Liputan6.com, Jakarta - Doa zakat fitrah untuk keluarga menjadi bagian penting dalam pelaksanaan ibadah zakat fitrah menjelang Idul Fitri. Umat Muslim, terutama kepala keluarga, perlu memahami doa ini untuk memaksimalkan keberkahan zakat yang dikeluarkan.
Doa zakat fitrah untuk keluarga dibaca setelah menyerahkan zakat kepada mustahik atau amil zakat, berbeda dengan niat yang diucapkan sebelum menunaikan zakat.
Advertisement
Baca Juga
Pemahaman tentang doa zakat fitrah untuk keluarga penting bagi seluruh umat Muslim, khususnya mereka yang bertanggung jawab atas zakat fitrah anggota keluarganya. Bacaan doa ini menjadi pelengkap ibadah zakat fitrah yang dilaksanakan selama bulan Ramadan hingga sebelum Salat Idul Fitri.
Melansir dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat fitrah wajib ditunaikan oleh setiap jiwa Muslim yang memiliki kelebihan rezeki.
Membaca doa zakat fitrah untuk keluarga bukan hanya formalitas, tetapi juga bentuk permohonan kepada Allah SWT agar zakat yang dikeluarkan diterima sebagai amal ibadah. Doa ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah, serta menumbuhkan rasa syukur atas nikmat harta yang telah diberikan.
Melansir dari kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi, doa zakat fitrah dianjurkan untuk dibaca setelah menunaikan zakat sebagai bentuk pengharapan keberkahan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (9/10/2024).
Doa Zakat Fitrah untuk Keluarga dan Bacaan Niatnya
Berikut adalah bacaan doa zakat fitrah untuk keluarga dalam bahasa Arab, latin, dan artinya:
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Rabbanaa taqabbal minnaa, innaka antas samii'ul 'aliim
"Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui"
Doa zakat fitrah untuk keluarga memiliki makna mendalam dalam kehidupan spiritual seorang Muslim. Melalui doa ini, seorang kepala keluarga tidak hanya memohon untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggungannya. Hal ini mencerminkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap kesejahteraan spiritual keluarga.
Membaca doa zakat fitrah untuk keluarga menumbuhkan kesadaran bahwa ibadah zakat fitrah bukan hanya ritual tahunan, melainkan bentuk ketaatan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan sepanjang bulan Ramadhan.
Doa ini juga menjadi sarana untuk mempererat ikatan spiritual dalam keluarga, mengingatkan bahwa setiap anggota keluarga memiliki peran dalam menunaikan kewajiban agama.
Keutamaan membaca doa zakat fitrah untuk keluarga terletak pada pengharapan agar Allah SWT menerima zakat yang telah ditunaikan sebagai amal ibadah yang ikhlas. Kata "تَقَبَّلْ" (taqabbal) yang berarti "terimalah" dalam doa ini mengandung harapan agar zakat yang dikeluarkan tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban, tetapi juga menjadi amal yang bernilai di sisi Allah SWT.
Penyebutan sifat Allah sebagai Yang Maha Mendengar (السَّمِيْعُ) dan Maha Mengetahui (الْعَلِيْمُ) dalam doa zakat fitrah untuk keluarga menegaskan keyakinan bahwa Allah SWT mendengar doa hamba-Nya dan mengetahui niat serta ketulusan hati dalam menunaikan zakat fitrah. Ini menumbuhkan rasa khusyuk dan tawadhu dalam beribadah, serta mengingatkan akan keagungan Allah SWT.
Ini bacaan niatnya:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'anni wa 'an jamii'i ma yalzamunii nafaqaatuhum syar'an fardhan lillaahi ta'aalaa
"Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta'âlâ."
Niat ini mencakup zakat fitrah untuk seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggungan. Hal ini menunjukkan efisiensi dalam pelaksanaan ibadah, terutama bagi kepala keluarga yang bertanggung jawab atas zakat fitrah seluruh anggota keluarganya.
Advertisement
Besaran Zakat Fitrah untuk Keluarga
Besaran zakat fitrah untuk keluarga ditentukan berdasarkan jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan. Melansir dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat fitrah wajib ditunaikan oleh setiap jiwa Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dengan syarat hidup pada bulan Ramadhan dan memiliki kelebihan rezeki.
Hal ini berarti setiap anggota keluarga, termasuk bayi yang baru lahir sebelum terbenamnya matahari pada akhir Ramadhan, wajib dikeluarkan zakat fitrahnya.
Besaran zakat fitrah untuk setiap jiwa adalah setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras. Jika sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak, maka total zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah 4 x 2,5 kg = 10 kg beras atau 4 x 3,5 liter = 14 liter beras. Penting untuk dicatat bahwa kualitas beras yang digunakan sebagai ukuran zakat fitrah adalah beras yang biasa dikonsumsi sehari-hari oleh keluarga tersebut, bukan beras kualitas terendah atau tertinggi.
Dalam praktiknya, banyak umat Muslim yang memilih untuk membayar zakat fitrah dalam bentuk uang yang setara dengan nilai beras tersebut. Hal ini diperbolehkan oleh para ulama, termasuk Syaikh Yusuf Qardawi, dengan pertimbangan kemudahan dan efektivitas penyaluran.
Untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, BAZNAS menetapkan nilai zakat fitrah sebesar Rp45.000 per jiwa berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 10 Tahun 2024. Jika menggunakan nilai ini, maka sebuah keluarga dengan empat anggota akan membayar zakat fitrah sebesar 4 x Rp45.000 = Rp180.000.
Penting untuk diingat bahwa besaran zakat fitrah dapat berbeda di setiap daerah, tergantung pada harga beras lokal. Oleh karena itu, kepala keluarga perlu mencari informasi terkini tentang besaran zakat fitrah yang ditetapkan oleh lembaga zakat atau otoritas keagamaan setempat. Beberapa daerah mungkin menetapkan nilai yang lebih tinggi atau lebih rendah, sesuai dengan kondisi ekonomi dan harga bahan pokok di wilayah tersebut.
Dalam menentukan besaran zakat fitrah untuk keluarga, kepala keluarga juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi keluarganya. Jika memiliki kemampuan lebih, dianjurkan untuk membayar zakat fitrah dengan nilai yang lebih tinggi dari standar minimal yang ditetapkan.
Hal ini sejalan dengan semangat berbagi dan membantu sesama yang menjadi esensi dari ibadah zakat fitrah. Namun, yang terpenting adalah memastikan bahwa zakat fitrah dibayarkan untuk setiap anggota keluarga, tanpa terkecuali.
Keutamaan Zakat Fitrah untuk Keluarga
Zakat fitrah memiliki berbagai keutamaan bagi keluarga yang menunaikannya. Berikut adalah beberapa keutamaan utama dari zakat fitrah untuk keluarga:
Pembersihan Jiwa dan Harta
Keutamaan utama zakat fitrah adalah membersihkan jiwa dan harta keluarga. Melansir dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ad-Daruquthni, Rasulullah SAW bersabda bahwa zakat fitrah berfungsi untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan perbuatan yang keji, serta menjadi makanan bagi orang-orang miskin.
Menunaikan zakat fitrah, setiap anggota keluarga mendapatkan kesempatan untuk memurnikan ibadah puasanya dan membersihkan hartanya dari hak-hak orang lain.
Meningkatkan Solidaritas Sosial
Zakat fitrah untuk keluarga menjadi sarana untuk meningkatkan solidaritas sosial. Melansir dari tafsir Ibnu Katsir, zakat fitrah diwajibkan agar pada hari raya Idul Fitri, semua umat Islam, baik kaya maupun miskin, dapat merasakan kegembiraan. Dengan membayar zakat fitrah, sebuah keluarga turut berpartisipasi dalam menciptakan kebahagiaan bersama di hari raya, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
Mendidik Generasi Penerus
Keutamaan lain dari zakat fitrah untuk keluarga adalah sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak. Melibatkan anak-anak dalam proses pembayaran zakat fitrah dapat menanamkan nilai-nilai kedermawanan, empati, dan tanggung jawab sosial sejak dini. Hal ini sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, di mana Rasulullah SAW mengajarkan para sahabat untuk menunaikan zakat fitrah, termasuk untuk anak-anak mereka.
Menguatkan Ikatan Keluarga
Zakat fitrah menjadi momen untuk menguatkan ikatan keluarga melalui ibadah bersama. Ketika sebuah keluarga bersama-sama menunaikan zakat fitrah, mereka tidak hanya melaksanakan kewajiban agama, tetapi juga membangun kebersamaan dalam beribadah. Melansir dari kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, ibadah yang dilakukan bersama-sama dalam keluarga dapat meningkatkan keberkahan dan memperkuat ikatan spiritual antar anggota keluarga.
Meraih Keberkahan
Menunaikan zakat fitrah untuk keluarga membuka pintu keberkahan dari Allah SWT. Melansir dari surat Al-Baqarah ayat 261, Allah SWT menjanjikan balasan berlipat ganda bagi mereka yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Zakat fitrah, sebagai bentuk infaq wajib, berpotensi mendatangkan keberkahan tidak hanya dalam bentuk harta, tetapi juga kesehatan, keharmonisan keluarga, dan kemudahan dalam urusan dunia dan akhirat.
Advertisement