Liputan6.com, Jakarta Pembelahan mitosis merupakan salah satu jenis pembelahan sel yang sangat penting dalam kehidupan organisme. Proses ini memungkinkan satu sel induk membelah menjadi dua sel anak yang identik secara genetik. Mitosis terjadi pada sel-sel somatik (sel tubuh) dan berperan krusial dalam pertumbuhan, perkembangan, serta regenerasi jaringan pada makhluk hidup multiseluler.
Dalam prosesnya, mitosis melibatkan serangkaian tahapan yang terorganisir dengan baik, dimulai dari replikasi DNA hingga pembagian sitoplasma. Hasilnya adalah dua sel anak yang memiliki jumlah dan susunan kromosom yang sama persis dengan sel induknya. Ini memastikan bahwa informasi genetik dapat diwariskan secara akurat dari satu generasi sel ke generasi berikutnya.
Berbeda dengan pembelahan meiosis yang terjadi pada sel-sel kelamin dan menghasilkan sel-sel dengan setengah jumlah kromosom, mitosis mempertahankan jumlah kromosom yang sama. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas genetik dalam organisme multiseluler sepanjang hidupnya.
Advertisement
Pemahaman mendalam tentang proses mitosis tidak hanya penting dalam konteks biologi sel, tetapi juga memiliki implikasi luas dalam bidang medis, terutama dalam penelitian kanker dan pengembangan terapi regeneratif. Dengan mengetahui mekanisme dan regulasi mitosis, para ilmuwan dapat mengembangkan strategi untuk mengendalikan pertumbuhan sel abnormal atau merangsang regenerasi jaringan yang rusak.
Tujuan Utama Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis memiliki beberapa tujuan utama yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan organisme. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai tujuan-tujuan tersebut:
1. Pertumbuhan Organisme
Salah satu tujuan utama pembelahan mitosis adalah mendukung pertumbuhan organisme. Pada makhluk hidup multiseluler, pertumbuhan terjadi melalui peningkatan jumlah sel. Mitosis memungkinkan sel-sel untuk bereplikasi, menghasilkan lebih banyak sel yang identik secara genetik. Proses ini sangat penting terutama selama fase perkembangan embrio dan masa pertumbuhan organisme.
Dalam konteks pertumbuhan, mitosis tidak hanya meningkatkan jumlah sel, tetapi juga memastikan bahwa sel-sel baru memiliki informasi genetik yang sama dengan sel induknya. Hal ini penting untuk mempertahankan karakteristik spesifik dari berbagai jenis jaringan dan organ dalam tubuh.
2. Regenerasi dan Perbaikan Jaringan
Tujuan penting lainnya dari pembelahan mitosis adalah regenerasi dan perbaikan jaringan yang rusak. Ketika jaringan mengalami kerusakan akibat cedera atau penyakit, mitosis memungkinkan sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Proses ini sangat penting untuk pemulihan dan penyembuhan.
Contoh klasik dari regenerasi melalui mitosis adalah penyembuhan luka pada kulit. Ketika kulit terluka, sel-sel di sekitar area luka akan mengalami mitosis untuk menghasilkan sel-sel baru yang akan mengisi area yang rusak. Proses serupa juga terjadi dalam regenerasi hati, pembaruan sel-sel darah, dan perbaikan jaringan otot.
3. Pemeliharaan Homeostasis Seluler
Mitosis juga berperan penting dalam memelihara homeostasis seluler. Banyak jenis sel dalam tubuh memiliki masa hidup terbatas dan perlu diganti secara teratur. Mitosis memungkinkan produksi sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel yang telah mencapai akhir masa hidupnya, memastikan keseimbangan dan fungsi normal jaringan tetap terjaga.
Contohnya, sel-sel epitel yang melapisi saluran pencernaan secara konstan mengalami mitosis untuk menggantikan sel-sel yang terlepas akibat gesekan dengan makanan. Demikian pula, sel-sel kulit bagian luar terus-menerus diganti melalui mitosis untuk mempertahankan fungsi pelindung kulit.
