Liputan6.com, Jakarta Menjalin hubungan dengan mertua sering kali menjadi tantangan tersendiri dalam sebuah pernikahan. Terkadang, ada situasi di mana mertua menunjukkan sikap atau perilaku yang kurang menyenangkan, yang dapat mempengaruhi keharmonisan keluarga. Mengenali tanda-tanda mertua yang kurang menyenangkan adalah langkah awal yang penting untuk menjaga hubungan tetap sehat dan harmonis.
Dengan pemahaman yang tepat, dapat diambil langkah-langkah untuk menangani situasi dengan bijak, tanpa menambah ketegangan atau konflik. Tanda-tanda mertua yang kurang menyenangkan bisa bervariasi, mulai dari sikap yang terlalu mengatur, komentar yang seringkali menyakitkan, hingga keterlibatan yang berlebihan dalam urusan pribadi pasangan.
Baca Juga
Identifikasi perilaku-perilaku ini secara dini sangat penting agar tidak mengganggu keseimbangan dalam hubungan pernikahan. Dengan mengenali tanda-tanda ini, pasangan dapat lebih siap menghadapi dan mengatasi situasi dengan pendekatan yang lebih konstruktif.
Advertisement
Menghadapi mertua yang kurang menyenangkan memerlukan pendekatan yang cerdas dan penuh pengertian. Penting untuk berkomunikasi secara terbuka dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak. Dengan menerapkan strategi yang tepat, hubungan dengan mertua dapat tetap terjaga dengan baik, sambil memastikan keharmonisan dan kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan seperti yang dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum'at (9/8/2024).
1. Terlalu Sering Mencampuri Urusan Rumah Tangga
Mertua yang toksik seringkali terlibat dalam urusan rumah tangga anaknya, merasa tahu yang terbaik, dan mencoba mengendalikan berbagai aspek kehidupan pasangan. Contohnya, mereka mungkin memberikan instruksi tentang pengaturan rumah, pendidikan anak, atau pengelolaan keuangan.
Untuk mengatasi hal ini, penting untuk berkomunikasi secara jujur dengan pasangan tentang batasan yang perlu diterapkan. Sampaikan dengan sopan kepada mertua bahwa kamu dan pasangan ingin belajar dan mengatasi masalah rumah tangga sendiri. Meskipun nasihat mereka tetap dihargai, keputusan akhir tetap ada di tangan kamu dan pasangan.
Advertisement
2. Menyebabkanmu Merasa Tidak Memadai
Mertua yang toksik seringkali membuat kamu merasa tidak cukup baik. Mereka bisa saja mengkritik cara kamu mengurus rumah, memasak, atau bahkan penampilan kamu. Hal ini dapat mengurangi rasa percaya diri dan menyebabkan stres dalam pernikahan. Jangan biarkan kritik negatif menghancurkan harga diri kamu.
Yakinkan diri kamu bahwa kamu adalah pasangan yang baik dan pantas dihargai. Apabila kritik terus berlanjut, ajak pasangan kamu untuk berdiskusi mencari solusi bersama. Pasangan kamu bisa membantu menyampaikan kepada mertua bahwa sikap kritis tersebut tidak membangun dan justru menyakiti perasaan.
3. Selalu Mengukur Prestasi Berdasarkan Orang Lain
Mertua yang toksik sering kali membandingkan kamu dengan orang lain, seperti mantan pacar anaknya atau menantu lainnya. Mereka mungkin mengungkapkan bahwa orang lain lebih baik dalam hal tertentu, yang pada akhirnya membuat kamu merasa tidak dihargai.
Agar tetap tenang dan tidak terbawa emosi, kamu bisa berbicara dengan pasanganmu mengenai perasaanmu saat dibandingkan dengan orang lain. Jika perlu, ajak pasanganmu untuk berdiskusi dengan mertuamu tentang bagaimana perbandingan tersebut tidak membantu dan justru menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Advertisement
4. Sering Dituduh Penyebab Masalah
Mertua toksik mungkin cenderung menyalahkan kamu atas setiap masalah yang terjadi dalam pernikahan atau keluarga. Mereka bisa saja menganggap kamu sebagai penyebab konflik atau kesulitan yang dihadapi anaknya. Penting bagi kamu untuk memiliki komunikasi yang terbuka dengan pasangan kamu.
Diskusikan masalah ini dan minta dukungan pasangan kamu. Ketika mertua mulai menyalahkan, usahakan untuk tetap tenang dan tidak defensif. Sampaikan situasi dari sudut pandang kamu dengan sopan dan hormat. Pastikan kamu memiliki komunikasi yang baik dengan pasangan kamu agar dapat menghadapi situasi ini dengan bijaksana.
5. Mengendalikan Waktu Anda
Mertua yang memiliki perilaku yang merugikan mungkin mencoba mengontrol waktu dan kegiatan Anda, seperti sering muncul tanpa pemberitahuan atau mengatur jadwal keluarga tanpa berkonsultasi dengan Anda. Hal ini dapat menyebabkan Anda merasa terikat dan kehilangan kebebasan.
Untuk mengatasi hal ini, penting bagi Anda untuk menetapkan batasan yang jelas mengenai waktu pribadi dan keluarga. Sampaikan kepada mertua bahwa Anda dan pasangan perlu memiliki waktu berkualitas bersama tanpa gangguan. Anda dapat merencanakan jadwal kunjungan atau acara keluarga yang disepakati bersama untuk menjaga keseimbangan.
Advertisement
6. Memanipulasi Emosional
Mertua yang toksik mungkin memanfaatkan manipulasi emosional untuk mencapai tujuan mereka. Mereka dapat mengancam untuk menjauh jika tidak diberikan perhatian atau membuat seseorang merasa bersalah karena tidak memenuhi keinginan mereka.
Pahami strategi manipulasi emosional ini dan jangan mudah terpengaruh. Tetaplah teguh dalam memegang batasan yang telah ditetapkan. Jika mertua menggunakan ancaman atau berusaha membuat seseorang merasa bersalah, sampaikan bahwa hubungan tersebut dihargai namun ada batasan yang harus dihormati.
7. Melanggar Privasimu
Mertua yang toksik mungkin tidak menghormati privasi kamu dan pasangan. Mereka bisa saja melanggar privasi dengan masuk ke kamar tidur tanpa izin, membaca pesan pribadi, atau mencampuri urusan yang semestinya menjadi privasi pasangan. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk menjelaskan kepada mertua bahwa privasi adalah hal penting dalam pernikahan.
Diskusikan dengan pasangan tentang pentingnya menjaga privasi dan bagaimana cara menghormatinya. Pasangan kamu dapat membantu menyampaikan kepada mertua bahwa ada batasan yang harus dihormati demi menjaga keharmonisan rumah tangga. Dalam menghadapi mertua yang toksik, ada beberapa sikap yang dapat membantu, seperti tetap tenang dan sopan saat berhadapan dengan mereka.
Libatkan juga pasangan kamu dalam menyelesaikan masalah ini dan minta dukungan mereka. Buatlah batasan yang jelas mengenai privasi, waktu, dan interaksi dengan mertua. Jangan biarkan kritik negatif merusak harga diri kamu dan carilah dukungan dari luar jika situasinya terlalu sulit.
Prioritaskan juga keharmonisan rumah tangga kamu dan buat keputusan yang terbaik untuk kebahagiaan pernikahan kamu. Menghadapi mertua yang toksik memang tidak mudah, namun dengan sikap yang tepat dan dukungan pasangan, kamu dapat mengatasi tantangan ini. Jaga selalu komunikasi yang baik dan bangun hubungan yang sehat dan harmonis dalam pernikahanmu.
Advertisement