Liputan6.com, Jakarta Pilkada Serentak 2024 telah menjadi topik perbincangan hangat di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Pemilihan kepala daerah serentak ini menarik perhatian banyak orang karena masih simpang siur mengenai bursa calon yang akan bertarung dalam kontestasi politik tersebut. Salah satu spekulasi yang menarik minat publik adalah kemungkinan Kaesang Pangarep maju dalam Pilkada DKI Jakarta.
Pilkada Serentak 2024 merupakan proses pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Pilkada ini dijadwalkan akan berlangsung pada tahun 2024. Tujuannya adalah untuk memilih kepala daerah yang dianggap mampu memimpin dengan baik dan mengayomi masyarakat di setiap wilayah.
Advertisement
Baca Juga
Pilkada Serentak 2024 memiliki pentingnya bagi demokrasi di Indonesia. Dengan adanya pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak, diharapkan dapat memperkuat sistem demokrasi di negara ini. Pemilihan ini juga memberikan kesempatan yang sama bagi semua calon untuk berkompetisi dan masyarakat untuk memilih pemimpin yang dianggap mereka paling layak.
Spekulasi mengenai Kaesang Pangarep maju Pilkada DKI Jakarta juga menarik perhatian publik. Kaesang Pangarep adalah putra sulung dari Presiden Joko Widodo dan dikenal sebagai seorang entrepreneur muda yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Kemungkinan keterlibatannya dalam kontestasi politik ini tentu menjadi topik menarik karena kaitannya dengan keluarga presiden dan potensi pengaruhnya dalam perpolitikan di Jakarta.
Lalu bagaimana perjalanan Kaesang Pangarep di Pilkada Serentak 2024? Simak analisis selengkapnya berikut ini seperti yang telah disusun Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (19/7/2024).
Bursa Calon Gubernur di Pilkada Jakarta
Bursa calon gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024 telah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menyambut baik adanya sejumlah nama yang disebut sebagai calon gubernur DKI Jakarta, meskipun Pilkada baru akan digelar pada tahun 2024.
Menurut Ujang, munculnya sejumlah nama tersebut memungkinkan masyarakat Jakarta untuk melihat track record atau rekam jejak dari para tokoh yang digadang-gadang akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Hal ini penting agar masyarakat dapat menilai apakah calon tersebut layak didukung atau tidak.
Ujang menekankan bahwa sebagai ibu kota negara, DKI Jakarta membutuhkan seorang gubernur yang memiliki rekam jejak dan prestasi yang baik. Oleh karena itu, munculnya sejumlah nama di awal ini dinilai penting agar masyarakat tidak memilih calon yang tidak memiliki kualitas.
Namun, Ujang mengakui bahwa belum dapat diprediksi siapa saja tokoh yang akan maju dan didukung oleh partai politik dalam Pilkada DKI 2024. Elektabilitas calon-calon gubernur tersebut masih belum terlihat secara jelas di mata publik. Namun, saat ini semua calon masih memiliki kesempatan yang sama untuk maju dalam Pilgub 2024 dan ukuran elektabilitas masih dapat berubah seiring waktu.
Ketua Dewan Pembina DPD Partai Gerindra DKI, M Taufik, juga menyebut beberapa nama yang berpeluang maju dalam Pilkada DKI 2024, salah satunya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Taufik menilai bahwa sejumlah tokoh tersebut memiliki pengalaman dalam pemerintahan, seperti Wakil Gubernur DKI Riza Patria dan mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Selain itu, sosok anak muda seperti Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia juga dinilai dibutuhkan dalam pemerintahan DKI Jakarta.
Dengan munculnya berbagai nama calon gubernur, masyarakat pun diharapkan dapat secara bijak dan kritis menentukan pilihan mereka untuk memilih calon gubernur yang memiliki visi dan kompetensi untuk memimpin DKI Jakarta menghadapi perubahan status sebagai ibu kota negara.
Advertisement
Kaesang Maju Pilkada DKI
Salah satu spekulasi yang sedang beredar mengenai Pilkada DKI Jakarta 2024 adalah kemungkinan Kaesang Pangarep maju dalam kontestasi tersebut. Beberapa sumber media dan platform jejaring sosial telah memperbincangkan potensi keterlibatan Kaesang dalam Pilkada DKI, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pihak yang bersangkutan.
Kaesang Pangarep adalah seorang pengusaha muda yang dikenal sebagai putra sulung dari Presiden Joko Widodo. Dia memiliki latar belakang pendidikan di bidang kuliner dan telah sukses dalam dunia bisnisnya. Namun, keterlibatannya dalam dunia politik belum begitu jelas. Sebagai seorang Selebgram dengan jutaan pengikut di media sosial, Kaesang memiliki pengaruh yang cukup besar terutama di kalangan anak muda.
Pandangan dari pengamat politik terkait spekulasi ini bermacam-macam. Ada yang melihat potensi penerimaan yang besar terhadap keterlibatan Kaesang sebagai calon dalam Pilkada DKI, mengingat popularitasnya di kalangan anak muda dan pencapaian bisnisnya. Namun, ada juga yang skeptis terhadap potensi kepemimpinan politiknya, meragukan pengalaman dan dedikasinya dalam bidang politik yang kompleks seperti pemerintahan daerah.
Reaksi publik terhadap spekulasi ini juga bervariasi. Ada yang mendukung dan berharap Kaesang memainkan peran aktif dalam politik, sementara yang lain skeptis dan meragukan kemampuannya. Seiring berjalannya waktu, perkembangan lebih lanjut tentang kemungkinan Kaesang maju dalam Pilkada DKI masih menunggu konfirmasi resmi.
Keputusan Mahkamah Agung
Keputusan Mahkamah Agung (MA) yang mengubah aturan batas usia calon kepala daerah tentu mempengaruhi kemungkinan Kaesang Pangarep maju dalam Pilkada DKI Jakarta dengan beberapa cara. Sebelumnya, aturan menetapkan bahwa calon gubernur dan wakil gubernur harus berusia minimal 30 tahun pada saat penetapan pasangan calon. Namun, dengan putusan MA, batas usia ini dihitung sejak pelantikan calon terpilih, sehingga Kaesang, yang masih berusia 29 tahun pada 2024, kini memenuhi syarat usia untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta.
Selain itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), di mana Kaesang adalah Ketua Umum, memiliki 8 kursi di DPRD DKI Jakarta. Ini memberikan PSI kemungkinan untuk mencalonkan gubernur dan wakil gubernur, meskipun masih harus berkoalisi dengan partai lain. Selain itu, Kaesang memiliki elektabilitas dan popularitas tertinggi di antara kandidat lain dalam Pilkada Jawa Tengah 2024, menurut hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).
PSI mulai mempertimbangkan kemungkinan untuk mendorong Kaesang maju dalam Pilkada Jawa Tengah 2024, tetapi semua keputusan tetap berada di tangan Kaesang. Kaesang meminta publik menunggu kejutan pada Agustus 2024, menunjukkan bahwa ia masih mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan tentang maju atau tidaknya dalam Pilkada DKI Jakarta. Hal ini juga menunjukkan bahwa ia mungkin masih berkoordinasi dengan partai dan berbagai pihak dalam partai sebelum membuat keputusan. Meski demikian, dengan perubahan aturan batas usia calon oleh MA, Kaesang memenuhi persyaratan usia dan PSI memiliki ketersediaan kursi di DPRD DKI Jakarta. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Kaesang dan akan diumumkan pada Agustus 2024.
Advertisement
Menunggu sampai Bulan Agustus
Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, menjawab spekulasi tentang pencalonan dirinya dalam Pilkada Serentak 2024 dengan mengatakan bahwa masyarakat harus menunggu sampai bulan Agustus 2024 untuk mengetahui kepastian keputusannya. Sikap menunggu ini didasarkan pada beberapa faktor penting.
Pertama, perubahan aturan batas usia calon kepala daerah oleh Mahkamah Agung telah memungkinkan Kaesang untuk maju meskipun ia masih berusia 29 tahun pada 2024. Sebelumnya, usia minimal untuk calon gubernur dan wakil gubernur adalah 30 tahun. Namun, perubahan ini memberikan kesempatan bagi Kaesang untuk mempertimbangkan partisipasinya dalam Pilkada DKI Jakarta.
Kedua, ketersediaan kursi di DPRD DKI Jakarta menjadi faktor lain yang dipertimbangkan oleh Kaesang. Partai Solidaritas Indonesia (PSI), di mana Kaesang merupakan Ketua Umum, memiliki 8 kursi di DPRD DKI Jakarta. Meskipun masih harus berkoalisi dengan partai lain, PSI memiliki potensi untuk mencalonkan gubernur dan wakil gubernur.
Selain itu, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa Kaesang memiliki elektabilitas dan popularitas tertinggi di antara kandidat lain dalam Pilkada Jawa Tengah 2024. PSI telah mempertimbangkan untuk mendorong Kaesang maju dalam Pilkada tersebut, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan Kaesang.
Terakhir, sikap Kaesang untuk menunggu sampai bulan Agustus juga mencerminkan adanya kesepakatan dalam partai yang perlu dipertimbangkan. Sebelum membuat keputusan, Kaesang mungkin masih berkoordinasi dengan partai dan berbagai pihak dalam partainya.
Dengan pertimbangan kombinasi dari perubahan aturan batas usia calon, ketersediaan kursi di DPRD DKI Jakarta, survei dan elektabilitas, serta kesepakatan dalam partai, Kaesang tetap menunggu hingga bulan Agustus untuk memberikan kejutan kepada masyarakat terkait pencalonannya dalam Pilkada DKI Jakarta.
Elektabilitas Kaesang Pangarep
Elektabilitas Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan putra bungsu Presiden Joko Widodo, berbeda di beberapa daerah yang sedang mengadakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024. Menurut survei, elektabilitas Kaesang di DKI Jakarta sangat rendah, hanya sekitar 1%. Namun, di Jawa Tengah, elektabilitasnya lebih tinggi, mencapai 7% menurut survei Litbang Kompas.
Kaesang menyadari bahwa elektabilitasnya di Jakarta masih jeblok, namun ia ingin menunggu hingga bulan Agustus sebelum membuat keputusan apakah akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta atau tidak. Tantangan yang dihadapi Kaesang di Jakarta adalah hasil survei yang menunjukkan elektabilitasnya yang sangat rendah, serta kesulitan dalam memperoleh dukungan dari masyarakat dan membangun koalisi politik yang kuat.
Meskipun mendapat dukungan dari ayahnya, elektabilitas Kaesang tetap rendah. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lain seperti dukungan masyarakat dan koalisi politik juga sangat penting dalam menentukan elektabilitas seorang kandidat. Oleh karena itu, Kaesang masih memiliki tantangan untuk meningkatkan elektabilitasnya di Jakarta, yang nantinya akan mempengaruhi kemungkinannya untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta.
Advertisement