Kota Termiskin di Indonesia Menurut Data Terbaru, Ternyata Bukan di Papua

Kota Tual di Maluku menduduki posisi teratas sebagai kota termiskin di Indonesia Maret 2023.

oleh Laudia Tysara diperbarui 18 Sep 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 16:30 WIB
37 Provinsi Terkini di Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya
Ilustrasi Peta Indonesia. Credits: Pixabay by Hands off my tags! Michael Gaida

Liputan6.com, Jakarta - Data terbaru dari Databoks yang dirilis Maret 2023 mengungkap daftar kota termiskin di Indonesia, menampilkan hasil yang cukup mengejutkan. Kota Tual di Maluku menduduki posisi teratas sebagai kota termiskin di Indonesia dengan tingkat kemiskinan mencapai 20,68%. Temuan ini mematahkan asumsi umum bahwa kota-kota di Papua selalu menempati posisi teratas dalam daftar kota termiskin.

Pengetahuan tentang data terkini mengenai kota termiskin di Indonesia sangat penting untuk memahami dinamika sosial-ekonomi di berbagai wilayah tanah air. Informasi ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan kebijakan pengentasan kemiskinan yang lebih tepat sasaran dan efektif.

Gambaran ekonomi di Kota Tual sebagai kota termiskin di Indonesia menunjukkan adanya tantangan besar dalam pembangunan dan pemerataan ekonomi. Meski telah menjadi daerah otonom sejak 2007, Kota Tual masih menghadapi berbagai permasalahan struktural yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (18/9/2024).

Kota Termiskin di Indonesia

Data terbaru yang dirilis oleh Databoks mengungkapkan fakta mengejutkan tentang kota termiskin di Indonesia. Kota Tual di Provinsi Maluku menduduki peringkat teratas sebagai kota dengan tingkat kemiskinan tertinggi, mencapai 20,68%. Temuan ini mematahkan asumsi umum bahwa kota-kota di Papua selalu menempati posisi teratas dalam daftar kota termiskin di Indonesia.

Posisi kedua ditempati oleh Kota Subulussalam di Provinsi Aceh dengan tingkat kemiskinan 16,41%. Kota ini merupakan salah satu kota termuda di Indonesia, berdiri pada 2 Januari 2007 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Singkil. Meskipun relatif baru, Subulussalam masih menghadapi tantangan besar dalam pengentasan kemiskinan.

Kota Gunungsitoli di Provinsi Sumatera Utara menempati posisi ketiga dengan tingkat kemiskinan 14,78%. Diikuti oleh Kota Bengkulu (14,71%) dan Kota Sabang (14,59%) yang melengkapi lima besar kota termiskin di Indonesia. Data ini menunjukkan bahwa kemiskinan masih menjadi masalah serius di berbagai wilayah Indonesia, tidak hanya terpusat di kawasan timur.

Menariknya, beberapa kota di Pulau Jawa yang selama ini dianggap lebih maju juga masuk dalam daftar kota termiskin. Kota Tasikmalaya di Jawa Barat, misalnya, berada di urutan ke-9 dengan tingkat kemiskinan 11,53%. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi di Pulau Jawa masih belum merata dan memerlukan perhatian khusus.

Data terbaru ini menjadi cermin bagi pemerintah pusat dan daerah untuk mengevaluasi dan merumuskan kembali strategi pengentasan kemiskinan. Diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif dan tepat sasaran untuk mengatasi akar masalah kemiskinan di setiap kota, dengan mempertimbangkan karakteristik dan potensi lokal masing-masing daerah.

Daftar Kota Termiskin di Indonesia Mana Saja?

Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Capai 362 Ribu Jiw
Aktivitas anak-anak di kawasan perkampungan kumuh Semper, Cilincing, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta per September 2021 mencatat, jumlah penduduk miskin di Ibu Kota mencapai 362 ribu jiwa. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Berikut adalah daftar 10 kota termiskin di Indonesia berdasarkan data terbaru dari Databoks:

