman.

3. Banyak Aturan Khusus

Menjadi marshaller memerlukan pemahaman mendalam tentang berbagai aturan ketat yang dibuat untuk memastikan keamanan proses parkir pesawat. Setiap hari, marshaller biasanya hanya dapat memarkirkan hingga lima pesawat. Mereka bekerja selama 13 jam per hari atau sesuai dengan sistem shift yang memungkinkan waktu istirahat di sela-sela pekerjaan. Marshaller biasanya bekerja dalam dua shift: dari pukul 06.00 hingga 19.00, dan dari pukul 18.00 hingga 07.00.

4. Dilengkapi dengan Alat Khusus

Marshaller dilengkapi dengan berbagai alat khusus untuk mendukung tugas mereka. Peralatan ini termasuk penutup telinga untuk meredam suara berisik dari pesawat, sepatu dengan ujung besi untuk melindungi kaki, jaket neon untuk memudahkan pilot melihat posisi marshaller, dan tongkat LED untuk memberi arahan yang jelas kepada pilot. Dengan peran yang sangat penting ini, marshaller memastikan bahwa pesawat dapat parkir dengan aman dan efisien di bandara. Profesi ini tidak hanya menuntut keterampilan teknis yang tinggi, tetapi juga kesiapan untuk bekerja dalam berbagai kondisi cuaca dan situasi yang menantang. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya