Joki Strava yang Viral di Medsos, Jadi Bukti Teknologi Bisa Dimanipulasi

Fenomena joki Strava menunjukkan sisi gelap dari integrasi teknologi dengan kehidupan sehari-hari.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 05 Jul 2024, 11:34 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2024, 09:30 WIB
Aplikasi Olahraga Kuak Keberadaan Markas Militer Rahasia AS
Map Strava memperlihatkan Falkland Islands and RAF Mount Pleasant (STRAVA Heat Map/CNN)

Liputan6.com, Jakarta Joki Strava telah menjadi fenomena baru dalam dunia olahraga online. Layanan ini menawarkan jasa untuk memalsukan aktivitas olahraga di aplikasi populer bernama Strava. Bagi yang belum mengetahui, Strava adalah aplikasi yang digunakan para pelari, pesepeda dan perenang untuk melacak dan membagikan aktivitas mereka. 

Joki Strava menawarkan berbagai jenis layanan yang menggiurkan. Salah satunya adalah mereka bisa memanipulasi data aktivitas olahraga seperti jarak tempuh, waktu dan kalori yang terbakar. Dengan begitu, para pengguna bisa memperoleh pencapaian yang luar biasa dengan usaha yang minimal.

Keberadaan joki Strava ini membuat banyak orang penasaran, terutama para pengguna Strava itu sendiri. Meski demikian, kita perlu mempertanyakan apakah manipulasi data olahraga benar-benar memberikan manfaat bagi penggunanya, atau justru merusak nilai sejati dari olahraga itu sendiri.

Fenomena joki Strava menjadi bukti, bagaimana teknologi dapat dimanipulasi untuk berbagai tujuan, termasuk untuk menipu dan mendapatkan keuntungan pribadi. Oleh karena itu, penting untuk selalu menghargai nilai-nilai sportifitas dan kejujuran dalam berbagai aspek kehidupan. 

Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, tentang joki Strava yang viral di media sosial dan fiturnya, Jumat (5/7/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal Apa Itu Strava

Pesepeda Tempuh Rute Berbentuk Unta untuk Rayakan Iduladha 2022
Pesepeda Tempuh Rute Berbentuk Unta untuk Rayakan Iduladha 2022 (Tangkapan Layar Strava)

Strava adalah sebuah aplikasi yang sangat populer di kalangan penggemar olahraga, terutama mereka yang gemar lari, bersepeda dan berenang. Aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk melacak aktivitas fisik, tetapi juga berperan sebagai platform sosial yang menghubungkan para penggunanya di seluruh dunia.

Kata "Strava" berasal dari bahasa Swedia yang berarti "berusaha." Aplikasi ini didirikan pada tahun 2009 oleh dua sahabat, Michael Horvath dan Mark Gainey, yang memiliki visi untuk menciptakan alat yang dapat membantu atlet, baik amatir maupun profesional, untuk melacak dan menganalisis performa mereka. Dengan latar belakang sebagai atlet dan pengalaman dalam teknologi, Horvath dan Gainey merancang Strava untuk memenuhi kebutuhan komunitas olahraga global.

Strava tersedia dalam dua versi yaitu gratis dan versi berlangganan yang dikenal sebagai Strava Summit. Versi gratisnya sudah sangat berguna, menawarkan sebagian besar fitur pelacakan dan sosial. Namun, bagi pengguna yang ingin mendapatkan lebih banyak manfaat, Strava Summit menyediakan fitur tambahan seperti analisis lanjutan, rencana latihan yang dipersonalisasi, dan pelatihan berbasis tujuan.

Kini, strava telah menjadi bagian integral dari kehidupan banyak atlet di seluruh dunia. Dengan lebih dari jutaan pengguna aktif, aplikasi ini tidak hanya membantu individu mencapai tujuan kebugaran mereka tetapi juga menciptakan komunitas global yang saling mendukung dan memotivasi.


Joki Strava yang Lagi Viral

Aplikasi Olahraga Kuak Keberadaan Markas Militer Rahasia AS
Strava Heat Map memperlihatkan Baidoa Airport di Somalia (STRAVA/CNN)

Bagi yang belum familiar, joki Strava adalah layanan yang menawarkan jasa untuk memalsukan aktivitas olahraga di aplikasi Strava. Hal ini dikarenakan banyak pengguna Strava yang gemar memamerkan pencapaian mereka di platform media sosial, sehingga memicu munculnya fenomena joki Strava.