4. Reproduksi Aseksual
Pada beberapa organisme, terutama organisme uniseluler dan tumbuhan sederhana, mitosis berfungsi sebagai metode reproduksi aseksual. Melalui mitosis, satu sel induk dapat menghasilkan dua sel anak yang identik, yang kemudian dapat tumbuh menjadi organisme baru yang secara genetik identik dengan induknya.
Contoh reproduksi aseksual melalui mitosis termasuk pembelahan biner pada bakteri, pembentukan tunas pada ragi, dan perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan seperti melalui stek atau umbi.
5. Mempertahankan Kestabilan Genetik
Tujuan penting lainnya dari mitosis adalah mempertahankan kestabilan genetik dalam organisme. Melalui proses yang sangat teratur dan terkontrol, mitosis memastikan bahwa setiap sel anak menerima salinan lengkap dan identik dari materi genetik sel induk. Hal ini penting untuk mempertahankan karakteristik spesifik dari berbagai jenis sel dan jaringan dalam organisme.
Kestabilan genetik ini juga penting dalam konteks evolusi dan adaptasi jangka panjang spesies. Dengan mempertahankan informasi genetik yang konsisten dari satu generasi sel ke generasi berikutnya, mitosis membantu memastikan bahwa perubahan genetik yang menguntungkan dapat dipertahankan dan diteruskan.
Advertisement
Tahapan Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis terdiri dari serangkaian tahapan yang terorganisir dengan baik. Setiap tahap memiliki karakteristik dan fungsi spesifik yang penting untuk keberhasilan proses pembelahan sel. Berikut adalah penjelasan rinci tentang tahapan-tahapan dalam pembelahan mitosis:
1. Interfase
Meskipun bukan bagian dari mitosis itu sendiri, interfase adalah tahap persiapan yang sangat penting sebelum sel memasuki proses pembelahan. Selama interfase, sel tumbuh dan melakukan fungsi normalnya. Tahap ini terdiri dari tiga sub-fase:
- G1 (Gap 1): Sel tumbuh dan melakukan aktivitas metabolisme normal.
- S (Sintesis): DNA direplikasi, menghasilkan dua salinan identik dari setiap kromosom.
- G2 (Gap 2): Sel terus tumbuh dan mempersiapkan diri untuk pembelahan.
2. Profase
Profase menandai dimulainya mitosis yang sebenarnya. Selama tahap ini:
- Kromatin mulai mengondensasi menjadi kromosom yang terlihat jelas.
- Nukleolus menghilang.
- Sentriol (pada sel hewan) mulai bergerak ke kutub-kutub sel yang berlawanan.
- Benang-benang spindle mulai terbentuk.
3. Metafase
Metafase adalah tahap di mana kromosom mencapai tingkat kondensasi maksimum. Karakteristik utama metafase meliputi:
- Kromosom berbaris di bidang ekuator sel (plat metafase).
- Setiap kromosom terdiri dari dua kromatid saudara yang terhubung di sentromer.
- Benang spindle melekat pada sentromer melalui struktur yang disebut kinetokor.
4. Anafase
Anafase adalah tahap di mana pemisahan kromosom terjadi:
- Kromatid saudara dipisahkan dan ditarik ke arah kutub-kutub sel yang berlawanan.
- Sel mulai memanjang saat kromatid bergerak.
- Pada akhir anafase, setiap kutub sel memiliki satu set lengkap kromosom.
5. Telofase
Telofase adalah tahap akhir mitosis, di mana:
- Kromosom mulai mengurai kembali menjadi kromatin.
- Membran nukleus mulai terbentuk kembali di sekitar setiap set kromosom.
- Nukleolus muncul kembali.
- Benang spindle menghilang.
6. Sitokinesis
Meskipun secara teknis bukan bagian dari mitosis, sitokinesis biasanya terjadi bersamaan dengan telofase. Proses ini melibatkan pembelahan sitoplasma untuk menghasilkan dua sel anak yang terpisah:
- Pada sel hewan, sitokinesis terjadi melalui penyempitan cincin kontraktil yang membelah sel menjadi dua.
- Pada sel tumbuhan, dinding sel baru terbentuk di tengah sel, memisahkan dua sel anak.
Setiap tahap mitosis diatur dengan ketat oleh berbagai protein dan faktor pengatur siklus sel. Gangguan pada salah satu tahap dapat menyebabkan kegagalan pembelahan sel atau abnormalitas genetik. Pemahaman yang mendalam tentang tahapan-tahapan ini penting tidak hanya dalam konteks biologi sel dasar, tetapi juga dalam penelitian medis, terutama yang berkaitan dengan penyakit-penyakit yang melibatkan gangguan pembelahan sel seperti kanker.
Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Mitosis dan meiosis adalah dua jenis pembelahan sel yang memiliki peran berbeda dalam organisme. Meskipun keduanya melibatkan replikasi dan pembagian materi genetik, terdapat perbedaan signifikan dalam proses dan hasil akhirnya. Berikut adalah perbandingan rinci antara mitosis dan meiosis:
1. Tujuan
- Mitosis: Bertujuan untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan reproduksi aseksual. Menghasilkan sel-sel somatik yang identik.
- Meiosis: Bertujuan untuk menghasilkan sel-sel gamet (sel kelamin) untuk reproduksi seksual. Menghasilkan variasi genetik.
2. Jumlah Pembelahan
- Mitosis: Terdiri dari satu kali pembelahan, menghasilkan dua sel anak.
- Meiosis: Terdiri dari dua kali pembelahan berturut-turut (Meiosis I dan Meiosis II), menghasilkan empat sel anak.
3. Jumlah Kromosom pada Sel Anak
- Mitosis: Sel anak memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel induk (diploid, 2n).
- Meiosis: Sel anak memiliki setengah jumlah kromosom sel induk (haploid, n).
4. Variasi Genetik
- Mitosis: Tidak ada variasi genetik; sel anak identik dengan sel induk.
- Meiosis: Menghasilkan variasi genetik melalui pindah silang (crossing over) dan pemisahan acak kromosom homolog.
5. Tahapan
- Mitosis: Profase, Metafase, Anafase, Telofase (satu siklus).
- Meiosis: Profase I, Metafase I, Anafase I, Telofase I, diikuti oleh Profase II, Metafase II, Anafase II, Telofase II.
6. Perilaku Kromosom
- Mitosis: Kromosom homolog tidak berpasangan.
- Meiosis: Kromosom homolog berpasangan dan mengalami pindah silang selama Profase I.
7. Lokasi dalam Organisme
- Mitosis: Terjadi di hampir semua jaringan tubuh.
- Meiosis: Hanya terjadi di organ reproduksi (testis pada pria, ovarium pada wanita).
8. Frekuensi Pembelahan
- Mitosis: Terjadi secara terus-menerus sepanjang hidup organisme.
- Meiosis: Terjadi hanya pada tahap tertentu dalam siklus hidup, biasanya saat pembentukan gamet.
9. Hasil Akhir
- Mitosis: Menghasilkan dua sel anak yang identik secara genetik dengan sel induk.
- Meiosis: Menghasilkan empat sel anak yang berbeda secara genetik dari sel induk dan satu sama lain.
10. Signifikansi Evolusioner
- Mitosis: Penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan organisme individual.
- Meiosis: Krusial untuk evolusi spesies melalui rekombinasi genetik dan variasi.
Pemahaman tentang perbedaan antara mitosis dan meiosis sangat penting dalam biologi. Mitosis memungkinkan organisme untuk tumbuh, memperbaiki jaringan, dan dalam beberapa kasus, bereproduksi secara aseksual. Di sisi lain, meiosis adalah dasar dari reproduksi seksual, yang memungkinkan variasi genetik dan adaptasi evolusioner. Kedua proses ini bekerja bersama untuk memastikan kelangsungan hidup dan evolusi spesies.
Advertisement
Fungsi Penting Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis memiliki beragam fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan organisme. Berikut adalah penjelasan rinci tentang fungsi-fungsi utama pembelahan mitosis:
1. Pertumbuhan Organisme
Salah satu fungsi paling mendasar dari mitosis adalah mendukung pertumbuhan organisme. Pada makhluk hidup multiseluler, pertumbuhan terjadi melalui peningkatan jumlah sel. Mitosis memungkinkan sel-sel untuk bereplikasi, menghasilkan lebih banyak sel yang identik secara genetik. Proses ini sangat penting terutama selama:
- Perkembangan embrio: Dari satu sel telur yang dibuahi, mitosis menghasilkan jutaan sel yang membentuk organisme yang berkembang.
- Pertumbuhan pasca-kelahiran: Mitosis terus berlanjut setelah kelahiran, memungkinkan organisme untuk tumbuh hingga mencapai ukuran dewasa.
- Pertumbuhan tanaman: Pada tumbuhan, mitosis terjadi di meristem apikal dan lateral, memungkinkan pertumbuhan tinggi dan lebar tanaman.
2. Regenerasi dan Perbaikan Jaringan
Mitosis memainkan peran krusial dalam regenerasi dan perbaikan jaringan yang rusak atau aus. Fungsi ini meliputi:
- Penyembuhan luka: Ketika jaringan terluka, sel-sel di sekitar luka mengalami mitosis untuk menghasilkan sel-sel baru yang mengisi area yang rusak.
- Regenerasi organ: Beberapa organ, seperti hati, memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa melalui mitosis.
- Pembaruan sel darah: Sel-sel darah merah dan putih terus-menerus diproduksi melalui mitosis sel-sel induk di sumsum tulang.
- Pembaruan kulit: Lapisan luar kulit secara konstan diganti melalui mitosis sel-sel di lapisan basal epidermis.
3. Pemeliharaan Homeostasis Seluler
Mitosis berperan penting dalam memelihara homeostasis seluler dengan cara:
- Mengganti sel-sel yang mati: Banyak jenis sel dalam tubuh memiliki masa hidup terbatas dan perlu diganti secara teratur melalui mitosis.
- Menjaga keseimbangan jaringan: Mitosis membantu mempertahankan jumlah sel yang tepat dalam berbagai jaringan dan organ.
- Respon terhadap perubahan lingkungan: Mitosis memungkinkan organisme untuk menyesuaikan jumlah sel tertentu sebagai respons terhadap perubahan lingkungan atau kebutuhan fisiologis.
4. Reproduksi Aseksual
Pada beberapa organisme, mitosis berfungsi sebagai metode reproduksi aseksual:
- Organisme uniseluler: Bakteri dan protozoa bereproduksi melalui pembelahan biner, yang pada dasarnya adalah proses mitosis.
- Tumbuhan: Banyak tumbuhan dapat bereproduksi secara vegetatif melalui mitosis, seperti melalui stek, umbi, atau stolon.
- Beberapa hewan sederhana: Organisme seperti hydra dapat bereproduksi aseksual melalui pembentukan tunas, yang melibatkan mitosis.
5. Mempertahankan Kestabilan Genetik
Mitosis memiliki fungsi penting dalam mempertahankan kestabilan genetik organisme:
- Transmisi informasi genetik: Mitosis memastikan bahwa informasi genetik diwariskan secara akurat dari sel induk ke sel anak.
- Konsistensi genetik: Mempertahankan karakteristik spesifik dari berbagai jenis sel dan jaringan dalam organisme.
- Pencegahan mutasi: Proses mitosis yang teratur membantu meminimalkan kesalahan dalam replikasi DNA dan pembagian kromosom.
6. Perkembangan dan Diferensiasi Sel
Meskipun mitosis menghasilkan sel-sel yang identik secara genetik, proses ini juga penting dalam perkembangan dan diferensiasi sel:
- Pembentukan jaringan: Mitosis memungkinkan pembentukan berbagai jenis jaringan dari sel-sel induk yang sama.
- Diferensiasi sel: Meskipun sel-sel hasil mitosis identik secara genetik, mereka dapat mengalami diferensiasi menjadi jenis sel yang berbeda tergantung pada sinyal lingkungan dan faktor epigenetik.
- Pembentukan organ: Mitosis berperan dalam pembentukan dan pertumbuhan organ-organ selama perkembangan embrio.
7. Respon Imun
Mitosis memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh:
- Proliferasi limfosit: Ketika sistem kekebalan tubuh mendeteksi patogen, limfosit yang spesifik terhadap patogen tersebut mengalami mitosis cepat untuk meningkatkan respons imun.
- Produksi sel-sel imun: Mitosis memungkinkan produksi berbagai jenis sel imun dalam jumlah yang cukup untuk melawan infeksi.
Fungsi-fungsi pembelahan mitosis ini menunjukkan betapa pentingnya proses ini dalam kehidupan organisme. Dari pertumbuhan dan perkembangan hingga pemeliharaan dan perbaikan, mitosis adalah proses fundamental yang memungkinkan kelangsungan hidup dan adaptasi makhluk hidup. Pemahaman yang mendalam tentang fungsi-fungsi ini tidak hanya penting dalam biologi dasar, tetapi juga memiliki implikasi luas dalam bidang medis, terutama dalam pengembangan terapi untuk penyakit yang melibatkan gangguan pembelahan sel.
Contoh Pembelahan Mitosis pada Makhluk Hidup
Pembelahan mitosis terjadi pada berbagai jenis makhluk hidup dan memiliki peran yang beragam tergantung pada organisme dan konteksnya. Berikut adalah beberapa contoh spesifik pembelahan mitosis pada berbagai makhluk hidup:
1. Pada Manusia dan Hewan
- Perkembangan Embrio: Setelah pembuahan, zigot mengalami serangkaian pembelahan mitosis cepat untuk membentuk blastula dan kemudian embrio.
- Pertumbuhan Anak: Mitosis terus berlanjut setelah kelahiran, memungkinkan bayi dan anak-anak tumbuh menjadi dewasa.
- Regenerasi Hati: Hati memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa. Jika sebagian hati diangkat, sel-sel hati yang tersisa akan mengalami mitosis untuk mengembalikan ukuran organ ke normal.
- Penyembuhan Luka: Ketika kulit terluka, sel-sel di sekitar luka mengalami mitosis untuk menghasilkan sel-sel baru yang menutup luka.
- Produksi Sel Darah: Sel-sel induk hematopoietik di sumsum tulang terus-menerus mengalami mitosis untuk menghasilkan berbagai jenis sel darah.
2. Pada Tumbuhan
- Pertumbuhan Akar dan Tunas: Sel-sel meristem di ujung akar dan tunas terus-menerus mengalami mitosis, memungkinkan tumbuhan tumbuh lebih tinggi dan akarnya menjadi lebih panjang.
- Pertumbuhan Kambium: Pada tumbuhan berkayu, sel-sel kambium mengalami mitosis untuk menghasilkan sel-sel baru yang membentuk kayu dan kulit kayu, memungkinkan pertumbuhan diameter batang.
- Reproduksi Vegetatif: Banyak tumbuhan bereproduksi secara aseksual melalui struktur seperti stolon atau umbi, yang melibatkan mitosis untuk menghasilkan tanaman baru.
- Perkembangan Buah: Setelah pembuahan, sel-sel ovarium mengalami mitosis untuk membentuk buah.
3. Pada Organisme Uniseluler
- Pembelahan Biner pada Bakteri: Bakteri bereproduksi melalui pembelahan biner, yang pada dasarnya adalah proses mitosis sederhana.
- Reproduksi Protozoa: Banyak protozoa, seperti Paramecium, bereproduksi aseksual melalui pembelahan mitosis.
- Pembentukan Koloni Alga: Beberapa jenis alga uniseluler membentuk koloni melalui serangkaian pembelahan mitosis.
4. Pada Fungi
- Pertumbuhan Miselium: Pada jamur, hifa tumbuh dan bercabang melalui mitosis sel-sel di ujungnya.
- Pembentukan Spora Aseksual: Banyak fungi menghasilkan spora aseksual melalui mitosis untuk penyebaran dan reproduksi.
5. Pada Organisme Laut
- Regenerasi Bintang Laut: Bintang laut memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa. Jika salah satu lengannya hilang, mitosis memungkinkan pertumbuhan lengan baru.
- Pertumbuhan Karang: Polip karang mengalami mitosis untuk membentuk koloni karang yang besar.
6. Pada Serangga
- Metamorfosis: Selama metamorfosis serangga, banyak jaringan larva mengalami mitosis untuk membentuk struktur dewasa.
- Regenerasi Anggota Tubuh: Beberapa serangga, seperti kecoak, dapat meregenerasi kaki yang hilang melalui mitosis.
7. Dalam Konteks Medis
- Penyembuhan Patah Tulang: Sel-sel di sekitar area patah tulang mengalami mitosis untuk membentuk kalus dan akhirnya memperbaiki tulang.
- Pertumbuhan Rambut dan Kuku: Folikel rambut dan matriks kuku terus-menerus mengalami mitosis untuk menghasilkan rambut dan kuku baru.
- Pembaruan Epitel Usus: Sel-sel di dasar kripta usus terus-menerus mengalami mitosis untuk menggantikan sel-sel epitel yang terlepas.
Contoh-contoh ini menunjukkan betapa luas dan beragamnya peran mitosis dalam kehidupan. Dari organisme uniseluler sederhana hingga manusia yang kompleks, mitosis adalah proses fundamental yang memungkinkan pertumbuhan, perbaikan, dan dalam banyak kasus, reproduksi. Pemahaman tentang bagaimana mitosis berfungsi dalam berbagai konteks ini tidak hanya penting untuk biologi dasar, tetapi juga memiliki implikasi penting dalam bidang medis, pertanian, dan ekologi.
Advertisement
Gangguan dalam Pembelahan Mitosis
Meskipun pembelahan mitosis umumnya merupakan proses yang sangat teratur dan terkontrol, berbagai gangguan dapat terjadi yang memengaruhi proses ini. Gangguan dalam pembelahan mitosis dapat memiliki konsekuensi serius bagi sel dan organisme secara keseluruhan. Berikut adalah penjelasan rinci tentang berbagai jenis gangguan dalam pembelahan mitosis, penyebabnya, dan dampaknya:
1. Mutasi Genetik
Mutasi dalam gen yang mengatur siklus sel dan mitosis dapat menyebabkan gangguan serius:
- Penyebab: Paparan ter hadap radiasi, bahan kimia mutagenik, atau kesalahan spontan selama replikasi DNA.
- Dampak: Dapat menyebabkan pembelahan sel yang tidak terkendali (kanker) atau kegagalan sel untuk membelah ketika diperlukan.
- Contoh: Mutasi pada gen p53, yang dikenal sebagai "penjaga genom", dapat menyebabkan sel-sel abnormal lolos dari mekanisme kontrol dan terus membelah.
2. Kegagalan Pemisahan Kromosom
Gangguan dalam pemisahan kromosom selama anafase dapat menyebabkan distribusi kromosom yang tidak merata:
- Penyebab: Kerusakan pada benang spindle, disfungsi kinetokor, atau masalah dengan protein yang terlibat dalam pemisahan kromosom.
- Dampak: Menghasilkan sel-sel anak dengan jumlah kromosom yang abnormal (aneuploidi).
- Contoh: Sindrom Down, yang disebabkan oleh adanya salinan ekstra kromosom 21, dapat terjadi akibat kegagalan pemisahan kromosom selama pembentukan sel telur atau sperma.
3. Kerusakan DNA
Kerusakan DNA yang tidak diperbaiki sebelum mitosis dapat menyebabkan masalah serius:
- Penyebab: Paparan terhadap radiasi, bahan kimia genotoksik, atau stres oksidatif.
- Dampak: Dapat menyebabkan mutasi yang diwariskan ke sel-sel anak atau mengaktifkan mekanisme apoptosis (kematian sel terprogram).
- Contoh: Paparan sinar UV yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel-sel kulit, yang jika tidak diperbaiki, dapat menyebabkan mutasi dan berpotensi mengakibatkan kanker kulit.
4. Gangguan pada Checkpoint Siklus Sel
Checkpoint siklus sel adalah mekanisme kontrol yang memastikan bahwa setiap tahap mitosis berjalan dengan benar sebelum sel melanjutkan ke tahap berikutnya:
- Penyebab: Mutasi pada gen yang mengkode protein checkpoint atau gangguan pada sinyal yang mengaktifkan checkpoint.
- Dampak: Sel dapat melanjutkan pembelahan meskipun ada masalah, seperti kerusakan DNA yang tidak diperbaiki atau kromosom yang tidak sejajar dengan benar.
- Contoh: Mutasi pada gen BRCA1 atau BRCA2, yang terlibat dalam perbaikan DNA dan regulasi siklus sel, dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium.