Liputan6.com, Jakarta Membangun kembali hubungan pertemanan dengan mantan pacar sering kali dianggap sebagai sesuatu yang kompleks dan penuh tantangan. Di satu sisi, Sahabat mungkin ingin menjaga ikatan baik dengan seseorang yang pernah sangat dekat. Namun, di sisi lain, tidak bisa dipungkiri bahwa ada potensi kesulitan emosional yang muncul akibat perasaan masa lalu yang belum sepenuhnya terselesaikan.Â
Menariknya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pertemanan dengan mantan sebenarnya bisa membawa dampak positif, asalkan kedua belah pihak memiliki niat yang jelas dan tidak ada motif tersembunyi. Sebuah studi dari The Journal of Social and Personal Relationships (2020) menemukan bahwa mereka yang berhasil menjalin pertemanan dengan mantan sering kali memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih tinggi.Â
Sebelum kamu memutuskan untuk menjalin pertemanan kembali dengan mantan, ada baiknya mempertimbangkan beberapa faktor yang bisa membantu meminimalkan potensi masalah di kemudian hari. Berikut ini enam sikap penting yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk kembali berteman dengan mantan, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum'at (20/9/2024).
Advertisement
1. Mengerti Tujuanmu
Sebelum memutuskan untuk berteman dengan mantan, penting untuk memiliki kejelasan mengenai niatmu. Apakah Sahabat benar-benar ingin membangun pertemanan yang ikhlas, atau masih ada keinginan untuk kembali bersama? Jika niatmu masih terikat pada perasaan masa lalu, pertemanan ini hanya akan menyebabkan luka yang lebih dalam.
Kejujuran terhadap diri sendiri akan membantumu menentukan apakah pertemanan ini tulus atau justru berpotensi menimbulkan konflik emosional. Sebelum melangkah lebih jauh, pastikan juga kamu sudah siap menerima kenyataan bahwa hubungan romantis kalian sudah berakhir.
Advertisement
2. Pikirkan Emosi Mantan
Bukan hanya perasaan diri sendiri yang perlu diperhatikan, Sahabat juga harus mempertimbangkan bagaimana perasaan mantan mengenai pertemanan ini. Apakah dia sudah benar-benar move on dan siap menjalin hubungan pertemanan, atau masih menyimpan luka dari masa lalu?
Jangan memaksakan pertemanan jika mantanmu belum siap, karena itu bisa membuat situasi menjadi semakin sulit bagi kedua belah pihak. Beri dia ruang untuk menyampaikan pendapatnya tentang pertemanan tersebut, dan hormati apa pun yang dia rasakan dan putuskan. Tanpa kesepakatan dari kedua pihak, pertemanan ini bisa berakhir dengan kekecewaan.
3. Pastikan Kedua Belah Pihak Sudah Move On
Salah satu kunci utama agar persahabatan dengan mantan dapat berjalan dengan baik adalah memastikan bahwa kalian berdua sudah benar-benar move on dan saling merelakan. Jika salah satu dari kalian masih menyimpan perasaan atau berharap pada hubungan yang telah berakhir, persahabatan ini bisa menjadi sumber konflik.
Perasaan lama bisa muncul kembali kapan saja, dan itu bisa menciptakan hubungan yang tidak sehat. Tanda-tanda bahwa kalian belum move on bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti merasa cemburu atau ingin mengulang kembali kenangan masa lalu. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk bersahabat, pastikan bahwa kalian bisa melihat satu sama lain sebagai teman, bukan mantan.
Advertisement
4. Pertimbangkan Efeknya pada Hubungan Baru
Apabila salah satu atau keduanya sudah memiliki pasangan baru, penting untuk mempertimbangkan dampak pertemanan ini terhadap hubungan tersebut. Pasangan baru mungkin merasa cemburu atau tidak nyaman dengan persahabatan kalian, meskipun tidak ada niat buruk di baliknya.
Komunikasi yang jujur dengan pasangan mengenai hubunganmu dengan mantan sangat penting untuk menghindari salah paham. Pertimbangkan juga apakah pertemanan ini layak dibandingkan dengan potensi konflik yang bisa muncul dalam hubungan barumu. Bagaimanapun, menjaga hubungan yang sehat dengan pasangan baru harus menjadi prioritas utama, dan kamu harus siap untuk mengakhiri pertemanan dengan mantan.
5. Tentukan Batas
Agar terhindar dari kesalahpahaman atau kebingungan, sangat penting untuk menetapkan batasan yang jelas dalam pertemanan dengan mantan. Diskusikan kondisi seperti frekuensi komunikasi, aktivitas yang boleh atau tidak boleh dilakukan bersama, serta cara mengelola percakapan agar tetap sehat.
Tanpa batasan yang jelas, pertemanan ini bisa dengan mudah melewati batas yang seharusnya tidak dilanggar, terutama jika masih ada perasaan lama yang belum hilang. Dengan adanya batasan, kalian dapat menjaga hubungan tetap sehat dan profesional sebagai teman.
Advertisement
6. Siap Mengelola Emosi dalam Konflik
Menjalin pertemanan dengan mantan bukanlah tugas yang sederhana. Meskipun ada kesepakatan untuk tetap berteman, konflik emosional dapat muncul kapan saja, terutama jika perasaan lama kembali hadir. Kamu harus siap menghadapi kemungkinan bahwa pertemanan ini dapat membangkitkan kenangan atau emosi yang pernah ada.
Jika situasi tersebut terjadi, sangat penting untuk mengelola perasaan dengan bijaksana dan menghindari tindakan impulsif. Bicarakan secara terbuka jika ada masalah emosional yang muncul, dan pastikan bahwa kalian berdua memiliki pemahaman yang sama tentang cara menghadapinya tanpa merusak pertemanan yang sudah terjalin.
Berteman dengan mantan adalah keputusan yang memerlukan banyak pertimbangan dan keterbukaan hati. Jika dilakukan dengan kesadaran penuh dan komunikasi yang jujur, hubungan ini dapat memberikan dukungan positif dalam kehidupan masing-masing. Namun, penting untuk tetap menjaga keseimbangan dan memastikan bahwa pertemanan ini membawa manfaat tanpa menambah beban emosional bagi kedua belah pihak.