Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa kasus, hubungan antara mertua dan menantu sering kali menjadi topik yang diperdebatkan. Di satu sisi, kedua pihak berusaha menjalani peran mereka dengan baik, namun di sisi lain, perbedaan karakter, pandangan, dan kebiasaan justru dapat menyebabkan perselisihan.
Namun, ada juga contoh hubungan harmonis antara mertua dan menantu yang bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Salah satunya adalah hubungan baik yang terjalin antara Dewi Yull, mantan istri Ray Sahetapy, dengan menantunya, Merdianti Octavia.
Dewi Yull dan Merdianti Octavia menunjukkan bahwa hubungan antara mertua dan menantu tidak harus diwarnai dengan persaingan atau ketegangan. Sebaliknya, keduanya berhasil menunjukkan kedekatan yang penuh kasih dan saling mendukung.
Advertisement
Baca Juga
Kedekatan mereka bukan hanya sekadar interaksi biasa, tetapi juga mencerminkan penerapan prinsip-prinsip dalam syariat Islam yang menekankan pentingnya kasih sayang, saling menghormati, dan menjaga hubungan keluarga harmonis.
Setiap hubungan yang dibangun dengan niat baik akan mendatangkan keberkahan dan rahmat dari-Nya. Berikut adalah 4 rahasia membangun hubungan harmonis antara mertua dan menantu menurut Islam.
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Perbaiki Cara Berkomunikasi
Komunikasi menjadi langkah awal yang sangat penting untuk diambil sebagai upaya dalam menjalin hubungan yang baik antara menantu dan mertua, karena tanpa komunikasi yang efektif, kesalahpahaman dan ketegangan bisa dengan mudah muncul.
Dalam menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menghargai dengan mertua, maka dibutuhkan komunikasi yang terbuka, jujur, dan penuh perhatian. Komunikasi yang baik adalah pondasi yang kokoh untuk membangun pemahaman yang lebih antara kedua belah pihak.
Advertisement
2. Libatkan Peran Pasangan
Salah satu cara yang efektif untuk menjaga keharmonisan tersebut adalah dengan melibatkan pasangan sebagai penghubung yang bijaksana.
Ketika terjadi ketidaksesuaian antara pasangan dengan mertua, maka baik istri maupun suami berperan sebagai penengah yang bisa menyampaikan kekhawatiran atau ketidaksukaan kepada orangtuanya dengan cara yang lembut dan penuh rasa hormat.
Selain itu, keputusan-keputusan yang melibatkan orangtua kedua belah pihak sebaiknya dibicarakan bersama antara suami dan istri. Hal ini penting agar suami maupun istri merasa dihargai dan dilibatkan dalam setiap langkah yang melibatkan keluarganya.
3. Membuat Batasan yang Wajar
Batasan dalam hubungan dengan mertua sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara keluarga inti dan keluarga besar. Batasan ini bukan berarti kita menutup diri atau mengabaikan mereka, tetapi lebih kepada memastikan bahwa kehidupan rumah tangga tetap berjalan sesuai dengan kesepakatan dan kehendak suami istri.
Misalnya, ketika ada keputusan penting yang menyangkut rumah tangga, seperti masalah finansial atau pola asuh anak, sebaiknya keputusan tersebut diambil oleh suami istri tanpa terlalu banyak intervensi dari pihak luar, termasuk mertua.
Advertisement
4. Kasih Sayang Layaknya Orangtua Sendiri
Menyayangi mertua seperti orangtua sendiri adalah bentuk rasa hormat dan kasih sayang yang seharusnya ditunjukkan kepada mereka. Sebagai menantu, kita perlu memahami bahwa mertua adalah orang yang telah membesarkan pasangan kita, dan dengan demikian, mereka layak mendapatkan perhatian dan penghargaan.
Memberikan kasih sayang kepada mertua tidak harus selalu dalam bentuk materi, tetapi juga melalui sikap dan perhatian kita terhadap mereka. Salah satu cara menyayangi mertua adalah dengan mendengarkan.
Sama seperti orangtua kandung, mertua juga ingin merasa didengar dan dihargai. Mengajak mereka berbicara, menanyakan kabar, dan menunjukkan ketertarikan terhadap kehidupan mereka adalah langkah kecil yang dapat mempererat hubungan.
Selain itu, tidak ada salahnya untuk sesekali memberikan bantuan, baik itu dalam urusan rumahtangga atau sekadar menemani mereka untuk beraktivitas.
Jangan lupa juga untuk medoakan mereka. Doa yang tulus untuk kebahagiaan, kesehatan, dan keselamatan mertua adalah bentuk kasih sayang yang nyata.