Joki Strava biasanya menggunakan perangkat lunak khusus untuk memanipulasi data GPS, sehingga seolah-olah mereka telah menyelesaikan rute atau mencapai target waktu tertentu. Layanan ini diminati oleh pengguna yang ingin meningkatkan reputasi online mereka di komunitas olahraga, tanpa perlu melakukan usaha yang sebenarnya. Praktik ini melibatkan pengubahan data aktivitas untuk membuatnya tampak lebih impresif daripada kenyataannya, memungkinkan pengguna untuk memamerkan pencapaian palsu di profil mereka. 

Kemunculan joki Strava ini kemudian menuai berbagai kecaman dari para pengguna aplikasi yang tulen. Mereka menganggap praktik ini merusak nilai-nilai sportifitas dan kejujuran dalam komunitas olahraga. Bagi mereka yang berlatih dengan sungguh-sungguh dan mencapai pencapaian melalui usaha keras, keberadaan joki Strava adalah bentuk ketidakadilan yang mencederai integritas komunitas. Selain itu, joki Strava juga dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan penggunanya, karena mendorong mereka untuk memaksakan diri melebihi batas kemampuan mereka. Dalam dunia olahraga, kesehatan dan keselamatan atlet adalah prioritas, dan manipulasi data yang mendorong pencapaian yang tidak realistis dapat berpotensi berbahaya.

Di sisi lain, beberapa orang berpendapat bahwa joki Strava hanyalah cerminan dari budaya pamer yang marak di media sosial. Mereka melihatnya sebagai cara individu untuk mendapatkan pengakuan dan validasi sosial, tanpa mempedulikan proses yang ditempuh. Bagi kelompok ini, joki Strava adalah gejala dari tekanan sosial untuk menunjukkan prestasi yang lebih tinggi di platform digital, di mana pengakuan dan apresiasi sering kali diukur dari seberapa impresif pencapaian yang dipamerkan. Dalam konteks ini, fenomena joki Strava mencerminkan kebutuhan mendesak untuk diakui dan dihargai, yang kadang-kadang melampaui batas etika dan kejujuran.

 


Fitur Strava

Tren joki Strava sedang diperbincangkan di media sosial
Tren joki Strava sedang diperbincangkan di media sosial. (Dok: IG @folkative https://www.instagram.com/p/C8_F3_UPjqF/?igsh=MWNsa3lmdDZ5bWxyeQ==)

Strava dirancang dengan berbagai fitur yang memungkinkan penggunanya untuk merekam rute, jarak, kecepatan, dan data lainnya yang terkait dengan aktivitas fisik mereka. Berikut adalah beberapa fitur utama dari aplikasi Strava:

1. Pelacakan Aktivitas

Strava memungkinkan pengguna untuk melacak berbagai jenis aktivitas fisik seperti lari, bersepeda, berenang, dan bahkan kegiatan olahraga lainnya seperti hiking dan yoga. Data yang direkam mencakup rute yang dilalui, jarak yang ditempuh, kecepatan rata-rata, elevasi, dan waktu yang dihabiskan.

2. Integrasi GPS

Salah satu keunggulan Strava adalah kemampuannya untuk berintegrasi dengan berbagai perangkat GPS, seperti jam tangan pintar, perangkat pelacak kebugaran, dan aplikasi lain. Integrasi ini memastikan bahwa data aktivitas terekam dengan akurat dan detail.

3. Analisis Performa

Strava menawarkan alat analisis yang kuat untuk membantu pengguna memahami performa mereka. Pengguna dapat melihat statistik detail, menganalisis tren performa dari waktu ke waktu, dan membandingkan hasil dengan sesi latihan sebelumnya.

4. Komunitas Sosial

Strava memiliki elemen sosial yang kuat, memungkinkan pengguna untuk berbagi aktivitas mereka dengan teman dan mengikuti aktivitas orang lain. Pengguna dapat memberikan 'kudos' (seperti 'like' pada media sosial), berkomentar pada aktivitas teman, dan bergabung dengan klub atau grup olahraga.

5. Segmen dan Papan Peringkat

Strava memiliki fitur segmen yang memungkinkan pengguna untuk membuat atau mengikuti rute tertentu dan bersaing dengan pengguna lain yang telah menyelesaikan segmen yang sama. Papan peringkat menunjukkan waktu tercepat dan prestasi pengguna lain, memotivasi pengguna untuk terus berusaha memperbaiki performa mereka.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya