Liputan6.com, Jakarta - Bagi raksasa teknologi seperti Samsung, menjaga kerahasiaan perangkat baru yang belum rilis sangatlah penting. Kerahasiaan produk memastikan peluncuran produk yang lancar.
Sayangnya belum lama ini Samsung menghadapi masalah bocoran Galaxy S25 yang serius. Padahal, perangkat ini rencananya baru mau dirilis bulan Januari mendatang.
Advertisement
Baca Juga
Perusahaan pun dengan cepat mengidentifikasi dan memecat karyawan yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.
Advertisement
Mengutip Gizchina, Senin (23/12/2024), ceritanya gambar bocoran Galaxy S25 Plus muncul di internet. Gambar ini dibagikan oleh leaker terkenal Evan Blass dan Jukanlosreve.
Foto-foto yang beredar itu mengungkap desain smartphone hingga tanggal peluncurannya.
Bahkan menurut bocoran tersebut, Samsung akan mengungkap seri Galaxy S25Â pada 22 Januari 2025 mendatang, dalam Unpacked pertamanya tahun depan.
Sayangnya masalah yang lebih besar muncul dari foto-foto Jukanlosreve itu. Rupanya foto-foto ini gagal menyembunyikan nomor ID unik smartphone sehingga bisa dilihat oleh semua orang.
Lacak Asal Bocoran
Menggunakan petunjuk ini, Samsung melacak dari mana asal bocoran tersebut hingga kelihatan asalnya dari karyawan tertentu. Tanpa menunda lama, Samsung memecat sejumlah karyawan karena dianggap melanggar aturan kerahasiaan.
Bocoran smartphone yang belum rilis bukanlah sekadar spoiler. Bagi perusahaan seperti Samsung, bocoran bisa merusak rencana pemasaran dan mengurangi minat terhadap produk baru.
Oleh karenanya, mempertahankan kendali atas detail peluncuran adalah salah satu kunci untuk melindungi reputasi merek mereka.
Advertisement
Tak Bisa Ditoleransi
Keputusan Samsung untuk memecat karyawan mereka mengirimkan pesan yang kuat, bocoran perangkat yang belum dirilis tak akan ditoleransi.
Perusahaan pun diharapkan untuk memperketat protokol keamanannya guna mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.
Dengan peluncuran seri Galaxy S25 yang tinggal beberapa minggu lagi, Samsung menghadapi tekanan untuk mencegah kebocoran lebih lanjut.
Meski perusahaan tersebut akan meningkatkan keamanannya, menghentikan bocoran tentu jadi tantangan besar di dunia digital saat ini.
Â