  1. Kota Tual (Maluku): 20,68% Kota Tual menduduki posisi teratas sebagai kota termiskin di Indonesia. Terletak di gugusan Kepulauan Kei, Maluku, kota ini menghadapi tantangan besar dalam pembangunan ekonomi. Faktor geografis dan keterbatasan infrastruktur menjadi hambatan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan.
  2. Kota Subulussalam (Aceh): 16,41% Sebagai kota termuda di Aceh, Subulussalam masih berjuang mengatasi masalah kemiskinan. Keterbatasan lapangan kerja dan rendahnya tingkat pendidikan menjadi faktor utama tingginya angka kemiskinan di kota ini.
  3. Kota Gunungsitoli (Sumatera Utara): 14,78% Terletak di Pulau Nias, Gunungsitoli menghadapi tantangan dalam hal aksesibilitas dan pengembangan ekonomi. Ketergantungan pada sektor pertanian tradisional dan kurangnya diversifikasi ekonomi berkontribusi pada tingginya angka kemiskinan.
  4. Kota Bengkulu (Bengkulu): 14,71% Sebagai ibukota provinsi, Bengkulu masih menghadapi masalah kemiskinan yang cukup serius. Ketimpangan pembangunan dan terbatasnya lapangan kerja formal menjadi penyebab utama tingginya angka kemiskinan di kota ini.
  5. Kota Sabang (Aceh): 14,59% Meski memiliki potensi pariwisata yang besar, Sabang masih termasuk dalam daftar kota termiskin di Indonesia. Ketergantungan pada sektor pariwisata yang fluktuatif dan kurangnya pengembangan sektor ekonomi lain menjadi tantangan utama.
  6. Kota Sorong (Papua Barat): 14,41% Sorong, yang sebelumnya sering disebut sebagai kota termiskin, kini berada di urutan keenam. Meski demikian, kota ini masih menghadapi masalah kemiskinan yang signifikan, terutama terkait dengan ketimpangan pembangunan dan terbatasnya akses terhadap layanan dasar.
  7. Kota Lhokseumawe (Aceh): 12,65% Meskipun memiliki potensi industri yang cukup besar, Lhokseumawe masih termasuk dalam daftar kota termiskin. Penurunan aktivitas industri migas dan lambatnya pengembangan sektor ekonomi alternatif menjadi penyebab utama.
  8. Kota Tanjungbalai (Sumatera Utara): 12,31% Kota pelabuhan ini menghadapi tantangan dalam diversifikasi ekonomi. Ketergantungan pada sektor perikanan dan perdagangan tradisional, serta terbatasnya investasi, berkontribusi pada tingginya angka kemiskinan.
  9. Kota Tasikmalaya (Jawa Barat): 11,53% Sebagai kota terbesar kedua di Jawa Barat, Tasikmalaya masih menghadapi masalah kemiskinan yang cukup serius. Ketimpangan pembangunan dan kurangnya lapangan kerja formal menjadi faktor utama.
  10. Kota Sibolga (Sumatera Utara): 11,42% Kota pelabuhan di pantai barat Sumatera ini menghadapi tantangan dalam pengembangan ekonomi. Keterbatasan lahan dan kurangnya diversifikasi ekonomi menjadi penyebab utama tingginya angka kemiskinan.

 

Penyebab Kemiskinan di Indonesia

Beberapa faktor utama yang menyebabkan kemiskinan di kota-kota Indonesia, termasuk kota termiskin, antara lain:

1. Ketimpangan Pembangunan

Pembangunan yang tidak merata antara pusat dan daerah, serta antara kota dan desa, menyebabkan kesenjangan ekonomi yang signifikan. Kota-kota di luar Jawa, terutama di Indonesia bagian timur, sering kali tertinggal dalam hal infrastruktur dan investasi, yang berdampak pada tingginya angka kemiskinan.

2. Keterbatasan Lapangan Kerja

Kurangnya lapangan kerja formal dan berkualitas menjadi penyebab utama kemiskinan di banyak kota. Sektor informal yang dominan seringkali tidak mampu menyediakan pendapatan yang cukup untuk mengangkat masyarakat dari garis kemiskinan.

3. Rendahnya Tingkat Pendidikan dan Keterampilan

Akses terbatas terhadap pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan menyebabkan banyak penduduk kota tidak mampu bersaing di pasar kerja modern. Hal ini mengakibatkan mereka terjebak dalam lingkaran kemiskinan.

4. Ketergantungan pada Sektor Ekonomi Tertentu

Banyak kota termiskin di Indonesia bergantung pada satu atau dua sektor ekonomi utama, seperti pertanian atau perikanan tradisional. Ketika sektor-sektor ini mengalami penurunan, dampaknya sangat signifikan terhadap tingkat kemiskinan.

5. Keterbatasan Akses terhadap Layanan Dasar

Kurangnya akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan sanitasi yang memadai membuat masyarakat sulit keluar dari jeratan kemiskinan. Hal ini terutama terjadi di kota-kota kecil dan daerah pinggiran kota besar.

Mengatasi masalah kemiskinan di kota-kota Indonesia, termasuk kota termiskin, membutuhkan pendekatan komprehensif yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat. Fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan infrastruktur, diversifikasi ekonomi, dan pemerataan pembangunan menjadi kunci untuk mengurangi tingkat kemiskinan di masa depan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya