Liputan6.com, Jakarta Menjelang peluncurannya, film Thaghut semakin menarik perhatian dengan berbagai bocoran mengenai isinya. Salah satu aspek yang paling menarik perhatian adalah adegan kesurupan yang dimainkan oleh Yasmin Napper. Dalam wawancara terbaru, Yasmin membagikan pandangannya mengenai tantangan yang dihadapinya saat melakoni adegan yang menuntut intensitas emosional tinggi ini. Dia mengungkapkan bagaimana persiapan yang matang dan metode akting yang mendalam diperlukan untuk menghadirkan performa yang autentik dan memikat.
Yasmin Napper menjelaskan bahwa adegan kesurupan bukan hanya memerlukan teknik akting yang khusus, tetapi juga membutuhkan komitmen emosional yang mendalam. Dia menceritakan bagaimana dia harus meresapi karakter dengan sepenuh hati, serta beradaptasi dengan suasana yang menegangkan di lokasi syuting. Penjelasan Yasmin memberikan gambaran tentang kompleksitas produksi film ini dan bagaimana setiap elemen, termasuk adegan kesurupan, berkontribusi pada kekuatan keseluruhan cerita Thaghut.
Yasmin Napper didaulat menjadi peran utama dalam film Thaghut. Dalam film yang dibesut oleh Rumah produksi LEO Pictures tersebut, Yasmin berperan sebagai Ainun. Debut dalam film horor, Yasmin pun bercerita mengenai perannya. Yasmin mengaku sangat gugup dan deg-degan ketika menjalani proses produksi. "Aku main film horor deg-degan banget," kata Yasmin Napper dalam keterangannya kepada media, baru-baru ini. Ia menamhahkan jika emosinya begitu terkuras. "Karena sebelum aku syuting Thaghut, aku dikasih tahu bahwa sebagai pemain, emosi di film horor itu sangat intens," sambung Yasmin Napper, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (17/8/2024)
Advertisement
Memerlukan Waktu Tiga Minggu untuk Memahami Kerasukan.
Salah satu momen yang menguras tenaga dan emosi adalah saat adegan kerasukan. Ia berbagi tentang pengalamannya selama proses syuting film tersebut. Terutama pada bagian kerasukan, yang ternyata menjadi tantangan paling berat selama pengambilan gambar di film Thaghut.
"Bagi aku, adegan kerasukan adalah yang paling sulit. Selama tiga minggu, aku mengikuti workshop dengan akting coach. Aku juga menonton beberapa film yang memiliki adegan sejenis," tambah Yasmin Napper.
"Suara aku hampir habis karena teriak-teriak, bahkan ada satu hari di mana aku kesulitan berbicara. Karena peranku memang memerlukan suara yang seperti itu (teriak), dan fisik aku juga sangat terkuras," ujarnya.
Advertisement
Usaha Maksimal untuk Hasil yang Berkualitas
Di sisi lain, Bobby Prasetyo selaku sutradara mengungkapkan kebahagiaannya karena film Thaghut akan segera tayang di seluruh bioskop Indonesia. Film ini dijadwalkan rilis pada 29 Agustus 2024 mendatang.
"Saya merasa sangat gembira karena film Thaghut akhirnya dapat bertemu dengan penonton. Kami telah berupaya keras untuk menciptakan karya yang berkualitas dan menghibur. Semoga film ini mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat," kata Bobby Prasetyo.
Agung Saputra, produser film, juga menambahkan bahwa ini adalah momen yang sangat dinantikan setelah melalui berbagai drama. "Film Thaghut menyajikan konsep horor yang berbeda dibandingkan film-film lainnya. Ceritanya relevan dengan kehidupan saat ini, menggambarkan masyarakat yang percaya pada dukun dan pesugihan untuk mendapatkan kesembuhan, kekayaan, jodoh, dan berbagai hal lainnya secara instan," jelasnya.
Film Thaghut dibintangi oleh Yasmin Napper, Arbani Yasiz, Ria Ricis, Keanu Azka, Hanna Saraswati, dan Dennis Adhiswara. Kisahnya berfokus pada perjalanan seorang gadis bernama Ainun yang mencari ayah kandungnya yang telah lama tidak mengasuhnya.
Abah Mulya, sosok yang sangat dikagumi Ainun karena memiliki berbagai kemampuan luar biasa dari Padepokan sakti di Kampung Bumi Suwung, ternyata adalah ayahnya yang selama ini disembunyikan oleh Uwak yang membesarkannya.
Bersama sahabatnya, Bagas dan Rini, Ainun pergi ke Padepokan Abah Mulya untuk memberikan penghormatan. Namun, kematian Abah Mulya yang misterius membawa Ainun terjerumus ke dalam ajaran sesat yang diajarkan oleh Lingga, murid Abah Mulya.
Rahmat, adik Ainun yang tinggal di Padepokan, telah memperingatkan Ainun, tetapi dia tidak mempercayainya. Ainun semakin terlibat dalam ajaran sesat tersebut, yang menimbulkan ketakutan di antara sahabatnya dan warga Padepokan. Bagas dan Rini berusaha untuk membantu Ainun kembali ke jalan yang benar dan menyelamatkan Rahmat serta Ajeng, istri ketiga Abah.